Graha Cakrawala beberapa waktu lalu digemparkan dengan adanya malam puncak pemilihan Duta Kampus UM. Seolah-olah tak ingin ketinggalan dengan acara pemilihan Kakang Mbak yu, BEM UM menghadirkan nuansa kompetisi yang berbeda bagi para akademisi kampus. Tak hanya mengedepankan kerupawanan dan postur ideal, acara duta kampus mencoba menghadirkan sosok duta dengan sejuta wawasan sosial, budaya, dan pengetahuan seputar kampus UM sendiri. Setelah melewati beberapa tahap seleksi, maka terpilihlah Irfan dan Yuyun sebagai duta putra dan putri kampus UM 2011. Berikut wawancara singkat kru Komunikasi dengan mereka.
Nama : Mohammad Irfan
TTL : Mojokerto, 10 Maret 1991
Hobi : Menyanyi, jalan-jalan
Alamat : Dusun Beringin, desa Mojorejo, Kecamatan Pungging, Mojokerto
Jurusan : Administrasi Pendidikan
Motto : Thinking before doing! Selalu berusaha, berdoa, dan bersabar dalam menjalani sesuatu jika ingin berhasil.

Riwayat pendidikan
– MI Roudlotul Ulum Mojorejo (1997-2003)
– SMPN 1 Pungging (2003-2006)
– SMAN 1 Mojosari (2006-2009)
– Universitas Negeri Malang (2009- sekarang)

Pengalaman organisasi
– Paguyuban Duta Kampus UM
– HMJ Andiminstrasi Pendidikan
– Paguyuban Duta Wisata “Gus & Yuk” Kabupaten Mojokerto

Prestasi
– Juara II PBB PII Kabupaten Mojokerto
– Finalis Duta Wisata “Gus & Yuk” Kabupaten Mojokerto 2011
– Juara I Duta Kampus UM 2011

Ketika melihat publikasi Duta Kampus UM, apa yang ada di benak Anda pertama kali?
Saya awalnya tidak langsung tertarik, karena saya pikir saya tidak sempat ikut acara ini. Namun, berkat ajakan dan dorongan yang kuat dari teman-teman, saya akhirnya memutuskan untuk ikut. Kata teman-teman saya juga punya talent, apalagi kebetulan saya merupakan finalis Duta Wisata Kabupaten Mojokerto tahun 2011.
Saya mendengar Anda menyanyi ketika tes talent, benarkah?
Ketika test talent, saya membawakan lagu berjudul “ Demi Cinta“ milik Kerispatih. Saya memiliki hobi menyanyi, jadi saya merasa bakat itu yang bisa saya tampilkan.
Adakah kiat khusus untuk mengasah kemampuan menyanyi?
Sebenarnya tidak ada kiat khusus untuk mengasah bakat menyanyi saya. Hanya saja hobi ini sering saya praktikkan ketika ada momennya. Ya, seperti duta kampus ini misalnya.
Duta Kampus UM tidak sekadar berbakat lo, tetapi juga harus memahami seluk beluk UM. Apakah Anda merasa telah memenuhinya?
Selama seleksi, berbagai tahap telah saya lewati, mulai dari seleksi administrasi, tes tulis, dan tes talent. Tes tulis merupakan ajang untuk menguji sejauh mana kita sebagai warga UM mengenal kampus kita sendiri. Sebanyak seratus buah soal yang disajikan benar-benar mengandalkan pengetahuan seputar UM baik, itu nama-nama pejabat, struktural organisasi, sejarah kampus, dan perkembangan kampus yang terjadi sampai saat ini. Jika saya tidak mampu menjawab, maka kemungkinan besar saya gagal karena poin penilaian wawasan kampus dan bakat yang dimiliki berbanding 50 : 50. Saya membekali diri dengan banyak membaca, mulai dari katalog kampus sampai informasi yang tersedia di situs resmi um.ac.id. Alhamdulillah, dari situ banyak membantu untuk mengasah wawasan tentang kampus UM.
Sempat optimis bisa menang?
Awalnya saya ragu, karena tidak yakin dengan tes tulis yang saya jalani. Tapi saya memantapkan tekad untuk maju terus ke babak final. Sampai di final saja saya sudah sangat bersyukur, tetapi saya tidak menyangka bisa juara karena pada saat itu teman-teman mampu menjawab pertanyaan juri dengan sangat baik.
Tidak jauh berbeda dengan mekanisme final ajang putra putri yang lain, pasti ada pertanyaan yang mengantarkan Anda menjadi juara. Apa itu?
Saat itu saya diminta untuk menjelaskan dengan singkat alasan perubahan Kementerian Pendidikan Nasional menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Menurut saya, pemerintah ingin mengembalikan unsur kebudayaan ke dalam pendidikan. Karena kedua unsur tersebut saling berkaitan erat. Kebudayaan akan sangat efektif apabila disalurkan melalui dunia pendidikan.
Sepertinya Anda suka wisata dan budaya ya?
Oh, iya. Bener banget. Saya suka wisata karena kebetulan saya juga hobi travelling. Sebagai pemuda, saya juga suka budaya karena saya ingin melestarikan budaya asli Indonesia. Apalagi saat ini saya prihatin dengan para pemuda yang kurang menghargai dan bahkan tidak mengerti budaya asli Indonesia yang sangat bagus dan beraneka ragam. Malah mereka banyak yang sudah terpengaruh dengan budaya asing.
Setelah terpilih, target apa yang ingin Anda capai?
Saya ingin mewadahi bakat dan minat mahasiswa khususnya di bidang kebudayaan dan kesenian. Selain itu juga ingin memotivasi teman-teman mahasiswa agar lebih mengenal “rumahnya” sendiri, ya kampus UM ini. Sayang sekali apabila kita sebagai warga kampus tidak tahu-menahu tentang kampus kita sendiri. Maka dari itu saya ingin nama UM bisa lebih dikenal di mata masyarakat.


Nama : Yuyun Dwi Sayekti
TTL : Malang 4 Juni 1993
Hobi : Jalan-jalan
Alamat : Wajak, Kabupaten Malang
Email : y_dwie93@yahoo.co.id
Jurusan : Teknologi Industri
Prodi : S1 Pendidikan Tata Busana 2010
Motto : Kesempatan tak datang begitu saja
tanpa kita mencari peluang kesempatan itu.

Riwayat Pendidikan
– SDN Sumber Putih II (1998-2004)
– SMPN 1 Wajak (2004-2007)
– SMKN 1 Turen (2007-2010)
– Universitas Negeri Malang (2010- sekarang)

Pengalaman Organisasi
– Paguyuban Duta Kampus UM
– Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri
– Siluet Model Agency
– Young Desainer Community (YDC)

Prestasi
Juara I Duta Kampus UM 2011
Mengapa Anda tertarik mengikuti ajang ini?
Ajang seperti ini baru pertama saya ikuti, saya ingin mencoba hal baru. Selain itu ini berkaitan juga dengan wawasan kampus UM. Itung-itung ujian sejauh mana saya mengenal UM, kampus saya sendiri.
Dan ternyata, bagaimana hasilnya?
Ya setelah mengikuti ajang ini saya menyadari bahwa pengetahuan saya tentang kampus UM masih sedikit. Ya sekitar 50% lah. Tapi berkat pengalaman organisasi dan kegiatan-kegiatan yang saya ikuti di kampus ini, meskipun saya masih semester III saya tidak benar-benar buta ketika ditanya siapa-siapa saja pejabat di UM. Hehehe (tertawa).
Wah, jadi Anda juga aktivis kampus?
Saya mengikuti beberapa organisasi, salah satunya HMJ TI. Dikatakan aktivis ya bisa saja. Cuma sejauh ini saya masih belum banyak pengalaman. Masih perlu belajar lagi. Pengalaman yang paling berkesan bagi saya adalah pada saat menjadi ketua pelaksana acara Malang Fashion Moment.
Apa yang Anda andalkan untuk ikut ajang Duta Kampus?
Selain pengetahuan tentang kampus UM, saya mencoba menampilkan salah satu bakat modelling. Bakat ini baru saya peroleh ketika menjadi mahasiswa, karena saya merasa mampu di situ ya akhirnya saya tekuni. Bakat ini juga tidak jauh dengan bidang yang sedang saya geluti, yaitu desain. Kebetulan saat tes talent kemarin saya berjalan di catwalk dengan baju rancangan saya sendiri. . Selain itu, saya mencoba berwirausaha di dunia desain, ya menerima pesanan begitu. itung-itung bisa untuk biaya kuliah saya sendiri
Sebagai mahasiswa desainer, siapa yang menjadi inspirasi Anda?
Sebenarnya semua desainer menginspirasi karena masing-masing dari mereka memiliki style sendiri. Saya suka Anne Avantie. Beliau menginspirasi saya dengan rancangan kebayanya yang bernuansa modern dan perpaduan budaya khas Indonesia yang unik.
Pernah terbayang bisa menjadi juara Duta Kampus?
Tidak pernah terbayang bisa menjadi duta kampus, karena awalnya saya juga coba-coba. Saya tidak terlalu pintar, pengalaman juga masih sedikit. Ya tidak menyangka saja.
Apa manfaat yang Anda rasakan setelah terpilih dan apa target ke depannya?
Saya merasakan adanya perubahan yang awalnya suka terlambat, sekarang mulai berbenah diri. Ya mulai diperhatikan teman-teman juga. Harapannya bisa menjadi icon kampus UM. Tapi saya mengikuti ajang ini bukan untuk ketenaran semata, melainkan lebih ke arah motivasi bagi teman-teman semua untuk bisa lebih mengenal kampus kita sendiri.Jul