laput1

gerbang UM

…Lustrum adalah momentum
refleksi lima tahunan yang menggambarkan siklus produktivitas perguruan tinggi dalam menghasilkan lulusan, dengan asumsi perguruan tinggi meluluskan sarjana angkatan pertama setelah mahasiswa menempuh studi selama lima tahun…

(Kutipan Sambutan Rektor UM dalam katalog Agenda Kegiatan Lustrum XI UM)

Kutipan tersebut menggambarkan tingginya harapan Universitas Negeri Malang atas bergantinya generasi pemuda yang menjalankan studi di kampus kebanggaan kita ini. Dalam jangka waktu kurang lebih lima tahun, diasumsikan bahwa satu generasi telah menyelesaikan studi dan meraih gelar sarjana. Karenanya, seiring dengan semakin matangnya usia dan semakin banyaknya lulusan yang dihasilkan oleh UM, diharapkan akan terwujud pelayanan yang lebih baik. Peringatan lustrum, menurut Rektor UM, Prof. Dr. H. Suparno memang patut dirayakan lebih istimewa daripada perayaan Dies Natalies yang dilakukan setiap tahun.
Memasuki usia yang semakin matang, UM semakin berbenah diri dalam menyajikan layanan yang semakin baik dalam rangka pengabdian di bidang pendidikan. Untuk menyambut hari jadi yang jatuh pada tanggal 18 Oktober ini, serangkaian acara telah disusun. Acara yang disusun tidak hanya satu bidang saja, tapi mencakup seluruh aspek yang ada di UM, antara lain bidang ilmiah, sosial, olahraga, dan kegiatan kreatif. Untuk tahun ini, perayaan Lustrum ke XI mengambil tema “UM menuju Kemandirian”. Tema ini diambil berdasarkan pertimbangan bahwa sudah saatnya UM menjadi universitas yang mandiri, mengingat semakin bertambahnya usia yang kini mencapai 55 tahun.
Sebagaimana disampaikan dalam sambutan Rektor dalam peringatan Lustrum XI Sabtu (17/10) lalu, “UM dikembangkan berdasarkan program jangka panjang berwawasan tahun 2021. Tahun 2009 merupakan tahun kedua tahap III (2008-2012) yang merupakan tahap Mandiri dan Otonomi. Tahap itu memandu UM untuk menandai Lustrum ini dengan identitas dan tema “Menuju Kemandirian”. Sehubungan dengan itu, Peringatan Lustrum XI UM ini merupakan momentum yang sangat tepat untuk menandai sejarah kelembagaan dengan telah turunnya SK Menteri Keuangan Nonor 279/KMK.05/ 2008 tanggal 24 September 2008 tentang Penetapan Universitas Negeri Malang sebagai instansi pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.“ Tema “Menuju Kemandirian” juga mencerminkan semangat UM untuk menuju PT BHP yang akan segera diluncurkan. Kemandirian merupakan modal utama bagi perguruan tinggi untuk dapat menyongsong PT BHP. Status BLU, menurut rektor UM juga merupakan langkah awal sebagai media pembelajaran menuju PT BHP.
Untuk memperingati hari istimewa ini, berbagai agenda kegiatan telah disusun oleh UM untuk menyambut lustrum XI ini. Menurut Dr. Supriyono, M.Pd., selaku ketua panitia pringatan lustrum XI ini, terdapat empat kegiatan inti dalam rangkaian acara peringatan hari jadi UM ini. Di bidang kegiatan ilmiah, terdapat setidaknya 23 jenis kegiatan yang disusun. Delapan kegiatan sosial juga disusun, sedangkan untuk kegiatan olahraga dan kegiatan kreatif, masing-masing ada 13 dan 7 jenis acara. Sejak bulan Juli lalu hingga sekarang, kurang 80 persen diantaranya sudah terlaksana. Sedangkan 20 persen sisanya akan dilaksanakan satu demi satu, dan direncanakan terakhir diadakan hingga bulan Desember mendatang.
“Lustrum XI UM meruapakan hajad dan kepentingan semua pihak yang mencintai UM, sehingga banyak kegiatan akan digelar oleh berbagai komponen UM mulai dari universitas, fakultas, lembaga, jurusan, dan unit kerja lainnya, serta mahasiswa dan alumni dalam bentuk kegiatan ilmiah, pagelaran dan pentas, lomba dan festival, serta kegiatan sosial,” Ungkap Pak Supriyono yang juga merupakan Pembantu Dekan I FIP ini.
Diantara kegiatan-kegiatan yang diadakan tersebut, salah satu yang paling menarik adalah pagelaran wayang kulit yang diselenggarakan di jalan Semarang pada Sabtu (17/10) lalu. Pagelaran ini selain memiliki unsur seni dan pendidikan, juga berfungsi sebagai penanda pergantian gerbang utama UM menuju jalan Semarang. Seperti yang telah direncanakan, UM akan segera melakukan perombakan sehingga akan terjadi perubahan dalam tata letak gedung dan unit yang ada di UM. Salah satu wujud perubahan itu adalah pemindahan lokasi gedung Pusat Pengelola Rektorat dari jalan Surabaya ke jalan Semarang. Pemindahan ini tentu berdampak pada berpindahnya alamat UM ke jalan Semarang.
UM Lima Tahun ke Depan
Status UM sekarang sebagai PT BLU merupakan satu exercise untuk mencapai PT BHP. Segala macam persiapan dan kelengkapan draft proposal UM untuk menjadi PT BHP sudah siap 80%. Selain proposal UM juga harus mempersiapkan korporasi perguruan tinggi untuk memenuhi sebesar 34% kebutuhan operasional (miliar rupiah) secara mandiri nantinya jika sudah resmi menjadi perguruan tinggi yang otonom. Satu langkah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan identifikasi zona yang akan dijadikan area korporasi bisnis. Untuk itu dibentuklah sistem Zoning untuk lima tahun ke depan yang sudah disepakati Senat UM bulan Agustus kemaren. Salah satu hal penting dari zoning tersebut adalah perubahan alamat kampus Induk UM dari semula di Jalan Surabaya Nomor 6 beralih ke jalan Semarang Nomor 5. Keputusan ini diambil demi pencitraan nama baik UM berdasarkan wawasan bermartabat, berwibawa, prestisius, megah dan indah, aman, dan nyaman, serta kondusif untuk pembelajaran. Aspek historis yang melandasi adalah dahulu sewaktu UM masih menjadi IKIP, gedung pusatnya ada di jalan Semarang. Untuk selanjutnya, jalan Surabaya dan Veteran sebagai zona potensi bisnis dan layanan publik.
Sistem zoning ini dibuat dengan pertimbangan meningkatnya  jumlah mahasiswa dan pengembangan zona korporasi bisnis UM sebagai BLU serta Kondisi existing-zoning kampus belum tertata dengan baik. Hal ini ditandai dengan massa bangunan lama 1-2 lantai yang menutupi sebagian besar lahan kampus sehingga kurang lahan hijau, sirkulasi yang tidak terpisah antara kendaraan dan pejalan kaki. Oleh karena itu dalam kurun waktu lima tahun ke depan, pembangunan fisik di UM akan dilaksanakan berdasarkan sistem zoning yang telah dibuat tersebut. Tidak semua gedung dipindahkan,masih  ada beberapa bangunan khusus yang dipertahankan seperti Masjid Al-Hikmah, LPM, Graha Serbaguna, Sport Centre, Rusunawa, serta daerah hijau
Konsep penataan dalam Zoning itu sendiri dibagi dalam empat fungsi yaitu pusat pengelolaan institusi, lembaga, akademik, korporasi bisnis. Selain itu juga diperhatikan pengembangan kampus hijau dengan mengurangi massa bangunan dan membatasi akses masuk kendaraan dengan sistem rail road (jalan lingkar). Sehingga nantinya tidak akan ada lagi mobil yang mendekati area perkuliahan. Area parkir kendaraan dikonsentrasikan di empat pojok arah mata angin sehingga mahasiswa maupun dosen yang akan menuju tempat kuliah harus berjalan kaki.
Dalam zoning tersebut juga terdapat zoning fakultas dengan memperhatikan factor kedekatan dengan fasilitas penunjang, perbedaan kebutuhan luasan, dan tingkat kebisingan masing-masing fakultas. Berdasarkan pertimbangan ke-dekatan dengan fasilitas penunjang diputuskan bahwa FIK terletak di area sport center; FE pada area pengembangan bisnis;  pengembangan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan pada area pengembangan bisnis guest house, wisma, restoran, dan fasilitas serbaguna. Sedangkan FT dan FMIPA membutuhkan kebutuhan luasan yang lebih untuk fasilitas-fasilitas laboratorium dan diletakkan agak berjauhan dengan fakultas dan zona lain yang lebih tenang.
Beberapa bulan ini tampak beberapa hal baru di UM seperti pembangunan gazebo dan pembuatan taman di area-area yang masih kosong. Hal ini dibuat agar kondisi UM sebagai the learning university sangat memadai dan kondusif untuk kegiatan kademik maupun non akademik. “UM ke depan adalah kampus di dalam taman bukan taman di dalam kampus dengan dimensi pembangunan vertikal” begitu ungkap Pak Suparno, Rektor UM dengan sumringah.

Pembangunan Nonfisik Menuju Kemadirian UM
Selain pembangunan fisik yang dibuat prestisius dengan dimensi vertical, UM juga terus melakukan pengembangan sumber daya manusia di kalangan sivitas akademika. Antara lain dengan pemberian kualifikasi kademik, peningkatan penjenjangan karier, peningkatan kompetensi layanan maksimal dalam kegiatan belajar mengajar dengan e-learning system, peningkatan sumber informasi kademik, serta penciptaan atmosfer akademik yang bagus. Kualitas input mahasiswa juga sangat diperhatikan. Di  jurusan teknik informatika saja daya saing mahasiswa masukan sebesar 2%, ini berarti dari 100 orang calon mahasiswa hanya 2 mahasiswa saja yang lolos tes masuk. Sudah barang tentu kualitas mahasiswanya tidak dipertanyakan lagi.
Dari segi penerbitan karya ilmiah saat ini UM sudah memiliki 38 jurnal (5 diantaranya terakreditasi). Keberadaan jurnal terakreditasi sangat penting yaitu sebagai  barometer mutu perguruan tinggi dan peningkatan kemampuan professional dosen dan kenaikan jabatan fungsionalnya. Tahun 2009 ini journal Teflin memenangi dana hibah Pelaksanaan Internasional Berkala Ilmiah dari DP2M Ditjen Dikti. Jurnal Bahasa dan Seni, Jurnal Sekolah Dasar, jurnal Teknologi Kejuruan, dan Jurnal MIPA memenangi dana hibah pelaksanaan bantuan penguatan pengelolaan jurnal ilmiah di perguruan tinggi dari DP2M Ditjen Dikti, sedangkan JIP sebagai Pembina 10 jurnal pendidikan di Indonesia. Semakin banyaknya jurnal  UM yang dapat diakses dan diupload oleh mahasiswa, maka semakin bertambah pula wawasan keilmuan yang didapat. Dengan demikian, karya sivitas akademika UM menyumbang untuk perkembangan keilmuan dunia. ?Ris/Dew