Oleh Mistaram

Saat ini banyak orang terkecoh, teknologi itu sama dengan komputer, handphone, dan tablet. Betul, itu semua adalah hasil teknologi yang diciptakan oleh manusia untuk memenuhi keperluannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebetulnya konsep teknologi itu telah digagas sejak manusia pertama ada di bumi ini. Bila kita mengamati perkembangan sejarah keberadaan manusia, manusia purba telah menemukan teknologi. Walaupun teknologi yang mereka temukan adalah teknologi yang sangat sederhana. Saat manusia purba ingin memotong kayu, daging, kulit, dan tulang binatang, mereka akan kesulitan jika dilakukan dengan kedua tangannya. Lalu, mereka akan mencari batu yang runcing untuk memotong benda-benda tersebut.
Batu yang dipilihnya bukan sembarang batu. Batu yang bisa digunakan untuk memotong harus batu yang runcing dan tajam. Tanpa mereka sadari, mereka telah menemukan konsep tentang pisau. Dari sebuah batu sebagai pemotong, saat ini orang-orang dapat mengembangkan konsep pisau menjadi benda fungsional yang sangat variatif sifatnya.
Dari sisi bentuk dan fungsinya, dapat dibedakan pisau untuk memotong rambut, kumis, dan jenggot. Mempunyai bentuk yang berbeda bila dibandingkan benda fungsional untuk memotong rumput, memotong kaca, memotong kue, memotong baja, atau memotong kayu besar. Semuanya mempunyai bentuk, bahan, dan ukuran yang berbeda-beda.
Perkembangan berikutnya, pisau tidak hanya digunakan untuk memotong. Pisau didesain dalam berbagai fungsi yang praktis, higienis, mudah dibawa, dan tidak mudah karatan. Pisau juga didesain sebagai senjata, seperti pedang, samurai, keris, cakra, dan lain sebagainya.
Pisau kemudian dibuat dengan mempertimbangkan makna dan nilai. Pisau menjadi benda budaya yang mempunyai makna dalam kehidupan yang bersifat non fisik atau magis, yang dapat memberikan sumbangan sebagai motivasi, pendorong, atau penyemangat. Bentuk bermacam-macam pisau diciptakan sesuai budaya lokalnya dengan mempertimbangkan makna budaya, nilai estetik, serta nilai artistik. Berikut contoh model dan bentuk pisau yang bervariasi:
Secara konsep gambar diatas menunjukan perkembangan konsep seperti berikut ini.
Tiga konsep perkembangan teknologi ini dapat juga diakitkan dengan suatu pemaknaan, yang dapat dijabarkan bahwa batu adalah bahan alam, sedangkan pisau sudah menjadi gagasan, dan senjata menjadi suatu pemikiran yang lebih tinggi, karena ia mempunyai makna simbolik dan mempunyai nilai. Senjata akan berkait erat dengan temuan baru, seperti Nuklir (bom atom) dan perkembangan teknologi rekayasa selanjutnya.
Secara prinsip, teknologi diciptakan untuk membantu dan memudahkan pekerjaan manusia. Bila dilihat dari bentuknya, ada prinsip yang selalu dipakai dalam konsep teknologi, yaitu Form, Followers, Fungtion (3F). Bentuk selalu mengikuti fungsi.
Tidak hanya pisau yang diciptakan manusia untuk membantu kehidupannya sehari-hari. Masih banyak rekayasa lainnya yang secara teknologi diciptakan manusia untuk memenuhi keperluannya, misalnya rumah. Pada mulanya manusia purba mendiami gua-gua sebagai rumahnya. Ia menyatu dengan alam dan menggunakan fasilitas alam itu untuk tempat tinggalnya.
Di gua tersebut segala aktivitas untuk keperluan hidupnya dilakukan sesuai dengan kehendak dan nalurinya. Perkembangan pemikiran selanjutnya, manusia tidak lagi mendiami gua-gua. Manusia mulai membuat rumah dari dedaunan atau rumbai dan batang pohon yang dipotong sesuai kebutuhan.
Saat itu mereka hidup berpindah-pindah dan sangat bergantung pada kondisi alam lingkungannya. Rumah telah dibuat sebagai pemenuhan keperluan tentang tempat bernaung. Konsep papan dan pangan dalam tataran Jawa merupakan keperluan utama yang harus dipenuhi. Pada zaman purba rumah yang dibuat oleh masyarakat waktu itu sangat sederhana. Namun, pada perkembangannya rumah tidak hanya untuk berteduh di kala hujan dan terik matahari saja.
Konsep teknologi rumah mulai dikaitkan dengan kesegaran dan sirkulasi udara di dalamnya serta sisi perabotan sesuai dengan tingkat kemampuan perekonomiannya. Rumah yang tadinya berdinding dari anyaman bambu, berkembang seiring dengan ditemukannya batu bata dan pengait berupa semen. Perkembangan budaya dalam merancangbangun rumah, dikembangkan secara konsep keilmuan dalam satu wilayah perkembangan teknologi dan arsitektur dengan menggabungkan pengalaman artistik dan estetik yang dipadukan secara serasi.
Perkembangan konsep teknologi rumah berkembang sesuai dengan keperluan manusia sosial di masyarakat. Ada rumah tinggal, rumah sakit, ada kantor, rumah ibadah, dan lain sebagainya yang ditunjang dengan rekayasa arsitektur yang unik dan menarik. Pada tataran berikutnya, rumah didesain dan dipadukan dengan lingkungan dan dikaitkan dengan interior serta eksteriornya.
Perkembangan konsep teknologi yang berkelanjutan adalah sarana komunikasi yang sangat kompleks. Pada awalnya orang berkomunikasi memerlukan pertemuan (tatap muka) dan berbincang secara langsung. Perkembangan teknologi berikutnya diciptakan alat-alat komunikasi yang berupa telepon kabel dan mesin ketik untuk menciptakan komunikasi yang tertulis. Telepon yang pada awalnya menggunakan kabel, tiang pancang, dan semuanya didukung oleh keberadaan materialnya, pada perkembangan teknologi berikutnya, manusia dapat melipat dunia dengan kertas atau mendekatkan jarak komunikasi dengan peralatan elektronika.
Budaya komunikasi yang dibarengi dengan silaturahmi dan mengobrol bersama, pada dekade tahun terakhir ini menjadi hilang karena sarana komunikasi tersebut difasilitasi oleh keberadaan telepon nirkabel. Telepon fisik ditambah perlengkapan fiturnya menjadi handphone yang sangat canggih sampai pada teknologi android.
Keperluan manusia lainnya yang berupa teknologi yaitu alat transportasi. Alat transportasi yang pada mulanya dibantu oleh hewan, saat ini telah mengalami perkembangan konsep teknologinya.
Contoh gambar di atas menunjukkan suatu perkembangan teknologi transportasi dari masa-ke masa sesuai dengan keperluannya. Jika beberapa tahun lalu hanya orang-orang yang kaya dan parlente saja yang bisa menikmati transportasi udara, tetapi saat ini semua orang dapat naik pesawat terbang dengan mudah dan murah. Secara filsafat, konsep teknologi itu berkaitan erat dengan kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk Tuhan.
Teknologi yang diciptakan untuk kesejahteraan manusia itu mempunyai arti yang lebih bermakna daripada pemikiran konsep teknologi yang digunakan untuk membinasakan manusia. Contoh yang paling konkrit, nuklir adalah temuan konsep teknologi fisika yang berupa belahan atom. Orang mengenal nuklir digunakan untuk sejata pemusnah manusia. Namun, nuklir akan lebih bermanfaat bila digunakan untuk kesejahteraan manusia, misalnya tenaga untuk pembangkit listrik.
Seharusnya, manusia harus memikirkan dua hal jika menyangkut perkembangan teknologi, yaitu untuk keperluan sesama manusia di jagad raya ini (hablumminanas), dan temuan konsep teknologi harus dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa (hablumminallah).
Selebihnya fungsi teknologi dapat dianalisis dalam berbagai sisi kehidupan manusia, yaitu sebagai fungsi sosial kemasyarakatan, fungsi ekonomi, fungsi budaya, fungsi pendidikan, fungsi teknologi, dan fungsi politik. Bila ditinjau dari segi sosial kemasyarakatan, teknologi difungsikan untuk mempermudah dalam kehidupan sosial di masyarakat. Manusia memerlukan pangan, papan, komunikasi, dan transportasi untuk menunjang keberadaan sosial personal di masyarakatnya.
Teknologi mempunyai fungsi ekonomi karena produk-produk teknologi diciptakan untuk memenuhi keperluan manusia yang urgent. Dengan diciptakan teknologi baru yang lebih canggih, yang lebih modern, dan mudah serta murah, akan berkaitan erat dengan pemenuhan ekonomi personal, komunal, nusa, dan bangsa. Produk teknologi sangat diperlukan oleh masyarakat dan ada orang yang memproduksinya, sehingga terjadi keseimbangan antara permintaan dan penyediaannya.
Teknologi mempunyai fungsi budaya karena para pengguna teknologi adalah manusia yang berbudaya. Pada masa tertentu dengan teknologi yang ada pada saat itu, mempunyai kurun waktu budaya di saat itu pula. Contohnya, produk teknologi anyaman bambu yang tumbuh dan berkembang di Jawa pada tahun 1950 sampai 1970. Masyarakat sangat kental dengan produk teknologi anyaman dan digunakan sehari-hari. Dinding dibuat dari anyaman bambu. Tempat makanan (ceting) juga dari anyaman bambu. Kursi dan tempat tidur (amben) juga dibuat dari bambu. Semuanya itu membentuk satu-kesatuan budaya yang memanfaatkan lingkungan dari bahan alam. Budaya itu saat ini telah lewat dan diganti dengan budaya teknologi informasi yang bersifat individual, sehingga budaya komunial beralih kepada budaya individual.
Teknologi sangat berkaitan erat dengan pendidikan karena produk-produk teknologi itu sebagai materi pembelajaran dan sebagai media pembelajaran di dunia pendidikan. Teknologi permainan yang dulu secara fisik adalah materi pembelajaran olahraga tradisi, saat ini teknologi sangat mewarnai dunia pendidikan. Oleh karena itu, peran teknologi dalam fungsinya untuk memenuhi keperluan pendidikan saat ini sangatlah relevan.
Di sisi lain teknologi juga berkaitan erat dengan dunia politik negara. Contohnya, temuan teknologi nuklir itu dipatenkan oleh Amerika dan negara lain tidak boleh menggunakan nuklir sebagai senjata. Apakah itu namanya politik?
Penulis adalah dosen Jurusan Seni dan Desain. Aktif dalam Forum Layanan IPTEK bagi masyarakat (FlipMAS) dan sebagai seniman pelukis.