Masyarakat Desa Pagedangan mayoritas bermata pencaharian di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Selain di ketiga sektor tersebut, masyarakat juga bermata pencaharian di bidang jasa yang mayoritas berprofesi sebagai guru. Maka tak heran di desa tersebut terhampar luas kebun, sawah, dan ladang dengan berbagai jenis tanaman, seperti padi, jagung, tebu, cabai, pepaya hingga kayu sengon. Peternakan yang menjadi sasaran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang (KKN UM) Desa Pagedangan adalah peternakan bebek (6/7). Peternakan bebek “Barokah 75” tidak hanya menjual-belikan bebek pedaging, juga telur bebek dan pakannya. Selain menjadi penyuplai bebek, peternakan ini juga menjadi penadah telur dan bebek dari peternakan lain. Selain peternakan, mahasiswa KKN UM Desa Pagedangan juga mengunjungi tambak ikan di beberapa titik lokasi yakni budidaya ikan lele di Supit Urang “Budidaya Ikan Lele Timur Lesti” milik kelompok budidaya dan juga tambak yang dikelola perorangan di area Sumber Kembar. Ikan yang dipelihara di tambak pun berbagai macam mulai dari Gurami, Lele, Mujaer, sampai Ikan Koi pun ada di budidaya di tambak warga.

Selain kelompok budidaya di dusun Supiturang-Pagedangan, terdapat kelompok pengolahan ikan lele untuk meningkatkan nilai dari ikan lele itu sendiri, dengan si Brekele sebagai brand ambassador mereka. Brekele sendiri memiliki arti “Berkah Kelompok Lele”. Ikan lele pun disulap menjadi berbagai macam produk olahan hingga tak meninggalkan sisa dari ikan lele tersebut. Produknya berupa stik, amplang, lumpia, dan juga diolah menjadi lele asap. Di Desa Pagedangan juga terdapat sanggar seni “Mudra Ganesha”. Mudra diambil dari salah satu gerak tarian dan Ganesha yakni dari nama dewa yang melambangkan pengetahuan. Di sanggar ini tidak hanya sebagai tempat untuk menari, tetapi warga juga diajarkan untuk membuat alat-alat kesenian seperti kostum tari, topeng, dan masih banyak lagi. Tentu saja kegiatan tersebut menjadikan warga lebih produktif. Warga juga diajarkan oleh pengelola sanggar Mudra Ganesha untuk mengelola rumah mereka masing-masing agar layak dijadikan homestay atau penginapan bagi tamu yang berkunjung di Daerah Pagedangan.

Pokdarwis atau Kelompok Sadar Wisata di Pagedangan juga sudah mulai merintis beberapa usaha wisata di antaranya Wisata Pemandian Sumber Kembar dan juga Wisata Jelajah Sungai (river tubing) “Qinewtan”. Kedua wisata tersebut juga menawarkan fasilitas outbond. Sayang sekali tim KKN UM 2020 belum bisa mencicipi keseruan berwisata tubing di Qinewtan ataupun berenang di Sumber Kembar karena aktivitas wisata tidak memiliki izin beroperasi dan harus tutup sementara selama pandemi ini. Mahasiswa KKN UM berinisiatif meluncurkan Potret Potensi Desa Pagedangan dalam bentuk video dokumentasi yang diserahkan kepada Kepala Desa Pagedangan, Bapak Surono dan juga telah diunggah di platform YouTube agar masyarakat di Pagedangan khususnya dan masyarakat luar daerah tahu ragam potensi di Desa Pagedangan. Selain itu, tim juga membuatkan Google Business untuk kelompok Budidaya Ikan Lele Timur Lesti agar info mengenai adanya potensi budidaya ikan lele di Pagedangan dapat dijangkau oleh masyarakat yang lebih luas lagi.

Kontributor: Velza Tamara, Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro

Editor: Bunga | Admin: Maria