Terhitung sejak pertama kalinya diselenggarakan pada tahun 2012, tahun ini merupakan tahun ke-6 bagi perhelatan One Day oleh jurusan Seni dan Desain (Sedesa) Universitas Negeri Malang (UM) yang berlangsung pada Rabu (5/9). Pada dasarnya, One Day merupakan momentum titik temu antara mahasiswa baru (maba) dengan mahasiswa lama Sedesa. Tujuan utamanya untuk mengakrabkan satu dengan lain. Beberapa rangkaian kegiatan pendukung turut memeriahkan acara ini. Pada siang hari dilaksanakan pameran seni yang berlokasi di gedung D7 Fakultas Sastra (FS) UM, sore hari berlangsung sketch jamming dan kolaborasi mural.


Dengan mengusung tema “Kondangan Lur!“ acara ini terasa begitu unik. Hal tersebut tampak pada malam hari saat pembukaan acara inti One Day. Layaknya pada prosesi pernikahan adat Jawa, pembukaan One Day diawali dengan bertemunya sepasang pengantin yang biasa disebut temu manten. Tak hanya itu, pengunjung juga dapat menyaksikan performing art dari mahasiswa Sedesa UM. Antusiasme pengunjung menambah kemeriahan acara ini. Tertuju untuk kalangan umum dan tidak dikenakan tiket masuk membuat banyak orang berdatangan untuk menyaksikan One Day ini.
Tak hanya sekadar untuk mengakrabkan diri dengan mahasiswa baru, acara ini juga untuk mengenalkan maba Sedesa pada pameran seni sekaligus bisa mempelajari cara mempersiapkannya. “Pameran ini dimaksudkan biar maba-maba ini juga bisa mempelajari bagaimana sih bikin pameran yang benar, terus bisa mancing maba agar tahu ternyata pameran nggak cuma lukisan, ada instalasi 3 dimensi misalnya,” papar Nisrina Aulia Hamizah, Ketua Pelaksana One Day 6. Nisrina juga mengungkapkan bahwa pameran ini juga sebagai pembeda dari One Day sebelumnya. Pameran ini dijadikan sebagai ruang apresiasi untuk maba yang tidak ada dalam pameran sebelumnya. Dibuktikan dengan banyaknya karya yang diikutsertakan dalam pameran, maba sangat antusias dalam pameran One Day 6 ini. Timbul harapan pula dari Nisrina agar One Day tahun depan bisa lebih bagus lagi. “Aslinya tema yang sederhana gitu malah itu yang lebih kena ke pengunjung dari pada yang njelimet-njelimet,” ulas Nisrina. Nisrina menginginkan agar dengan tema-tema yang sederhana, orang lain yang bukan dari kalangan seniman juga bisa ikut merasakan makna dari pameran dan kegiatan tersebut. Hal itu pula lah yang menurutnya mampu menimbulkan kesan mendalam bagi seluruh pengunjung yang datang. Irkhamin