Oleh Rintahani Johan Pratama

203641329_largePancasila terlahir bukan karena sesuatu yang kebetulan, tetapi lebih pada proses kreatif dari para pendiri bangsa yang didasarkan pada perjalanan historis. Refleksi perjalanan historis sebagai sebuah bangsa yang besar, sempat terpuruk dan mencoba bangkit kembali disintesiskan oleh para pendiri bangsa menjadi sebuah falsafah kehidupan berbangsa dan bernegara. Kebesaran hati para pendiri bangsa yang berbeda latar belakang serta menjadikan Pancasila
sebagai visi dan misi untuk hidup bersama menjadi sebuah satu kesatuan patut diapresiasi. Secara tersirat para pendiri bangsa telah mengajarkan kepada generasi penerusnya untuk mampu melihat makna yang terkandung dalam sejarah bangsa. Perjuangan yang
masih bersifat kedaerahan tidak akan pernah berhasil tanpa adanya kesediaan untuk bersatu. Kemenangan hanya akan dicapai melalui kekuatan besar yang hanya akan terwujud apabila ada persatuan. Belajar sejarah tidak sekedar tahu tentang apa, siapa, dan kapan.
Namun, juga bagaimana mengambil makna yang ada sebagai sebuah pelajaran dalam kehidupan.
Tantangan yang dihadapi oleh tiap generasi tentunya berbeda-beda. Generasi pendahulu yang dimotori oleh para pendiri bangsa memiliki tantangan zaman yang berbeda dengan generasi masa kini. Generasi Membangun (Kembali) masa kini dihadapkan pada perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. Sikap kritis dan kreatif sangat dibutuhkan agar perkembangan zaman dan kemajuan teknologi tidak menjadi virus yang menciderai berbagai aspek dalam kehidupan. Sering kali kemajuan teknologi yang tidak disikapi secara
bijak kemudian menjelma menjadi virus yang mematikan. Kemudahan yang diberikan lewat perkembangan teknologi tidak jarang sanggup mematikan daya kreatifitas dalam diri generasi muda.
Perkembangan teknologi membuat beragam gaya dan wacana menyebar secara mudah ke berbagai penjuru dunia. Globalisasi melalui kekuatan digital seolah mampu mengaburkan batas-batas wilayah antar negara. Dibutuhkan sikap kristis dan kreatif pada diri generasi muda untuk menyikapi permasalahan tersebut agar tidak kehilangan jati dirinya sebagai sebuah bangsa. Globalisasi
merupakan hal yang tidak dapat dihindari dan pasti terjadi. Generasi muda diharapkan mampu menggunakan Pancasila sebagai standar visi dan misi serta benteng yang dapat menyaring berbagai pengaruh serta paham yang ditimbulkan oleh perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. Tujuannya adalah agar generasi muda dimasa kini tidak kehilangan jati diri sebagai sebuah bangsa dalam melihat realitas yang ada.
Masih banyak ditemukan generasi muda yang kurang mampu menyikapi kemajuan teknologi secara bijak. Sering kali kemudahan teknologi memberikan pengaruh buruk dalam kehidupan sehari-sehari. Secara kasat mata, masih jamak generasi muda yang menggunakan media sosial sebagai sarana berekspresi dengan cara yang kurang tepat. Sebagai contoh kegiatan sederhana yang penuh makna religius, seperti berdoa sebelum memulai kegiatan, perlahan mulai tergeser dengan aktivitas ‘up-date status’ di media sosial. Meskipun Tuhan diyakini sebagai Maha Mengetahui, tetapi Tuhan tidak pernah memiliki akun di media sosial dan itulah yang membedakan Tuhan dengan manusia.
Menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila dalam berbagai sendi kehidupan kiranya menjadi suatu solusi tepat untuk menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi oleh generasi masa kini. Pancasila sebagai falsafah fundamental memuat beragam nilai-nilai luhur yang berakar dari budaya bangsa. Nilai-nilai kearifan yang luhur sebagai sebuah bangsa yang besar sudah sepatutnya tetap dilestarikan agar tidak tergerus oleh kemajuan zaman. Para pendiri bangsa telah
mewariskan Pancasila agar mampu dijiwai sebagai perwujudan karakter bangsa. Karakter merupakan ciri utama dari sebuah bangsa dan bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki karakter yang bersumber dari nilai-nilai luhur budaya bangsanya sendiri, bukan menirukan karakter bangsa lain. Menjaga identitas
nasional sebagai sebuah bangsa merupakan tanggung jawab bersama. Kemajuan bangsa di masa mendatang terletak pada peran aktif dari generasi muda dalam menyikapi tantangan yang diberikan oleh zamannya.

Buku ini secara gamblang menjelaskan bagaimana peranan Pancasila sebagai ideologi nasional mampu menjadi landasan penting dalam menyikapi tantangan zaman. Tiap generasi selalu memiliki tantangan yang berbeda sesuai dengan zaman yang dihadapi. Peran aktif dan kreatif tiap generasi senantiasa dibutuhkan untuk dapat menyikapi perubahan zaman dan perkembangan teknologi secara bijak. Pancasila memiliki posisi yang sangat penting sebagai titik pijak dalam menyikapi perubahan zaman dan perkembangan teknologi. Generasi muda diharapkan mampu menjiwai nilai-nilai luhur dalam Pancasila sebagai sumber karakter dan identitas sebagai sebuah bangsa. Kesediaan penulis untuk menuangkan gagasannya yang kemudian membuahkan buku ini, sangat patut untuk diapresiasi ditengah perubahan zaman dan kemajuan
teknologi yang kerapkali memudarkan nilai-nilai karakter bangsa.
Penulis adalah mahasiswa Pascasarjana UM