Universitas di mana pun bertujuan  menghasilkan  lulusan  yang berkualitas, kompeten, dan siap menghadapi tantangan dunia kerja serta mampu menciptakan lapangan  kerja bukan mencari kerja. Oleh karena  itu,  yang perlu dilakukan agar setelah lulus mahasiswa mampu bersaing, pertama, mengembangkan kemampuan logika dan intuisi bersama-sama. Kedua, meningkatkan kemampuan komunikasi sehingga mampu menyampaikan pemikiran, perasaan, dan gagasannya secara tertulis serta. Ketiga, meningkatkan motivasi juang dalam bersaing untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Keempat,  menyeimbangkan kebutuhan spiritual dan material di dalam mencapai keharmonisan. Pernyataan ini disampaikan oleh Prof. Dr. Wahabuddin Ra’ees pada acara Seminar on Management of Student di International Islamic University Malaysia (IIUM) yang berkolaborasi dengan Jurusan Manajemen FE UM. Acara yang bertempat di Banquet Hall Rectory Building IIUM 26 Mei 2011  lalu  diikuti oleh 23 dosen dari Jurusan Manajemen FE UM, beberapa dosen, dan mahasiswa Pascasarjana II UM.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Dato’ Hamidon Abd. Hamid selaku Director of IIUM Mosques bahwa tantangan dalam komunikasi  global adalah perbedaan bahasa, budaya, dan latar belakang agama.  Sudah diketahui bahwa bahasa internasional adalah bahasa Inggris. Pengalaman di  civitas akademika II UM  menunjukkan bahwa 90% mengerti khotbah berbahasa Inggris, 50% mengerti khotbah berbahasa Arab, dan sekitar 80% mengerti khotbah bahasa Melayu. Hal ini menunjukkan bahwa mengerti bahasa internsional itu sangat vital.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Budi Eko Soetjipto, Kajur Manajemen FE UM juga menyampaikan bahwa untuk menciptakan lulusan yang berkualitas dan profesional ditekankan pada metode belajar aktif, yaitu mahasiswa harus aktif dalam proses belajar mengajar dan  mampu menyelesaikan masalah secara mandiri dengan diberi kesempatan untuk penelitian atau mempunyai kemampuan infestigasi.
Senada dengan Prof. Shukron Abdul Rahman yang menyatakan bahwa kunci keberhasilan  pembelajaran pada pendidikan tinggi adalah KSAO, yaitu knowledge (penguasaan kognitif), skill (Penguasaan psikomotorik), abilities (kecakapan), dan other cracteristic (karakteristik lain), misalnya personality, nilai, ketertarikan, dan sebagainya.

Penulis adalah dosen FE UM dan penyunting majalah Komunikasi