Pemuda sebagai tulang punggung bangsa ikut andil dalam menyongsong periode emas di era globalisai. Semangat juang para pemuda yang besar inilah yang membuat negara ini dapat merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur. Hal inilah yang mendasari Kementrian Pemuda dan Olahraga dalam menggelar program Indonesian Youth Camp (IYC) SEA Games 2011 yang diadakan pada 11-14 November bertempat di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan.
Kegiatan IYC SEA Games 2011 ini di ikuti oleh 33 provinsi di Indonesia dengan mengutus empat perwakilan pemuda dari tiap provinsi. Jawa Timur ikut andil dengan mengirimkan perwakilan pemuda yang berasal dari dua, yaitu ITS, Unair, dan UM. Adapun UM patut berbangga hati karena Chandra Gracia Anweta (mahasiswi Akuntansi) dipilih secara langsung oleh Dispora Jatim dalam ajang IYC SEA Games 2011.
“Acara ini bertujuan untuk mewujudkan aspirasi pemuda dalam olah raga, rasa cinta tanah air, dan rasa persatuan. Dengan adanya nasionalisme dan tindakan positif dari kalangan pemuda, diharapkan persatuan Indonesia akan semakin kokoh dan bangsa ini akan semakin maju,” tegas Gracia saat ditanya Komunikasi pada Sabtu (03/12).
Sebagai wakil dari UM, Gracia sendiri mengaku senang bisa membawa nama UM di kancah kepemudaan Nasional. Sering kali dia ditanya tentang UM yang sering disalahartikan oleh rekan-rekannya di IYC. Namun, Gracia bisa menerangkan bahwa UM adalah mantan IKIP dan bukan universitas lain. Selama mengikuti IYC SEA Games 2011, Gracia menunjukkan sikap nasionalismenya dengan menerapkan no labelling pada delegasi lain. Semua dianggapnya sama, yakni setumpah darah Indonesia.
“Sekali lagi no labelling. Dengan memberi label, seperti si Cina, si Konghucu, si blasteran, secara tidak langsung kita sudah menciptakan gap. Kita semua Indonesia. Universitas, di mana kita belajar dan bersosialisasi dengan berbagai jenis manusia akademis, pada dasarnya adalah miniatur dari persatuan keragaman itu sendiri,” papar Gracia saat ditanya Komunikasi tentang langkah untuk mempersatukan pemuda.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan da­lam IYC SEA Games 2011 ini adalah pem­bekalan materi nasionalisme, berkemah ber­sama pemuda se-Indonesia, berjalan ka­ki sembari mambagikan questionnaire se­bagai sosialisasi SEA Games 2011 Jakarta-pa­lembang di Bundaran HI, dan kegiatan-ke­giatan perkemahan lainnya dalam rangka mem­persatukan pemuda dan pemudi In­donesia dalam menyongsong masa depan bangsa yang lebih baik. Pemuda, karena pemuda suatu bangsa akan tegak dan berjaya di mata dunia.
“Kami mendapatkan materi dari pembicara-pembicara tingkat nasional, berdiskusi tentang peranan pemuda dalam era sekarang, dan kami juga ikut mereviu tanggapan masyarakat tentang SEA Games dan peranan pemuda Indonesia. Tapi yang lebih penting adalah bagaimana kami dapat mengalahkan rasa kedaerahan dan menyatukan pikiran sebagai pemuda Indonesia,” ungkap mahasiswa yang aktif di AIESEC ini.
Menurut mahasiswi asli Ponorogo ini, yang membuat spesial IYC SEA Games 2011 ini adalah peserta acara ini sendiri yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia dengan beragam budaya, pola pikir, dan tampilan fisik. Bahkan semua delegasi berbicara dalam bahasa Indonesia yang berbeda dari segi logat dan bahasa tubuh yang menyertainya.
“Ini menunjukkan bahwa Indonesia kaya ragam dan budaya dan perbedaan itulah yang menjadikan negara ini indah, bukan sebagai alasan untuk menghalalkan perpecahan,” jelas mahasiswa yang punya hobi menggambar komik ini.
Dalam keluarganya sendiri, Gracia diajarkan untuk menghargai perbedaan. Gracia sendiri memiliki darah Tionghoa dan berasal dari keluarga Kristen, sedangkan keluarga besar lainnya terdiri dari Tionghoa, Jawa, Manado, Betawi, dan Taiwan, serta menganut ajaran Kristen, Katolik, Islam, Konghucu.
“Orangtua saya mendidik saya untuk percaya kepada Tuhan (terlepas dari bagaimana cara manusia memanggil nama-Nya) dan bahwa tidak ada hal yang tidak mungkin,” ungkapnya bijak.Ang