Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) menjadi ajang bagi siswa sekolah menengah atas (SMA) untuk unjuk kemampuan dalam memperebutkan kursi di perguruan tinggi negeri (PTN). Ada beberapa hal baru dalam seleksi masuk PTN tahun 2019 ini. Salah satunya, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) membentuk lembaga khusus yang kredibel, proporsional, efisien, dan efektif untuk menyeleksi mahasiswa baru, yaitu Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Selain adanya LTMPT, tahun ini peserta harus melaksanakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) terlebih dahulu untuk mendaftar di PTN. Persyaratan lain yaitu peserta diperbolehkan mengikuti UTBK kelompok sains dan teknologi (saintek) satu kali dan/atau kelompok sosial humaniora (soshum) satu kali, atau kelompok saintek dua kali dan soshum dua kali. Informasi tersebut disebarkan melalui sekolah, laman resmi pemerintah, dan sosialisasi yang dilaksanakan oleh masing-masing PTN. Tidak terkecuali dengan Universitas Negeri Malang (UM).
Pada awal tahun ini (14/1), UM menggelar sosialisasi pertama dengan mengundang perwakilan tiap sekolah, meliputi kepala sekolah dan guru bimbingan konseling di wilayah Malang, Blitar, dan Tulungagung. Kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan di Ruang Sidang Senat, Graha Rektorat UM Lt. 9. Informasi yang disampaikan meliputi pola penerimaan dan kuota penerimaan mahasiswa baru UM tahun ajaran 2019/2020. UM tidak hanya melakukan sosialisasi yang berpusat di kampus, tetapi juga ke penjuru negeri. Destinasi yang dituju yaitu Pasuruan, Jepara, Medan, dan Makassar. Saat melakukan sosialisasi di Medan, para peserta mengaku bahwa UM merupakan satu-satunya PTN dari Jawa yang menyosialisasikan SNMPTN dan SBMPTN 2019 di sana.
UM secara khusus membentuk tim yang dikirim untuk sosialisasi di daerah-daerah tersebut. Bukan hanya tim, materi yang akan disampaikan pada sosialisasi pun sudah dipersiapkan. Ada empat narasumber berkompeten di bidangnya, yakni Dr. Agus Hermawan, GradDipMgt., M.Si., M.Bus., Ketua jalur SBMPTN UM, Prof. Dr. Budi Eko Soetjipto, M.Ed., M.Si., Wakil Rektor I UM, Prof. Dr. Ibrahim Bafadhal, M.Pd., dan Wakil Rektor IV UM. Turut serta pula Ketua Jalur SNMPTN UM, Dr. Primardiana Hermilia W., M.Pd. dan Ketua Jalur Mandiri UM, Dr. Adi Atmoko, M.Si. “Di tim ini ada Ketua SNMPTN, Ketua SBMPTN, staf dari humas bagian kerja sama, staf akademik, dan staf dari PTIK,” ujar Ifa Nursanti, S.Ap. selaku Kabag Humas UM. Selain kunjungan, UM juga melaksanakan kegiatan sosialisasi di Radio Republik Indonesia (RRI) Malang pada Senin (4/3). Dikemas dalam dialog interaktif. Dialog tersebut membahas lebih mendalam mengenai SNMPTN, SBMPTN, dan jalur mandiri.
Tidak lupa, UM juga mengikutsertakan mahasiswa terpilih dalam kegiatan sosialisasi ini melalui program UM Back to School. “Kalau untuk mahasiswa lain lagi, intinya kami promosi. Kita mengirimkan mahasiswa ke daerah asal. Kita membuka open recruitment bagi mereka yang tertarik,” tutur Ifa. Program ini baru diperkenalkan pata tahun 2018. Melalui UM Back to School mahasiswa dapat ikut berperan dalam menyosialisasikan SNMPTN dan SBMPTN.
Tahun ini ada 15 peserta yang lolos dan disebar ke 120 sekolah di empat provinsi, yakni Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sumatra Selatan, serta 6 kota atau kabupaten, yaitu Babu-bau, Kendari, Kutai Kartanegara, Muara Enim, dan Tana Toraja. Pada progam ini peserta akan terjun langsung ke sekolah yang menjadi sasaran . Peserta UM Back to School akan mendapatkan tiket perjalanan pulang-pergi, biaya transportasi, kaos polo, tas, topi, dispensasai kuliah, serta kebutuhan yang akan dibawa ketika proses sosialisasi. Rosa