Begitu banyak potensi pariwisata yang disuguhkan oleh alam Indonesia untuk dikembangkan.  Hal inilah yang mendasari Probis membuka prodi baru Usaha Perjalanan Wisata, Tour and Travel (TNT)

 

IMG-20170914-WA0008

Mulai dari keindahan alam yang beragam, peninggalan sejarah yang menarik untuk dipelajari, keunikan budaya di suatu daerah, semuanya dapat dijadikan sebagai objek wisata yang bermutu. Tak terkecuali di Malang Raya yang sudah terkenal sebagai daerah wisata. Mulai dari wisata religi, bahari, wisata edukasi, wisata sejarah, wisata alam, maupun wisata seni.
Menyikapi perkembangan dunia pariwisata yang menjanjikan  dan membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, maka Pendidikan Keterampilan Otomotif Bisnis Industri dan Teknologi Informasi (Probis) Pusat Bisnis Universitas Negeri Malang (UM) sebagai institusi pendidikan tak mau melewatkan kesempatan begitu saja. Menindaklanjuti hal tersebut, dibentuklah program studi baru, yaitu Usaha Perjalanan Wisata, Tour and Travel (TNT).
Program studi ini menitikberatkan pada dunia kepariwisataan dengan 80% praktek dan 20% teori. Kompetensi keahlian yang ditawarkan antara lain guiding, ticketing, serta paket-paket wisata. Tak hanya itu, mahasiswa TNT nantinya juga dibekali dengan kompetensi diri yang berupa public speaking, menjadi master of ceremony (MC), dan entrepreneurship.
Dalam rangka pembukaan program studi baru ini, pihak Probis tidak tanggung-tanggung dalam menyiapkan segalanya. Mulai dari tenaga pengajar yang ahli di bidangnya hingga jalinan komunikasi dengan pihak ketiga guna mendukung pembentukan program studi baru ini. Pihak ketiga yang dimaksud ialah Wahana Tour, Kaya Tour, Swiss Bell Hotel Internasional, Ibis Styles Hotel, Dinas Pariwisata Kota Batu, Dinas Pariwisata Kota Malang, dan Dinas Pariwisata Kabupaten Malang. ‘’Sejauh ini kami sudah menjalin komunikasi serius dengan berbagai pihak, tinggal memantabkan saja dengan adanya MOU (Memorandum of Understanding, red.),” ujar Dra. Sri Surhartatiek, Koordinator Program Studi TNT sembari tersenyum lebar.
Di kesempatan lain, Kepala Sub Divisi Pendidikan dan Latihan (Diklat) Probis, Mohammad Yasin., S.Kom., M.Kom., mengungkapkan bahwa program studi TNT adalah program studi yang ke depannya sangat diminati, mengingat perkembangan dunia pariwisata yang tiada matinya. Beliau juga memberikan informasi bahwa Probis pada tahun ini hanya membuka satu kelas saja disebabkan keterbatasan gedung yang dimiliki. Akan tetapi itu semua bisa diselesaikan dengan baik tanpa menghalangi semangat para mahasiswa Probis dalam menimba ilmu.
”Harapan kami selaku pengajar dan pimpinan Probis terhadap mahasiswa dan khususnya program studi TNT adalah setelah lulus dari Probis bisa menerapkan ilmu yang didapatkannya, baik di dunia kerja ataupun di tengah-tengah masyarakat. Saya juga berharap ke depannya program studi TNT ini bisa berkembang lebih baik lagi, lebih maju, bisa bersaing dengan lulusan dari perguruan tinggi lainnya sehingga memiliki nilai tambah di mata masyarakat tentang Probis,” imbuh Dr. Rustanto Rahardi, M.Si., Kepala Diklat Probis.Adi