Riuh tepuk pramuka membuat semarak gedung A3 Universitas Negeri Malang (UM). Sejumlah 63 anggota baru Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka telah siap mengikut diklat ruang. Diklat ruang yang diadakan dua hari (16-17/02) berlangsung khidmat dan bermakna. Tema “Pramuka Sebagai Pemersatu Bangsa di Era Mileneal” dirasa sangat cocok dengan pola mahasiswa zaman sekarang. “Di era mileneal ini kita prihatin sekali dengan kasus yang marak terjadi seperti banyaknya berita hoax yang bisa memecah persatuan, sikap individual atau mementingkan diri sendiri, dan krisis toleransi. Nah, dari situ Pramuka sebagai wadah pemersatu bangsa di era mileneal,” tutur Andik Sukoco, ketua pelaksana diklat pramuka.
Seiring dengan perkembangan zaman, kini mahasiswa didominasi oleh generasi milenial dengan cirinya yang lebih cekatan dan hidup dalam teknologi kekinian. Meski demikian, mereka tetap harus tumbuh dan berkembang, bahkan diharapkan menjadi semakin solid dan cerdas dalam melangkah. Nah, di situlah perlunya pendidikan kepramukaan. Seperti yang dijelaskan oleh salah Fa’iz Nur Abdillah sebagai salah satu pemateri, “Pramuka bisa merangkul semua keterampilan dan menangkal radikal. Melalui jiwa kepramukaan aktualisasi seluruh kegiatan sosial dan kemasyarakatan dapat berakar dan berpijak pada kebudayaan itu sendiri. Hal itu merupakan modal dasar yang kuat dalam rangka menghadapi tantangan di era global, sehingga generasi milenial tetap mempunyai sikap dan perilaku yang cinta tanah air, berkarakter, dan berjati diri.”
Kehadiran Pramuka di era kekinian bagi kalangan mahasiswa masih diperlukan sebagai wadah penanaman sikap mental, terutama bagi generasi milenial yang akan mengambil alih kepemimpinan Indonesia emas di masa mendatang. Di samping itu, keberadaan gerakan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi pramuka akan banyak memberikan kontribusi nyata dan mejadi benteng di tengah percepatan zaman. Mengingat, globalisasi yang ditandai dengan menjamurnya teknologi informasi dan komunikasin sangat dimungkinkan membawa ancaman dari luar, seperti infiltrasi budaya asing serta pengaruh lain yang dapat mengganggu stabilitas sosial dan keamanan nasional.
Diselingi ice breaking, peserta diklat terlihat antusias dalam mengikuti acara. Memupuk sikap disiplin sejak dini sangat nampak pada kegiatan tersebut. Sejak sebelum matahari terbit, peserta diklat sudah disiapkan di lapangan untuk melakukan apel pagi. Hal ini tentunya perlu diterapkan kepada generasi mileneal sebagai pendidikan dasar kedisiplinan dalam menjalani hidup hingga masa depan. Dalam konteks lebih luas, menumbuhkembangkan jiwa kepramukaan sama halnya dengan ikut serta memupuk sikap mental dalam rangka membela negara. Jika Indonesia berada di bawah komando geenrasi milenial yang cerdas dan solid, maka negeri ini akan tetap berjaya di masa depan. “Harapan saya, peserta diklat bisa tetap bertahan dan kompak hingga dilantik menjadi anggota pramuka dan menerima tongkat kepemimpinan di masa depan,” tutup Andik. Perlu diketahui, diklat ruang UKM Pramuka UM akan berlanjut dengan diklat alam yang akan dilaksanakan pada tanggal (01-03/03). Amey