IMG-20150605-WA0001Ranah kompetisi sangat luas bagi orang-orang yang mau maju.
Salah satunya, beberapa anggota Alquran Study Club (ASC)
yang berhasil menjadi delegasi di berbagai daerah yang berbeda untuk unjuk kebolehan di MTQ XXVI Jawa Timur. Alasan
yang membuat mereka menjadi delegasi daerah yang berbeda adalah bekal yang telah didapat dari pembinaan selama di ASC. Hal ini mampu menarik perhatian dari pemerintah daerah untuk mengambil setiap individu sebagai calon tunggal di beberapa kafilah. Acara itu diselenggarakan di Banyuwangi (22-30/05). Tak disangka ternyata mereka berhasil menyabet empat emas dan satu perunggu. Ini menjadi titik awal menuju MTQ Mahasiswa Nasional XIV. Medali-medali itu mewakili berbagai cabang lomba. Emas pertama
di cabang tilawah dewasa, Rofiatul Muna dari Sastra Arab. Medali
emas kedua di cabang MHQ 10 Juz ada Fazlur R. Rahawarun dari FE yang mewakili kabupaten Malang.
Adapun cabang kafilah baru di MTQ, yaitu Musabaqah Karya Tulis Alquran dengan dua tema besar. Dua tema tersebut “Alquran dan
lingkungan” dan “Hubungan Moral dan Alquran” . Di cabang ini,
Muhammad Alifudin dari jurusan Hukum dan Kewarganegaraan
kafilah Blitar meraih juara pertama putra. Sementara itu, Asri Diana
Kamilin kafilah kabupaten Malang juga menyabet emas untuk
kategori putri. Fatihatus Syahida jurusan Sastra Indonesia kafilah Blitar harus sedikit mengalah dengan mengalungi medali perunggu di cabang yang sama. Para pemenang medali emas, memiliki tiket untuk mengikuti MTQ Umum Nasional di Mataram.
Ketika nama-nama mereka melejit tak luput juga rasa terima kasih
disampaikan kepada pembina-pembina yang berada di UM atas
pembinaan serta masukan selama mereka menjadi kontingen daerah. Salah satunya kepada Ust. Yusuf Hanafi yang menjadi pembina ASC untuk mempersiapkan MTQ Mahasiswa Nasional XIV.
MTQ umum yang berskala provinsi mampu menjadi ajang percobaan bagi para mahasiswa yang akan diterbangkan ke Universitas Indonesi (UI) dalam MTQ Mahasiswa Nasional di awal Agustus. Kompetisi yang sebenarnya berada di MTQ Mahasiswa Nasional yang akan bertemu kafilah-kafilah terbaik dari setiap universitas se-Indonesia.
“Kami mampu membawa empat emas dan satu perunggu hanya
sebagai uji coba untuk menuju MTQ Mahasiswa Nasional di UI”,
ujar Alifudin yang mampu menulis karya arsitektur rumah dalam
segi Alquran. Karena UM yang telah menjadi juara umum di MTQ
Mahasiswa Nasional pada tahun 2013 dan 2014, akhirnya ASC mampu menyabet The Learning University Award 2013.
“Kalau pesannya Bapak rektor, bukan menjadikan juara umum
sebagai langganan yang terpenting saat ini membudayakan untuk
menjadi jawaranya”, kenang Alifudin saat mendapat amanah besar
untuk maju di MTQ Mahasiswa Nasional XIV.Arni