Maraknya seks bebas di kalangan mahasiswa menjadi isu sentral yang menerpa moralitas generasi penerus bangsa saat ini.  Kondisi ini diperparah dengan keterbatasan ilmu mengenai kesehatan reproduksi. Hal ini  mendasari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Malang (UM)  untuk mengadakan Seminar Kesehatan Reproduksi dan Bimbingan Pra Nikah yang bertajuk “Menyibak Rahasia Dibalik Pranikah” pada Sabtu (16/10). Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Utama A3 UM lantai II dan dihadiri 255 orang peserta dari berbagai organisasi yang ada di kampus UM, baik dari UKM, LSO, HMJ, BEMFA, DMF, MPM, serta peserta lain dari berbagai kampus yang ada di Jawa Timur.
“Seminar  ini bertujuan agar mahasiswa dan masyarakat memiliki pemahaman reproduksi sesuai koridor yang ada ditinjau dari segi agama dan dari segi aturan yang berlaku di Indonesia,” ujar Matsuani selaku panitia pelaksana kegiatan.
Pengetahuan mengenai pranikah dan pascanikah perlu diketahui sebelum melakukan ijab kabul agar semua permasalahan dalam keluarga yang akan dihadapi dapat teratasi dengan segera. Secara eksplisit Matsuani menyebutkan bahwa menikah merupakan ibadah yang memerlukan persiapan matang dari segi mental dan finasial. Yang begitu penting adalah ilmu pengetahuan tentang pernikahan karena banyak sebagian orang yang melakukan pernikahan tanpa persiapan matang. “Tidak menjadi hal tabu jika harus memersiapkan pernikahan pada jauh hari sebelum pelaksanaan,” ujarnya.
Dalam acara ini, BEM UM mendatangkan beberapa pemateri handal seperti Dr. H. Imron Rosyadi, M.H. (Ketua Pengadilan Agama Kota Malang), Drs. Nugraha dan Dra. Hj. Rukmini Fadlan (Ketua Klinik Keluarga Sakinah ),  serta dr. Camelia Qusnul Chotimah.
Acara yang dibuka oleh Drs. Kadim Masjkur, M.Pd. selaku Pembantu Rektor III UM ini menyuguhkan beberapa materi, seperti konsep pernikahan ditinjau dari segi hukum agama dan negara, pengenalan tipologi pasangan (bagi yang sudah menikah),  serta pengenalan konsep kesehatan reproduksi.Jeng