by nida | Oct 26, 2016 | rancak budaya
Oleh Septa Widya EtikaKiranya pena dan tinta mengerti Untuk apa ia tercipta Dari siapa ia diidekan Kiranya pena dan tinta sadar Karya-karya selalu hadir Proses-proses selalu mengiringi Kiranya pena dan tinta tahu Coretan demi coretan di atas kertas selalu tersaji...
by nida | Aug 25, 2016 | rancak budaya
Oleh Indra Yogatama Hidup ini barangkali hanyalah perkara menunggu. Sedangkan dunia adalah sebuah ruang tunggu. Kau tahu, apa yang kau tunggu? Yang kita tunggu adalah ketika nama kita disebut dan disiarkan oleh takmir melalui corong-corong pengeras suara di masjid...
by nida | Aug 25, 2016 | rancak budaya
Oleh Mohammad Rosyid Arif Amrulloh Kamilah para penghisap! Menghisap pucuk-pucuk bunga mekar. Berdengung-dengung di antara celah-celah bunga mekar. Berduyun-duyun menyusun lilin-lilin manis di celah-celah rimbun dedaunan, ranting-ranting, dan terkadang di sudut-sudut...
by nida | Aug 25, 2016 | rancak budaya
Oleh Mohammad Rosyid Arif Amrulloh Berbaris di kapal kapal para nahkoda. Oleh karena rahmat-Mu camar-camar bertengger mengasah paruh. Oleh karena rahmat-Mu tunduklah angin. Meniupkan layar kapal-kapal. Merentengi mutiara dan ikan-ikan. Oleh karena rahmat-Mu...
by nida | Aug 25, 2016 | rancak budaya
Oleh Nur Holipah —Aham bhumim adadam aryay, aham vrsthim dasuse martyaya1— Sudah pukul lima sore, lebih lima belas menit. Matahari sudah tak nampak lagi. Beberapa orang berbondong menuju pura untuk melaksanakan Puja Tri Sandhya. Beberapa ada yang sudah mengapit...
by nida | Jun 17, 2016 | rancak budaya
Oleh Dyah Ayu Puspitasari Bulan bintang sembunyi dibalik kelam Duhai hati yang diselimuti malam Sayup-sayup ucapan salam Jibril datang membawa ilham Fajar di timur terang menjelang Kehidupan mulai berdendang Meski petunjuk telah datang Hati masih diselimuti bimbang...