Ketidakefektifan pendistribusian guru di beberapa daerah menyebabkan terjadinya masalah pada sistem pendidikan nasional. Seringkali seorang guru mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya (mismatch). Contohnya seorang lulusan S1 pendidikan kimia harus merangkap mengajar pelajaran Fisika.
“Biasanya mismatch terjadi karena guru yang bersangkuta mengejar pemenuhan jam minimal sertifikasi 24 jam tatap muka per minggu,” ujar Dr. H. Kusmintardjo, M.Pd. selaku Pembantu Rektor I UM kepada Komunikasi (09/12).
Jika tidak diatasi, mismatch dapat menyebabkan miskonsepsi pada siswa yang diajar. Tak hanya itu, mismatch juga berdampak pada rendahnya kualitas pembelajaran yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kualitas pendidikan secara nasional. Untuk itulah Dikti meluncurkan Program Sarjana (S1) Kependidikan dengan Kewenangan Tambahan (S1 KKT) tahun 2011/2012.
Untuk menyukseskan program tersebut, Dikti menggandeng setidaknya dua belas perguruan tinggi yang salah satunya adalah UM. Sebagai perguruan tinggi penyelenggara, UM memberikan fasilitas berupa tempat belajar dan tenaga pendidik yang berkualitas. Adapun persyaratan pendaftaran S1 KKT UM, pendaftar merupakan mahasiswa S1 Kependidikan UM yang telah menyelesaikan seluruh mata kuliah dan kewenangan utama selain skripsi dan sedang menulis skripsi, atau pendaftar lulus program sarjana (S1) kependidikan yang belum menjadi guru (belum memiliki NUPTK). Dari segi kesehatan, pendaftar dituntut memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses belajar-mengajar di perguruan tinggi. Sedangkan pada prodi tertentu calon diharuskan tidak buta warna.
“Adapun pada prodi tertentu tidak dibuka seperti prodi di MIPA. Hal ini dikarenakan peserta yang mendaftar tidak lolos seleksi,” ungkap PR I.
UM sendiri memulai rentang pendaftaran online pada 18-27 Oktober 2011. Setidaknya ada enam ratus peserta yang mendaftar. Setelah terdaftar secara online, peserta mengikuti tes potensi bidang studi pada 29 Oktober 2011. UM sendiri mengumumkan hasil seleksi pada 2 November 2011. Sebanyak 262 peserta berhasil lolos. Adapun rinciannya adalah, 35 peserta untuk S1 Bimbingan dan Konseling, 70 peserta untuk S1 Pendidikan Guru SD, 30 peserta untuk Pendidikan Guru PAUD, 31 peserta untuk S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran, 20 peserta untuk S1 Pendidikan Akuntansi, 40 peserta untuk S1 Pendidikan Ekonomi, 15 peserta untuk S1 Pendidikan Tata Boga, dan 31 peserta untuk S1 Pendidikan Geografi.
Peserta yang diterima Program S1 KKT melaksanakan perkuliahan selama satu semester dengan beban mata kuliah sebanyak 24 SKS dan biaya pendidikan ditanggung sepenuhnya oleh Ditjen Dikti Kemendiknas.Ang