puisi

Di Garis Khatulistiwa Aku Tertawan

Di garis khatulistiwa aku tertawan
Terikat tali panjang yang membelit segala rasa
Aku terbungkam kehabisan kata melihatnya
Bagai neraka yang sudah padam dibuatnya

Siang-malam sama saja
Tidak luput dari sekecil apapun pandangan
Dari masa ke masa tetap sama
mengikat segala rasa

Ada ikatan yang mengherankan di sana
Tongkat yang tertancap sebagai tiangnya seketika berbuah
Batu-batu kerikil yang dilempar tumbuhkan rerumputan
Membuatku betah berlama-lama tertawan
Di Indonesia, surganya dunia

 

Titipan

Aku titip jejak pada tanah yang kupijak
Namun berharap hujan kan menghapusnya
Aku titip pesan pada angin yang kutiupkan
Namun berharap sekat kan menghalanginya

Aku titip cinta pada siapa saja yang kujumpa
Namun berharap mereka tiada amanah
Aku titip nyawa pada malaikat maut yang menjemput
Namun aku takut, berharap malaikat mau tak menyambut

Aku tahu, segala apa yang ada padaku hanyalah titipan
Namun, entah mengapa aku sulit melepaskan?
Aku sadar, menjadi ciptaan harusnya turut apa kata pencipta
Akan tetapi, entah mengapa nafsu ini menjalari?