Mahasiswa berprestasi selalu mempunyai ide-ide luar biasa dalam menangani permasalahan yang ada di sekitar masyarakat. Rahardian Dimas Dodi yang akrab di panggil Dimas, mencurahkan ide-ide kreatifnya dalam menanggani kasus berita-berita hoaks yang kerap terjadi baru-baru ini. Dia mengajukan rancangan aplikasi untuk mendeteksi berita hoaks yang sering terjadi di masyarakat, kemampuan literasi sangat di pegang teguh dalam mengangani berita hoaks yang acap kali terjadi. Hal inilah yang memberikan pelajaran bagi mahasiswa-mahasiswa lainnya untuk terus berfikir kreatif dalam menangani permasalahan di sekitar. Penasaran? Yuk, simak obrolan singkat salah satu reporter kami dengan mawapres ini!


Dalam pembuatan karya tulis ilmiah, Anda membuat jurnal atau artikel tentang apa?
Saya menulis karya ilmiah dalam lingkup kaidah bahasa dan jurnalistik. Saya mengajukan rancangan aplikasi berbasis web untuk mendeteksi berita bohong. Fawstor (Fake News Detector) diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat demi meningkatkan kemampuan literasi media dalam mendeteksi berita bohong. Harapannya dengan adanya aplikasi ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat untuk meningkatkan kemampuan literasi media dalam mendeteksi berita bohong atau berita hoaks yang kerap terjadi.
Apa latar belakang Anda membuat Fawstor?
Masyarakat kerap kali menerima berita berita hoaks yang kerap terjadi, dan hal tersebut sangat mempengaruhi pola pikir masyarakat, terlebih pada tahu politik saat ini. Saya mendapatkan ide awal dari permasalahan yang memang seringkali terjadi dalam kurun waktu pemilihan umum. Dapat kita lihat bersama bahwa berita bohong seringkali muncul dalam kurun waktu tersebut. Berita bohong yang tersebar tanpa kita sadari dapat berpengaruh buruk dalam bentuk polarisasi ideologi dan sudut pandang masyarakat. Sayangnya, masyarakat secara tidak langsung juga dikondisikan untuk mengabaikan verifikasi kebenaran. Konsep kebenaran dan objektivitas bahkan kadang seringkali dipermainkan. Di sisi lain, communication digitalization juga memberikan akses kepada semua masyarakat untuk membuat dan menyebarkan informasi. Dengan penyebaran informasi yang begitu pesat semakin memudahkan masyarakat untuk menerima informasi, namun kerap kali berita hoakslah yang banyak diterima oleh masyarakat.

Apakah sebelumnya Anda punya pengalaman di bidang tersebut? Misalnya pem buatan web untuk plagiasi atau sebagainya?
Sebelum saya ingin mengajukan rancangan mengenai Fawstor, sebenarnya saya lebih memiliki pengalaman dalam bidang bahasa dan jurnalistik. Saya beruntung karena memiliki teman-teman yang berpengalaman dalam pembuatan web dan membantu saya dalam belajar, hingga saya memiliki rancangan untuk pengajuan aplikasi Fawstor.
Bagaimana cara pengunaan Fawstor?
Fawstor akan dibuat dalam bentuk web berbasis aplikasi. Fawstor menyediakan layanan analisis berita dengan menggunakan teori bahasa dan teori komunikasi media. Selain memiliki kegunaan untuk membuktikan kebohongan dalam berita, analisis mendalam akan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai deteksi berita bohong berdasar kombinasi disiplin linguistik dan komunikasi. Pertama, pengguna akan masuk ke halaman awal yang akan mengarah kepada laman beranda. Selanjutnya, pengguna dapat mengisi kolom deteksi dengan link berita. Setelah itu pengguna harus menunggu 5-10 menit untuk mendapatkan hasil analisis. Lalu setelah menunggu durasi waktu tersebut, pengguna akan mendapatkan hasil analisis terkait berita yang sudah disertakan.
Siapa saja yang menjadi sasaran pengguna Fawstor?
Sebenarnya, saya tidak menetapkan sasaran umur atau kalangan pengguna Fawstor. Menurut saya, semua lapisan masyarakat dan dari berbagai umur dapat menggunakan Fawstor. Alasannya karena Fawstor ini sendiri saya khususkan untuk mendeteksi berita hoaks yang terjadi di lingkungan masyarakat, jadi untuk usia tidak ada batasannya.
Apakah saat ini sudah bisa di akses?
Saat ini Fawstor hanya tersedia dalam bentuk interface. Kami sedang dalam proses pengumpulan dana dan melakukan kajian ulang terhadap teori.


Konsep apa yang Anda gunakan untuk membuat Fawstor?
Konsep dasar yang digunakan Fawstor adalah kombinasi teori linguistik dan teori komunikasi massa. Secara spesifik, analisis konten (content analysis), framing analysis, dan elements of linguistics and nonlinguistics digunakan sebagai landasan teori.
Apakah Fawstor yang Anda buat hanya untuk bidang-bidang tertentu?
Rancangan Fawstor hanya digunakan dalam lingkup jurnalistik. Dalam artian objek analisis dari Fawstor memang hanya dikhususkan untuk melakukan analisis berita bohong.
Apakah Anda telah atau akan melakukan seminar untuk penggunaan Fawstor?
Setelah diajukan dalam seleksi mahasiswa berprestasi kemarin, saya dan teman-teman mencoba untuk mengajukan program ini ke beberapa kompetisi karya ilmiah. Saat ini kami masih menunggu pengumuman sembari memperkuat ide rancangan.
Tips dan trik untuk memilih ide-ide inovatif di sekitar kita?
Menurut saya pribadi, ide-ide inovatif dapat diperoleh melalui dua hal:
Yang pertama yaitu menggali potensi dari hobi atau hal yang menjadi kesukaan pribadi. Lalu, lakukan brainstorming terkait apa yang bisa dikembangkan dari hobi atau kesukaan pribadi tersebut. Proses brainstorming juga tidak lepas dari membaca, observasi, dan diskusi. Dengan cara ini kalian akan lebih mengenal minat dan bakat yang kalian miliki. Tidak hanya berhenti sampai di situ, kalian juga bisa mengembangkannya sesuai dengan kapasitas kemampuan kalian.
Selain dengan menggali potensi dalam diri, cara kedua yang bisa dilakukan adalah observasi terkait permasalahan yang sedang ada dalam masyarakat sekitar. Gunakan hal tersebut sebagai landasan untuk membuat sesuatu yang orisinil dan dapat membantu dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
Pesan untuk Mahasiswa UM ?
Pesan saya untuk mahasiwa UM saya mengambil pembelajaran dari (Franklin D. Roosevelt) yaitu berani untuk keluar dari zona nyaman. Jangan mudah menyerah dalam menghadapi setiap tantangan dan lakukan yang terbaik dari dirimu. A Smooth Sea never missed a Skilled Sailor. Cintya