Bagi sebagian mahasiswa KSDP Jurusan PGSD UM 2007-2008, tugas akhir mata kuliah tidak senantiasa berupa karya tulis, tapi bisa berupa pertunjukan seni tari. Oleh karena itu, pada Kamis (26/05), pagelaran seni budaya tari bertema “Harmoni di atas Kerajaan Pelangi” digelar. Sebanyak tujuh belas kelompok dari empat offering yang dibina oleh dosen mata kuliah pendidikan seni tari SD, Arina Restiyan, S.Pd. seolah-olah bersaing memberikan penampilan terbaiknya.
Pementasan seni tari dibuka dengan penampilan dari offering G7 berjudul “Keris Pancadraka” yang bercerita tentang pergulatan seorang ksatria melawan raksasa untuk merebutkan sebuah keris sakti. Pertunjukan yang atraktif berhasil disuguhkan lewat perpaduan pas antara gerak tari, musik, dan permainan lampu panggung. Tak kalah serunya dengan penampilan tari berjudul “Ayam dan Perjuangan Bangsa Indonesia” yang mengangkat kisah akan kontribusi ayam untuk turut memenangkan perlawanan melawan penjajah Jepang. Aksi kocak para penari berkostum ayam sukses mengundang tawa para penonton yang memenuhi aula. Tepuk tangan semakin membahana saat para penari tersebut memberi salam akhir dengan pengibaran bendera merah putih. Selain menyajikan pertunjukan yang menarik, setiap tarian juga menyampaikan pesan moral, di antaranya seperti tarian berjudul “Goro-goro”. Dari kisah tentang konflik keluarga, tarian ini mengingatkan para penoton akan keutamaan berbakti kepada orang tua. Tarian lain yang juga tak kalah menarik yaitu “Putri yang Hilang”, “Cendrawasih di Hutan Papua”, “Satrio Piningit”, “Perguruan Liar”, “Honocoroko”, “Timun Mas”, dan lain-lain.
Menurut Nanda Pramudya, panitia sie acara,  pagelaran seni budaya tari dimaksudkan agar para mahasiswa, khususnya para calon guru SD ini tidak hanya tahu tentang tari secara teori, tapi mampu menampilkan tarian dengan visualisasi yang menarik tanpa meninggalkan unsur tradisional. “Dari berbagai tarian berbeda, harapanya terwujud kesatuan yang mampu menghadirkan keindahan layaknya pelangi. Hal ini tercermin dari tema besar yang diambil,” tandas Nanda.
Dengan dua juri yang berkompeten di bidang seni tari, aspek penilaian meliputi gerakan, skenario, kostum, make-up, musik, dan mimik yang diperankan. Nanda menambahkan bahwa penyelenggaraan acara dinilai sukses dari berbagai penampilan menarik para penari dan hampir serta peserta yang hadir menikmati acara.Num