Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Fakultas Sastra UM dalam ajang internasional, Parahyangan Model United Nastions 2019. Laksamana Fadian Zuhad, mahasiswa Jurusan Sastra Inggris ini berhasil menyabet gelar Honorable Mention (Juara II, red.) pada ajang yang berlangsung di Hotel Arya, Bandung (28/2-3/3) tersebut.

(Laksamana berada di tengah) Sumber foto: @parahyanganmun

Kegiatan PMUN diikuti oleh 68 peserta yang berasal dari Indonesia, Korea Selatan, Bangladesh, China, Jepang, dan UK. Konsep dari ajang PMUN ini sedikit mirip dengan debat bahasa Inggris. Bedanya pada ajang ini peserta mempresentasikan sebuah negara dengan paper yang berisikan rekomendasi solusi untuk menghadapi masalah komite UNODC (United Nation Office on Drugs and Crime) PBB. Kegiatan hari pertama yaitu technical meeting dan diplomatic dinner untuk membangun relasi dan mencari aliansi bagi para peserta. Pada hari kedua perlombaan dilanjutkan dengan sesi debat dengan topik “Legalisation of Marijuana Across the World”. Dalam menentukan aliansi, peserta harus mempertimbangkan kebijakan nasional dari setiap negara yang diwakilinya. Pada hari ketiga kegiatan tetap sama, satu sama lain lebih aktif dalam beradu argumen untuk saling memengaruhi peserta yang belum menemukan aliansinya. Jadwal kegiatan di hari terakhir diadakan gala dinner dan penyerahan penghargaan bagi pemenang. Kategori penghargaan dibagi menjadi best paper, outstanding delegate, dan honorable mention. Kriteria penilaian kategori honorable mention sendiri mencakup leadership dalam membawa aliansi, memenangkan draft resolution, kemampuan memengaruhi peserta yang belum menentukan alisansi, dan argumen serta solusi selama debat berlangsung. Penyerahan hadiah dilakukan oleh koordinator Kedubes, Dr. Siswo Pramono.

Laks, begitu sapaan akrabnya sangat mempersiapkan dirinya untuk terjun dalam kompetisi ini. Beberapa hal seperti membuat position paper, mencari referensi artikel dan data statistik negara Bangladesh yang ia wakili mengenai persoalan prelevansi kecanduan Marijuana, serta mempelajari teknik-teknik untuk mengikuti MUN telah mantap ia lahap. Laks mengungkapkan rasa terima kasihnya pada Valiant UM karena skill debat sangat berguna dalam segala perlombaan terutama pada ajang ini. Ia juga ingin merintis klub MUN di Universitas Negeri Malang sebagai wadah latihan bagi siapa saja yang ingin mengikuti kompetisi ini di tahun-tahun berikutnya. “Mari berjuang mendapat prestasi untuk berkontribusi mengharumkan nama UM,” Ungkap Laks.

Pewarta: Flaurencia Irene