Sejak dilantik oleh Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas)Republik Indonesia, Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA pada Sabtu (13/11) lalu, Prof. Dr. H. Suparno kini telah resmi menjabat kembali sebagai Rektor Universitas Negeri Malang (UM) periode 2010-2014. Berhubung rektor yang menjabat pada periode ke depan adalah orang yang sama, maka kebijakan yang diambil tentunya masih berpijak pada program kerja periode sebelumnya. Pada pemaparan berikut ini, kita akan membahas liputan keberhasilan yang telah diraih oleh periode sebelumnya dan rencana-rencana pengembangan yang akan dilakukan UM ke depan.

Jejak Keberhasilan Periode 2006-2010
Rektor UM menyatakan bahwa periode jabatan 2006-2010 bisa dibilang tergolong berhasil. Indikasi keberhasilannya adalah pemberian kepercayaan dari lembaga senat untuk menjalankan kembali periode jabatan kepada beliau. “Asumsinya, tidak mungkin kepercayaan tersebut diberikan lagi kalau bukan karena prestasi rektor yang memuaskan,” ungkap Bapak Suparno. Beliau menambahkan bahwa telah banyak prestasi dan perkembangan yang telah diraih UM pada periode kemarin. Intinya, pada program periode 2006-2010, yaitu peningkatan kinerja kelembagaan dapat dikatakan cukup berhasil. Indikasinya adalah dengan adanya kemajuan yang berarti dalam peningkatan kapasitas institusi dalam menjalankan layanan untuk publik dan pemangku kepentingan. Perkembangan UM yang dapat kita rasakan, sebagaimana dipaparkan dalam Laporan Eksekutif Rektor Tahun 2009, antara lain dalam bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan karya ilmiah, pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaan, pengembangan kelembagaan dan layanan, pengembangan sumber daya manusia, kerja sama, dan anggaran.
Perkembangan yang diraih UM dalam bidang pendidikan dan pengajaran antara lain adalah kenaikan produktivitas lulusan yang angkanya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan efektivitas belajar mahasiswa dapat dilihat dari lama masa studinya yang semakin meningkat dari tahun sebelumnya, meningkatnya pula penguasaan disiplin ilmu yang diindikasikan dengan indeks prestasi kumulatif mahasiswa. Selain itu, UM juga masih melanjutkan program Indonesian Managing Higher Education for Relevance and Eficiency (IMHERE) dan perolehan beberapa dana hibah. Perkembangan juga diraih UM dalam hal penelitian dan karya ilmiah yang dibuktikan dengan semakin meningkatnya kualitas dan kuantitas penelitian, buku-buku terbitan, serta prestasi keilmuan yang dihasilkan baik oleh dosen maupun mahasiswa UM. Prestasi lain yang diraih UM adalah pada bidang pengabdian kepada masyarakat. Wujud prestasi tersebut antara lain adalah percepatan penuntasan wajar Dikdas 9 tahun, penguatan UMKM pengelola produk unggulan daerah, peningkatan profesionalitas kepala sekolah dan guru, penyiapan kemandirian pemuda, peningkatan kualitas lingkungan, dan penilaian efisiensi serta efektivitas kegiatan pembangunan di Jawa Timur.
Selain prestasi yang dipaparkan tersebut, masih banyak lagi perubahan signifikan yang dapat kita rasakan, antara lain pembinaan dan pengembangan mahasiswa, baik melalui organisasi intrakampus maupun kegiatan yang langsung dikendalikan oleh pemimpin, perbaikan kesejahteraan mahasiswa melalui upaya meningkatkan relasi penyandang dana, dan usaha lain pada bidang kemahasiswaan. Bukan hanya aspek mahasiswa saja, peningkatan mutu SDM secara keseluruhan juga menjadi salah satu prestasi yang tak kalah penting. Peningkatan SDM tersebut mencakup karyawan, dosen, dan semua warga UM.
Terlepas dari prestasi tersebut, ada banyak lagi prestasi penting yang dapat kita rasakan langsung, yaitu pada bidang kelembagaan dan layanan. Prestasi itu antara lain dalam bentuk teknologi informasi yang berkembang pesat sehingga memermudah administrasi, baik dalam bidang akademik maupun nonakademik, pengaksesan informasi yang lebih mudah dan luas, serta fasilitas perkuliahan dan perkantoran yang semakin meningkat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut antara lain dapat kita lihat pada UPT PPL yang semakin terorganisasi dalam pelaksanaan PPL, UPT perpustakaan dengan teknologi yang semakin canggih, layanan peminjaman mandiri, dan fasilitas yang semakin dikembangkan mutunya. Belum lagi termasuk fasilitas hot spot yang disediakan pada banyak titik sehingga memudahkan akses internet bagi warga UM. Akses internet tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan berbagai administrasi, baik secara akademik maupun nonakademik melalui adanya situs resmi yang disediakan (siakad.um.ac.id dan www.um.ac.id). Selain itu masih banyak lagi perbaikan kelembagaan yang telah dicapai.
Perkembangan yang dipaparkan tersebut masih dalam lingkup kampus. Kalau kita lihat lebih jauh lagi, optimalitas UM dalam memerbaiki layanan dan kelembagaan tidak hanya dalam lingkup kelembagaan universitas saja, tapi juga mencakup kelembagaan secara ekstern, misalnya dalam hal pengembangan sekolah laboratorium yang notabene langsung bersentuhan dengan masyarakat. Prestasi-prestasi tersebut juga dibuktikan dengan diraihnya penghargaan sebagai juara I nasional bidang kearsipan perguruan tinggi menjelang hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus 2009.
Selain itu, tentunya kita tidak lupa dengan pendirian dua fakultas baru, yaitu Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) dan Fakultas Ilmu Sosial (FIS). Dengan adanya kedua fakultas baru ini, menurut rektor, berbagai disiplin ilmu yang dinaungi kedua fakultas tersebut semakin mantap perkembangannya. Selain berbagai prestasi yang dipaparkan, tentunya masih banyak lagi perkembangan UM beberapa tahun terakhir ini. Hal ini akan menjadi modal awal pengembangan UM selanjutnya. Rektor juga mengatakan bahwa pendirian fakultas baru tersebut ternyata juga membawa dampak positif terhadap citra UM. Hal tersebut misalnya dapat dilihat pada FIK yang baru saja menerima mahasiswa baru dari kalangan atlet nasional. “Setelah FIK dibuka, bahkan atlet nasional pun datang kuliah di UM,” ujar Bapak Parno.
Selain itu, Bapak Parno juga menekankan keberhasilan nonriil lain, yaitu dalam hal pembangunan kinerja yang produktif. Sejauh ini, prestasi tersebut juga telah diraih. Hal ini menurut rektor diindikasikan oleh beberapa hal, antara lain citra UM yang terlihat semakin baik, sistem manajemen yang akuntabel, peningkatan unit kelembagaan yang aksesnya semakin luas dan lebih meratanya pendidikan, semakin luasnya jaringan, dan sarana prasaran yang semakin luas. Dalam hal ini, citra UM yang semakin baik bisa ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah mahasiswa sehingga dapat dikatakan bahwa perguruan tinggi kita memiliki cukup pamor dalam masyarakat. Sistem manajemen UM yang akuntabel sebagaimana dipaparkan tersebut dapat dilihat dari pelayanan akademik dan nonakademik yang semakin sistematis dan efisien. Terkait dengan peningkatan mutu unit kelembagaan sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Parno, hal tersebut merupakan kunci kehidupan masa kini dan masa depan. “Pak Parno tidak membayangkan jika dulu keputusan untuk perbaikan IT dalam administrasi tidak diambil, tentunya akan ada antrian yang sangat panjang setiap kali pelaksanaan registrasi. Belum lagi masalah teknis pembayarannya,” ungkap rektor lagi.
Indikasi lain keberhasilan kinerja produktif juga dapat dilihat dari semakin luasnya jaringan yang dimiliki UM. “Jaringan yang luas menunjukkan bahwa UM adalah lembaga terpercaya. Mana mungkin ada kerja sama jika UM tidak punya kapasitas,” tegas mantan Dekan Fakultas Sastra tersebut. Menurut beliau, kerja sama UM tidak hanya di dalam negeri saja, tapi juga sudah merambah ke lembaga-lembaga perguruan tinggi luar negeri. Kerja sama dengan luar negeri tersebut antara lain dalam bentuk pengembangan sekolah laboratorium yang dijalankan bersama Pittburgh University dan kerja sama pengembangan reading skill yang dijalin dengan university of Massachusetts. Selain itu masih banyak lagi yang lainnya.
Indikasi yang terakhir, yaitu dalam hal perluasan sarana dan prasarana, sebagaimana telah dijabarkan tersebut juga telah dapat kita nikmati. “UM kini semakin asri sehingga mendukung terciptanya suasana belajar yang kondusif,” ungkap Bapak Parno. “Sebentar lagi, hanya orang yang berkepentingan dengan UM yang boleh masuk ke UM. Sekarang hal tersebut tengah dirancang dan sedang dalam proses,” lanjut beliau.

Pengembangan UM Periode 2010-2014 dan Langkah ke depan
Sebagaimana yang dikatakan rektor, program pengembangan yang akan digarap pada periode ke depan adalah peningkatan kapasitas institusi dalam rangka kemadirian UM untuk meningkatkan layanan. Program ini tentunya merupakan kelanjutan dari periode sebelumnya sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya. Ketercapaian program tersebut akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu struktur dan kelengkapan organ kelembagaan, sistem manajemen kelembagaan, sumber daya manusia, jaringan, dan kelengkapan sarana prasarana. Oleh karena itu, untuk dapat mencapai tujuan, maka kelima faktor itulah yang akan digarap secara optimal agar kredibilitas UM pada masa mendatang semakin tampak di depan masyarakat.
Dalam pencapaian tujuan tersebut, tentunya ada langkah yang harus dilaksanakan. “Langkah-langkah yang ditempuh sifatnya sinergis, jadi tidak terpisah-pisah,” ungkap Bapak Suparno. Diharapkan, Surat Keputusan UM sebagai Badan Layanan Umum (BLU) sudah turun dari Mendiknas sehingga rencana pengembangan UM segera bisa dilaksanakan sesuai rencana. Status BLU tersebut antara lain telah memuat struktur dari organ kelembagaan. Dengan status BLU, UM akan lebih leluasa dalam melaksanakan pengembangan ke arah yang lebih baik.
Rencana ke depan yang disusun akan segera dilaksanakan, antara lain adalah pendirian Fakultas Psikologi. Fakultas ini direncanakan dibangun atas dasar pertimbangan bahwa psikologi akan lebih dikenal jika ilmu tersebut berdiri sendiri. “Fakultas Psikologi dibangun agar masyarakat percaya terhadap kredibilitas psikologi UM. Karena dengan berdiri sebagai fakultas, daya tariknya akan berbeda, “ ungkap Bapak kelahiran Tulungagung ini.
Menurut Bapak Suparno, kredibilitas dan martabat kampus adalah hal yang sangat penting. Dengan meningkatkan kredibilitas melalui pencitraan yang baik, maka kepercayaan dari berbagai mitra akan terus meningkat. Hal itulah yang diharapkan akan dapat lebih ditingkatkan pada perjalanan UM pada masa mendatang. “Pak parno tidak ingin reputasi kampus terganggu,” tegas beliau lagi. “Identitas kampus sebagai universitas yang berkarakter sebagai The Learning University harus diwujudkan, karena karakter universitas akan mencerminkan karakter civitas akademika,” tambah rektor yang juga dosen Jurusan Sastra Indonesia tersebut. Selain itu, pembangunan rektorat baru di Jalan Semarang juga diusahakan akan segera dilaksanakan. “Rektorat ditargetkan jadi ikon UM,” tegas Bapak yang telah menamatkan S1 Pendidikan Bahasa Indonesia UM (eks. IKIP Negeri Malang) ini.

Peran Serta KORPRI UM
Perkembangan UM tidak terlepas dari peran organisasi yang ada di dalamnya. Salah satu organisasi yang berperan dalam perkembangan UM adalah Korps Pegawai Negeri Republik Indonesia (KORPRI). Organisasi yang berdiri di UM sejak tahun 1978 ini awalnya terbagi menjadi tujuh bidang, yaitu pembinaan korps, sosial politik, kesejahteraan, kesenian, olahraga, keagamaan, dan hukum.
Dalam usianya yang ke-38, KORPRI siap mendukung reformasi birokrasi untuk mewujudkan pemerintahan yang baik. Hal ini terangkum dalam tema yang disampaikan pada pidato presiden Republik Indonesia. Begitu pula dengan KORPRI UM yang hingga saat ini terus berjuang meningkatkan profesionalitas.
KORPRI UM memprioritaskan pada pengembangan pada bidang sosial dan kesejahteraan. Salah satu bentuk perkembangan tersebut adalah layanan pendidikan. Pada mulanya, KORPRI UM mendirikan TK dan SD yang diperuntukkan bagi anak-anak anggota KORPRI UM yang dikelola oleh salah satu unit kerja di UM bekerja sama dengan Dharma Wanita. Layanan pendidikan tersebut terus berkembang menjadi sekolah laboratorium. Tidak hanya TK dan SD, saat ini pun telah dibentuk SMP dan SMU Laboratoium. Bahkan SMP Laboratorium saat ini sudah menjadi sekolah bertaraf internasional.
Layanan obat murah (bekerja sama dengan Poliklinik) dan bantuan dana sakit bagi anggota merupakan pencapaian lain yang menandai perkembangan KORPRI UM dalam bidang sosial dan kesejahteraan. Selain itu, terdapat pula bantuan pinjaman tanpa bunga, bantuan pengadaan rumah, dan layanan penitipan anak. Kegiatan anjangsana, layanan perawatan jenazah, dan bantuan bela dana belasungkawa juga merupakan bukti usaha KORPRI UM dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Dalam bidang pembinaan rekreasi, olahraga, dan kesenian, organisasi yang melaksanakan musyawarah unit pada tanggal 24 Juni 2010 ini memiliki beberapa program, di antaranya pembinaan sepak bola, voli, bulu tangkis, tenis lapangan, dan senam pada bidang rekrasi dan olahraga. Di samping itu, diadakan pula malam kesenian dalam bidang pembinaan kesenian.
Bidang berikutnya adalah pembinaan kerohanian berupa pembinaan pengajian rutin dan insidental. Bidang terakhir adalah layanan bantuan hukum dan advokasi dengan adanya BKBH.
Perkembangan-perkembangan yang dicapai KORPRI UM dapat diraih melalui kerja sama dari 1.674 anggotanya. Anggota KORPRI UM terdiri dari anggota aktif dari pusat dan fakultas, serta anggota yang berasal dari pensiunan. Melalui musyawarah unit yang dilaksanakan lima tahun sekali, KORPRI UM menjalankan pertanggungjawaban pengurus, pemilihan pengurus baru pada periode berikutnya, dan menyusun program-program baru.
Ris/Yas