Oleh Djajusman Hadi

Salam sejahtera kami sampaikan kepada para pembaca setia majalah Komunikasi. Sejarah baru mewarnai posisi perguruan tinggi dimana telah berpisah dengan Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah. Saat ini keberadaan perguruan tinggi sudah menyatu dengan riset dan teknologi, sehingga berkolaborasi menjadi kementerian riset, teknologi, dan pendidikan tinggi.
Sejarah baru juga mewarnai UM pada 2015 ini, yaitu adanya revitalisasi pejabat di lingkungan UM. Hal tersebut wajar dilakukan sebagai bentuk usaha mencapai manajemen kelembagaan yang lebih baik. Berkaitan juga dengan tujuan utama yang ingin dicapai UM pada 2017/2018 mendatang adalah UM sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTBH). Ketercapaian program-program yang baru dicanangkan ini hanya akan terlaksana jika seluruh warga mendukung penuh program tersebut.
Semua perencanaan, visi misi UM dan seluruh visi operasional Rektor UM 2015-2019 masuk di dalam rencana strategis (renstra). Semua kegiatan di seluruh fakultas harus mengacu kepada renstra UM. Menjadikan tahun ini sebagai momentum untuk berkontribusi, akan semakin menjadikan almamater yang kita cintai dan banggakan ini  mampu menuju world class civic university (perguruan tinggi berkelas dunia) yang memberikan kemaslahatan dan manfaat bagi pengembangan sumber daya manusia dan kearifan lokal.
Untuk menuju world class civic university, kita mencermati bahwa perguruan tinggi memiliki peran yang  sangat   strategis bagi perkembangan masyarakat dan bangsa. Tinggi rendahnya tingkat kemajuan suatu negara, salah satunya dapat dilihat dari tingkat kemajuan perguruan tingginya. Berbagai pemikiran insan perguruan tinggi seringkali mempengaruhi perkembangan ekonomi, sosial politik, dan aspek kehidupan lainnya. Perguruan tinggi berperan sebagai penghasil ilmu pengetahuan dan konsep pemikiran yang berguna bagi kemaslahatan umat manusia. Di perguruan tinggilah kondisi akademik lebih dieksplorasi. Perguruan tinggi juga memiliki peran strategis di dalam mempersiapkan individu terpilih. Individu terpilih itu yang diharapkan menjadi pemimpin yang cendikiawan dan kritis, tetapi memiliki tanggungjawab dan bersikap luhur dalam pengabdiannya kepada masyarakat dan bangsa. Bagi Indonesia, sebagaimana dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945, negara bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Terkait hal tersebut ada salah satu pesan dari Prof. Dr. Muhammad Nasir selaku Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) pada pelantikan rektor 28 November lalu, pencapaian PTBH ini merupakan keinginan tinggi yang harus disukseskan bersama. Beberapa persyaratan menuju PTBH diantaranya karya ilmiah dosen dan mahasiswa yang harus terpublikasi dalam jurnal nasional maupun internasional, minimal 80% program studi terakreditasi A, dan mahasiswa harus berprestasi sekurang-kurangnya di level nasional dan internasional. Dari tenaga dosen, kita harus sadar bahwa ruh dari perguruan tinggi adalah mengajar, meneliti, mengabdi. Jadi, peran dosen sangat sentral dalam membumikan aksesnya sebagai tenaga edukatif handal. UM diharapkan dapat mencetak ilmuwan-ilmuwan skala internasional yang kelak dapat diteladani.
Hidup mestilah berprestasi agar kita mampu menghadirkan telaga inspirasi yang luas untuk orang lain. Artinya, kita akan menjadi sebaik-baiknya manusia jika kita mampu memberikan banyak energi kebaikan kepada sesama. Salah satu dari begitu banyak energi kebaikan itu adalah dengan menjadi insan berprestasi khususnya sebagai warga UM. Hidup mestilah berprestasi. Hidup mestilah memberikan manfaat dan kemaslahatan. Hidup mestilah diisi dengan warisan kebaikan yang selalu menginspirasi setiap orang. Mari kita membumikan semangat berprestasi agar hidup yang singkat ini penuh dengan manfaat. Setiap manusia berhak untuk menjadi insan berprestasi karena manusia diciptakan dengan segala kelebihan dan kekurangan masing-masing. “Membumikan semangat berprestasi” janganlah dipandang sebagai slogan semata, sebaliknya justru menginspirasi diri kita dalam merajut karya-karya yang inovatif bahkan melahirkan potensi karya yang bersifat perspective  invention (temuan).
Akhir kata, kami mengucapkan selamat membaca dan selamat berjuang di tahun kambing ini dengan harapan membuka lembaran baru yang berdampak positif. Implementasikan wacana kebaikan, hadapi tahun ini dengan rasa percaya diri guna membumikan prestasi secara holistik. Tetap semangat, mari kita raih prestasi sebagai jawara. Semoga sukses.
Penulis adalah Wakil Ketua Penyunting Komunikasi