DSC04318Pengalaman adalah guru terbaik, baik pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain. Itulah yang diajarkan oleh Doni Andreas, sorang mantan pengguna narkoba yang saat ini dengan tegas membantu Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam memberantas penyalahgunaan narkoba dalam Seminar dan Sosialisasi Bela Negara, Narkoba dan Bahaya HIV/AIDS di Aula A2 Lantai II (23/04).
Tanpa malu ataupun ragu, Doni Andreas berbagi pengalamannya selama menjadi pengguna narkoba kepada peserta seminar yang merupakan perwakilan-perwakilan organisasi mahasiswa se-UM. Laki-laki asal Kota Malang tersebut memaparkan bahwa dirinya telah mengenal narkoba sejak duduk di bangku sekolah dasar, merupakan sebuah ironi bahwa akses untuk mendapatkan narkoba bahkan untuk murid sekolah dasar sangatlah mudah. Doni mengaku bahwa menggunakan narkoba selain merusak kesehatan tubuh juga merusak hubungan sosialnya dengan masyarakat, terlebih keluarga. Atas dasar
pengalaman itulah ia sangat menekankan untuk menghindari narkoba sejauh mungkin.
Di Indonesia penyalahgunaan narkoba telah menjadi ancaman serius sejak lama. Populasinya meningkat dengan pesat dari tahun ke tahun. 5,6 juta dari 250 juta penduduk Indonesia merupakan pecandu narkoba. Sementara itu, generasi muda menempati angka 40 % dari total jumlah penduduk Indonesia. Terlihat dari data yang ada pada tahun 2009, jumlah pecandu di Indonesia masih 3,2 juta orang. Bayangkan jika pada tahun 2020 hingga 2030 Indonesia mendapatkan bonus demografi, apalah jadinya apabila mayoritas penduduk yang saat itu berusia produktif malah banyak menjadi pecandu narkoba. Masa depan Indonesia benar-benar ada di tangan generasi muda.
“Generasi muda adalah penerus cita-cita luhur bangsa dan merupakan ujung tombak masa depan Indonesia. Jadi jangan sekalikali melakukan hal yang bisa merusak diri kalian, belajar! Belajarlah meski dari pengalaman orang lain!” tegas H. RM. Achjadi, SH dari BNN Kota Malang.
Dampak fisik yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba adalah gangguan sistem syaraf, gangguan pada kulit (dermatologis) yang menyebabkan rasa sakit seperti tertusuk ribuan jarum saat terkena air, gangguan pada paru-paru (pulmoner), gangguan kesehatan reproduksi serta gangguan fungsi seksual, kematian, dan masih banyak lagi. Secara psikis diantaranya dapat meningkatkan rasa tidak percaya diri, apatis, brutalisme, rasa tertekan. Dampak sosialnya adalah dikucilkan oleh lingkungan, menjadi beban orang lain, prestasi menurun, serta dapat membahayakan masyarakat luas.
Dari gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada dampak positif dari penyalahgunaan narkoba. Menurut Doni Andreas, dampak yang paling menyakitkan adalah dampak sosial yang diterimanya dari keluarga maupun masyarakat. Selain dianggap sebagai beban dan membawa nama buruk keluarga, dirinya juga merasa tidak diinginkan di manapun.
BNN membantu orang-orang seperti Doni untuk mendapatkan kembali hak atas masa depan yang lebih baik. Karena itulah saat ini Doni bergabung dengan BNN dan menjadi aktivis pemberantas penyalahgunaan narkoba dengan harapan tidak ada lagi orang yang merasakan hal yang sama dengan dirinya. “Setiap orang punya hak untuk bahagia, setiap orang punya hak untuk berubah, setiap orang punya hak untuk menatap masa depan yang lebih baik”, tutup Doni.Catte