3Muda, berani, dan berkarya
Lahirkan inovasi tepat guna
Berproses tak sekadar tanda tanya
Namun menuju jawab yang bermakna

Pengabdian bukti eksistensi diri
Lingkungan tak luput dari kau, sang pemerhati
Pendidikan kau abdi segenap hati

Melesat kencang, tak berpangku tangan
Membawa nama melalang buana
Aktif menggali ide tiap kesempatan,
Ia lah sang mawapres diploma.

Nama Lengkap : Febyan Dimas Pramanta
Tempat Tanggal Lahir : Probolinggo, 10 Februari 1994
Alamat : Jalan K.H Ahmad Dahlan 03 Probolinggo

Riwayat Pendidikan:
SDN Kebonsari Kulon 4 Probolinggo (2000-2006)
SMPN 5 Probolinggo (2006-2009)
SMAN 2 Probolinggo (2009-2012)
D3 Teknik Elektro (2013-sekarang)

Pengalaman Organisasi:
BEM Fakultas Teknik UM 2015
KPU Fakultas Teknik 2014
Workshop Elektro 2014-2016

Prestasi:
Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta [PKM-KC] dengan Judul “Keyboard Penghasil Listrik [Keyboard Gen] dengan Macro Fibre Composite [MFC]” diajukan Tahun 2014.
Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan [PKM-K] dengan Judul “Basis [Bank Sampah Mahasiswa] : Peningkat Profit dan Green Society Kampus” diajukan Tahun 2014.
Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat [PKM-M] dengan Judul “Seijo [Seneng Sinau Jowo] Berbasis Game Edukasi sebagai Upaya Pengenalan Bahasa Jawa untuk Anak SD di Kota Malang” diajukan Tahun 2014.
Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta [PKM-KC] dengan Judul “Galang [Gamelan Layang] Aplikasi Berbasis Teknologi Realsense sebagai Solusi Kreatif Media Pembelajaran Alat Musik Daerah” diajukan Tahun 2015.
Program Kreativitas Mahasiswa Teknologi [PKM-T] dengan Judul “Mixense [Mixer of Incense] Solusi Pengaduk Dupa Skala Home Industry” diajukan Tahun 2015.
Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta [PKM-KC] dengan judul “Ketapel [Komveyor Penyortir Apel] Berbasis Sensor Warna” diajukan Tahun 2015.
Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis [PKM-GT] dengan Judul “Museum Resparial : Museum Lingkungan Masa Depan dengan Memanfaatkan Konsep Desain Re Use of Dumped Materials sebagai Solusi Pembelajaran Lingkungan Hidup” diajukan Tahun 2015.
Program Hibah Bina Desa [PHBD] dengan Judul “Green Library of Inovasia: Perintisan Perpustakaan Ramah Lingkungan sebagai Pelopor Indonesia Cerdas di Desa Sumberpetung,

Kabupaten Malang” diajukan Tahun 2016.
Karya Tulis Pemilihan MAWAPRES 2016 dengan Judul “Smile Trash [Smart Learning Trash]: Tempat Sampah Pembentuk Karakter Anak Bangsa” diajukan Tahun 2016.
Finalis pada kegiatan “Kompetisi Teknologi Informasi Tingkat Nasional UNITY EDUCOMP” di Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2015.
Pemakalah pada kegiatan “Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Aplikasinya [SENTIA]” di Politeknik Negeri Malang Tahun 2015.
Author pada kegiatan “International Conference on Electricall Engineering, Informatics, and Its Education [CEIE]” di Universitas Negeri Malang Tahun 2015.
Peringkat 1 pada kegiatan “Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Fakultas” yang diselenggarakan Universitas Negeri Malang Tahun 2016.
Peringkat 1 pada kegiatan “Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Universitas” yang diselenggarakan Universitas Negeri Malang Tahun 2016.
Finalis pada kegiatan “Lomba Cipta Karya Kategori Game Enumeration” di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Tahun 2016.
Author pada kegiatan “Asia Tourism Forum [ATF] Wonderful Indonesia” di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung Tahun 2016.

ebyan Dimas Pramanta. Mahasiswa Teknik Elektro program diploma yang fokus pada bidang kajian elektro dan sistem kontrol. Dunia kerja sempat ia selami selama satu tahun. Bermodalkan ijazah SMA, ia bergabung dengan salah satu pabrik terbesar di tempat asalnya. Selama delapan jam per hari, ia harus berdiri di depan mesin pengepres kayu dengan suhu lebih dari seratus derajat. Selang beberapa bulan, ia diangkat menjadi operator untuk mengoperasikan mesin. Saat itulah keinginannya untuk melanjutkan kuliah semakin bertambah. Kegigihan dalam menekuni bidang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) membuat karyanya banyak didanai DIKTI dari tahun ke tahun. Kerja kerasnya membuahkan hasil yang sebanding. Dari 82 peserta, ia berhasil lolos dalam 15 besar finalis Mawapres tingkat Nasional. Simak cerita lengkap Febyan hingga menjadi finalis Mawapres Nasional dalam wawancara Kru Komunikasi berikut!
Bagaimana prosesnya hingga Anda lolos menjadi Finalis Mawapres tingkat Nasional Program Diploma?
Sebenarnya sejak dahulu sudah tahu mengenai Mawapres, tetapi tidak tertarik untuk mendaftar. Tahun ini, ketika saya melihat poster pendaftaran Mawapres ,ada niatan untuk mendaftar. Ya sudah, saya mendaftar bersama teman saya yang program sarjana. Ketika pengumuman ternyata yang diterima hanya teman saya yang program sarjana. Namun selang beberapa hari, ada pengumuman bahwa pihak kampus akan mengirimkan Mawapres program diploma sehingga saya akhirnya yang mewakili fakultas ke tingkat universitas. Program diploma se-universitas saat itu hanya tiga dan Alhamdulillah saya mendapat juara pertama dan mewakili tingkat nasional.

Bagaimana kesan Anda?
Kaget. Bingung. Saya tidak menyangka bisa lolos sampai tingkat nasional. Dan di tingkat nasional lebih banyak lagi saingannya. Ada sekitar 82 peserta dari program diploma yang terdiri dari berbagai universitas dan saya masuk lima belas besar program diploma.
Aspek apa saja yang menjadi penilaian juri?
Menurut saya, yang paling penting itu karya tulis ilmiahnya. Finalis diharuskan untuk membuat video presentasi tentang karya ilmiah tersebut dengan bahasa Inggris. Selain itu, juga prestasi yang diperoleh selama menjadi mahasiswa.

Apa yang membuat Anda berpikir untuk mengikuti ajang Mawapres?
Pada tahun-tahun sebelumnya memang saya tidak tertarik. Namun pada tahun ini awalnya niatnya cuma coba-coba. Ketika saya melihat pengumuman waktu itu hari ini, besoknya sudah hari terakhir.

Apa yang menjadi tantangan terberat dalam seleksi Mawapres tingkat nasional?
Kalau tingkat nasional ini mungkin lebih ke mentalnya. Saya juga baru kali ini mewakili UM mengikuti kompetisi yang diadakan DIKTI. Jadi, mentalnya memang harus diasah.

Bagaimana dukungan dari dosen?
Dosen-dosen dari fakultas banyak yang mendukung untuk terus maju ke tingkat nasional saat itu, tapi waktu menyerahkan berkas untuk tingkat nasional saya sendiri yang pesimis. Terlebih dosen pembimbing saya yang memberi wejangan-wejangan.

Bagaimana tanggapan teman-teman?
Sebenarnya saya tidak memberi tahu teman-teman saya. Hanya dua sampai tiga orang saja yang tahu. Tapi, akhirnya tersebar juga dan banyak yang tahu. Setelah itu, banyak ucapan selamat dari teman-teman.

Apa fokus kegiatan saat ini?
Sekarang sedang menyelesaikan dua PKM-KC yang didanai tahun ini, tugas akhir program diploma, dan kompetisi Mawapres Nasional.

Bagaimana Anda membagi waktu?
Awalnya dulu sempat tidak bisa membagi waktu di semester dua karena ikut banyak organisasi. Lalu, pengalaman tersebut saya gunakan di semester selanjutnya. Jadi ya, kalau ada tugas dicicil. Misalkan tugasnya dikumpulkan minggu depan, mulai mengerjakannya minggu ini.

Minat atau fokus karya ilmiah Anda tentang apa?
Saya memang dari awal kuliah dulu tertarik dengan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Karena memang di jurusan saya kalau ingin membuat karya itu butuh modal yang tidak sedikit. Saat itu saya coba-coba membuat PKM dan lolos untuk didanai. Dari dana tersebut saya bisa membuat karya yang utuh dan dapat dilombakan lagi dan minat saya di PKM-KC dan PKM-M.

Bagaimana mendapatkan ide-ide dalam karya ilmiah Anda?
Biasanya muncul begitu saja saat kumpul sama teman-teman organisasi.

Untuk saat ini, apakah ada gagasan Anda yang mungkin belum terlaksana?
Kalau ada ide, saya biasa mencatat dan sampai sekarang masih banyak sebenarnya yang belum direalisasikan.

Bagaimana tanggapan orang tua terhadap kesibukan Anda?
Saya tidak memberi tahu orang tua pada awal seleksi tingkat fakultas hingga universitas. Karena waktu itu saya menganggap hanya kebetulan. Jadi saya baru memberi tahu orang tua ketika tingkat nasional. Mereka berdua kaget. Setelah saya ceritakan prosesnya akhirnya mereka memberi dukungan penuh.

Setelah menjadi Mawapres, apa tindakan Anda untuk memberi dampak positif bagi mahasiswa lain?
Mungkin akan lebih banyak sharing mengenai ide dan info lomba melalui forum-forum organisasi, terlebih di jurusan saya.

Apa keinginan Anda yang belum terealisasikan selama kuliah?
Saya dari dahulu ingin menulis novel. Jadi, mungkin kalau di UM bisa alih jenjang dari diploma ke sarjana, UKM yang ingin saya ikuti adalah UKMP karena dulu bentrok sama organisasi lain.

Lalu apa rencana ke depan?
Saya berkeinginan untuk lanjut kuliah, namun ini belum didiskusikan dengan orangtua.

Apa pesan untuk mahasiswa UM?
Tidak perlu takut untuk berkarya. Ada ide apa, silakan langsung eksekusi. Terutama untuk adik-adik di program diploma tidak perlu minder untuk terus berkarya.Maulani