Oleh: Didik Dwi Prasetya

Salam hangat kepada seluruh pembaca setia majalah Komunikasi. Tidak berlebihan rasanya jika mengatakan bahwa Komunikasi kali ini hadir dalam nuansa yang spesial. Setidaknya ada empat momen  besar seiring terbitnya edisi ini, yakni perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-64, bulan Ramadhan 1430 H,  awal perkuliahan tahun akademik 2009/2010, wisuda semester genap 2008/2009, dan Lustrum ke-XI UM.
Sebagai hari bersejarah, HUT kemedekaan RI selalu diwarnai dengan perayaan yang gegap gempita. Semangat nasionalisme, beragam kegiatan, dan prestasi dipersembahkan kepada negeri tercinta ini. Sejalan dengan itu, dalam upacara peringatan hari kemerdekaan, Rektor menyampaikan berbagai prestasi yang telah diraih Universitas Negeri Malang (UM), di antaranya adalah meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan, sumber daya manusia, kapasitas TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan kelembagaan UM.
Satu hal yang menarik dan perlu kita cermati dari pidato rektor adalah diperkenalkannya identitas diri UM sebagai universitas pembelajaran (learning university). Identitas ini dipandang sangat relevan didampingi oleh slogan “When Learning is Enjoyment” yang selama ini telah menandai semangat kehidupan kampus. Identitas baru ini tentu bukan simbolik semata, melainkan mengandung konsekuensi bagi seluruh sivitas akademika. Masing-masing dari kita memiliki tanggung jawab untuk mendukung dan mencitrakan identitas tersebut.
Pada bulan ini pula, umat muslim di seluruh penjuru dunia melaksanakan ibadah puasa. Ibadah yang mengandung makna menahan diri untuk taat kepada Allah SWT ini membentuk kepribadian yang disiplin dan bertanggung jawab. Sejarah telah menorehkan berbagai prestasi yang diraih pada bulan Ramadhan. Perang Badar merupakan salah satu bukti nyata pencapaian prestasi kaum muslimin melawan pasukan Quraisy. Bahkan, sering tidak kita sadari, proklamasi kemerdekaan Indonesia jatuh bertepatan dengan hari Jumat di bulan Ramadhan. Ironisnya, saat ini masih banyak golongan orang yang menjadikan bulan Ramadhan sebagai alasan untuk tidak produktif, seperti tidur berlebihan, malas mengerjakan tugas, atau telat masuk kantor/kelas. Sebagai kalangan terpelajar, tentu bukan mental seperti ini yang layak kita miliki. Satu-satunya pilihan bijak adalah beribadah dan berprestasi.
Momen lain yang juga cukup penting untuk ditandai adalah awal perkuliahan tahun akademik 2009/2010 yang jatuh pada tanggal 1 September 2009. Sama seperti dua momen sebelumnya, awal perkuliahan semester ganjil merupakan momen tahunan yang selalu membawa hal baru. Hal nyata yang dapat dirasakan adalah bertambahnya keluarga besar UM, kurang lebih lima ribu mahasiswa baru bergabung di bawah payung UM.
Bagi para mahasiswa lama, tahun ajaran baru seyogyanya bisa menjadi tolok ukur dalam berprestasi selama satu tahun terakhir. Evaluasi diri secara komprehensif sangatlah diperlukan guna mencapai prestasi—baik prestasi intelektual maupun spiritual—yang lebih baik. Pun bagi mahasiswa baru, awal perkuliahan akan menjadi sejarah di mana mereka mulai terjun ke lingkungan akademisi yang berbeda. Tentunya, lingkungan baru ini akan menuntut kedewasaan, pola pikir, dan kreativitas yang lebih tinggi dibanding lingkungan sebelumnya. Di dalam menjalani masa-masa transisi ini, para mahasiswa baru telah diberikan bekal cukup melalui rangkaian kegiatan PKPT.
Akhirnya, tidak salah kiranya jika Salam Redaksi kali ini mengangkat tema “Berprestasi dan Beribadah”. Bagaimanapun, keduanya seharusnya ditempatkan secara proporsional dalam kerangka pemikiran yang bijak sesuai syariat. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan ibadah dan prestasi kita. Melalui salam redaksi ini, Kru Komunikasi mengucapkan selamat dan sukses kepada wisudawan dan wisudawati UM dan selamat atas Lustrum ke-XI.
Penulis adalah Anggota Tim Penyunting Majalah Komunikasi sekaligus Dosen Fakultas Teknik UM