Jangan pernah malu untuk memulai!” Sebuah kalimat yang sederhana, tapi begitu berperan dalam membangkitkan kepercayaan diri. Kalimat itulah yang menjadi pemacu bagi Joni Agung Sudarmanto (Seni dan Desain 2008) yang telah yudisium pada Sabtu (28/01) lalu.
Berangkat dari coba-coba mengikuti PKM karena termotivasi prestasi kawan-kawannya, mahasiswa asal Tulungagung ini semakin mendalami keahliannya di bidang seni. Ia mencoba menyusun PKM-Kewirausahaan (PKM-K) dengan produk Corpies Custom Clothing sebagai andalannya. Istilah custom clothing mungkin seringkali kita dengar, sedangkan corpies? Corpies adalah akronim dari creative (kreatif), original (asli), reliable (andal), painted (bercat), innovative (bersifat baru), exclusive (tampil beda), dan spectacular (hebat).
“Saya sudah kenal custom clothing sejak dulu. Dari sini saya mikir, kenapa gak coba di PKM saja? Toh, produk saya beda dari yang lain. Saya memroduksi sepatu lukis dan bermacam-macam custom clothing dengan cat yang berbeda. Kalau yang lain pakai akrilik, saya berani membuat inovasi dengan jenis cat dan desain yang jauh lebih bagus. Setelah berbagai proses panjang, ternyata PKM saya lolos menjadi salah satu PKM yang didanai Dikti. Saya mulai merasakan manfaatnya! PKM benar-benar memperluas jalan pemasaran saya. Meski saya dituntut untuk menyusun laporan dan harus terus berproduksi, itu semua mendatangkan banyak keuntungan bagi saya. Saya mulai kerap diajak bekerja sama dengan Dinas Perindag, Dinas Pariwisata, dan Dinas Koperasi & UKM. Bahkan dinas yang saya sebut terakhir sudah beberapa kali mengajak saya ikut pameran di Surabaya, Yogya, dan Solo,” akunya. Sebagai langkah awal menjajaki dunia wirausaha, perpustakaan kota menjadi saksi transaksinya yang pertama. Meski kerap menjadi korban penertiban karena ngemper, akhirnya usaha Joni menjadi salah satu dari tiga usaha yang dipilih Pemkot Malang untuk masuk dalam deretan stan di Wisata Tugu.
Selain PKM, Joni juga aktif dalam pengembangan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) UM. Tidak sia-sia, usaha kerasnya kini membawanya menjadi seorang Finalis Wirausaha Muda Mandiri 2012. “Itu semua murni dari kemauan, minat, keseriusan, dan usaha Joni sendiri. Saya dan semua pihak terkait hanya mendukung, memberikan motivasi bagi Joni. Joni tekun mengikuti pembinaan yang merupakan kerja sama kami dengan Bank Mandiri dan diadakan setiap Jumat sore. Tidak perlu ditanya lagi, orang tua mana yang tidak bangga atas kesuksesan anak didiknya? Joni telah melenggang di kancah nasional membawa nama baik UM. Tentu merupakan kepuasan dan kebanggaan tersendiri bagi kami,” jelas Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan, saat ditemui di MPI.
“Karena sukses di PKM dan PMW, saya disarankan mentor saya, Pak Alan untuk ikut ajang Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri yang diselenggarakan Bank Mandiri,” ujarnya. Dengan empat tahap seleksi yang begitu ketat, Joni berhasil menjadi salah satu perwakilan Provinsi Jawa Timur di kancah nasional. “Sebenarnya saya tidak sendiri. Ada Mas Adhe yang berwirausaha di bidang boga dan sama-sama dari UM. Kami lolos rayon Malang dan berjuang di Surabaya. Tapi sayangnya saya harus melanjutkan perjuangan membawa nama provinsi ke tingkat nasional tanpa kawan sealmamater lagi,” ungkap Joni. Joni sebagai finalis dari kategori Mahasiswa Kreatif dan 68 peserta dari berbagai kategori lainnya mengikuti berbagai kegiatan di Assembly Hall Jakarta Convention Center (19/01) selama hampir satu minggu.Atif