by nida | May 11, 2012 | rancak budaya
Elyda K. Rara Dalam malam-malam berbantal cekam nidra yang mendera Mesti tersuluh gurat isak elegi sang nareswari tuk nareswaranya Ia, sang batari kasih tuk donyamanungsa Mestinya tetap menabur kamabana bersama sang Kamajaya Tapi hanya lelaku lara yang kini terus ia...
by nida | May 11, 2012 | rancak budaya
Cerpen Dhianita Kusuma Pertiwi Hari itu pemakaman umum di pinggir kota terlihat ramai. Berita terbaru mengabarkan tiga orang meninggal dalam waktu berdekatan dalam satu hari dan dimakamkan di tempat sama. Tiga orang pria berjalan menuju ke sana untuk mencari tahu...
by nida | May 9, 2012 | rancak budaya
Sajak Tria Wulandari : Soe Hok Gie Baru saja aku bertemu pengantar, tanpa jeda orang-orang membicarakanmu. Mereka memanggilmu Soe, Hok Gie adapula Gie. Kata-kata berbaris gagah menatapiku dengan iba, mengelakarkanku dengan tawa, lantaran yang kutahu hanyalah...
by nida | May 9, 2012 | rancak budaya
Cerpen Royyan Julian Jangan pernah menatap mata ronggeng. Sebab, kau akan serasa terjebak dalam kubangan lumpur. Sekeras bagaimana pun kau memekik, tak ada seorang pun yang bakal menolong. Orang-orang akan menduga suaramu hanyalah serak babi liar yang terjebak puluhan...
by nida | May 8, 2012 | rancak budaya
Cerpen M. Nur Fahrul Lukmanul Khakim Di ujung ruangan yang ditenggelamkan oleh kegelapan yang gulita itu terdapat sebuah jendela. Aku berjalan ke sana dengan ketakutan. Mendadak terdengar tangis yang memintal-mintal hatiku. Semakin aku mendekati jendela itu, tangisan...
by nida | May 8, 2012 | rancak budaya
Sajak Mukhlis Imam Bashori -variasi kisah mahabharata Pada senja kelimabelas, Kurawa tumpas. Palagan tak lagi ganas, tapi hari gusar merah, cuaca anyir barah, Kurusetra pesta darah. Sementara lolong serigala yang congkak, mekik di atas kemenangan Pandawa. Pesta suci...