Maestro English Theater kembali menggelar pementasan drama terbarunya bertajuk “Seaside” di Graha Sasana Budaya, Universitas Negeri Malang (UM) pada Selasa, (5/11) lalu. Pada pementasan kali ini, Maestro mengangkat kisah balas dendam seseorang yang tertindas pada ketidakadilan. Drama ini merupakan adaptasi dari novel yang berjudul Seaside karya Zee. Dilla Idayati selaku pimpinan produksi bahwa pementasan drama tersebut memang diadakan setiap tahun.

Pemain yang tampil pada pementasan Seaside berjumlah delapan orang, yakni Dian, Faris, Rian, Rizki, Elis, Fajar, Adam, dan Velia. Keberhasilan drama tersebut tidak lepas dari persiapan yang telah dilaksanakan selama satu tahun lamanya, mulai dari pembuatan skenario, pemilihan tokoh, hingga latihan teater.

Rizka Khurin Nisak, sutradara sekaligus penulis skenario menuturkan beberapa alasan dipilihnya Seaside dalam pementasan mereka kali ini. Menurutnya, kisah tersebut memenuhi paket lengkap untuk merasakan nuansa sedih, senang, dan tragis. “Seaside sebuah drama sindiran ketika kondisi hukum di sebuah negara tidak sepenuhnya ditegakkan. Ada banyak orang yang bisa membeli hukum hanya dengan uang hingga ketidakadilan terjadi,” ungkap Rizka.

Secara ringkas, Seaside bercerita tentang balas dendam seseorang karena ayahnya masuk penjara akibat ulah musuh-musuhnya. Dengan amarahnya, Seaside, sang tokoh utama menyusun rencana untuk melakukan balas dendam. Banyak skenario yang ia siapkan untuk membalaskan dendamnya, tetapi dalam pementasan Maestro hanya beberapa adegan balas dendam yang ditampilkan. Pementasan drama dengan durasi 90 menit tersebut sukses memukau penonton. Setelah pementasan, Maestro menggelar sarasehan untuk menampung kritik dan saran dari para penonton. Niken