oleh Yulli Hariyani

Ketinggian adalah hal yang sering ditakutkan sebagian orang. Saat berada di ketinggian, seseorang akan merasa seperti gemetar menyapa di sekujur tubuh. Seperti pekerja-pekerja yang bekerja pada ketinggian, maka akan selalu menggunakan alat pengaman untuk melindungi dari high risk. Pada kali ini, akan banyak cerita heboh dari perlombaan yang diadakan oleh MPA Jonggring Salaka UM. Lomba ini dinamai Jonggring Salaka Climbing Competition (JSCC) II. Perlombaan ini merupakan kelanjutan dari JSCC I yang telah diselenggarakan MPA Jonggring Salaka pada tahun 2007, juga karena adanya keberhasilan Malang Climbing Competition (MACCO) yang juga diselenggarakan MPA Jonggring Salaka kerja sama dengan Federasi Panjat Tebing (FPTI) kota Malang.
Perlombaan JSCC II ini diikuti oleh para pemanjat dari Jawa Timur. Dari ujung utara hingga ujung selatan, juga dari ujung timur sampai ujung barat. Semua tidak mau ketinggalan untuk mengikuti ajang panjat ini. Bahkan ada beberapa peserta dari Bangkalan yang rela meluangkan waktu untuk mengikuti ajang perlombaan panjat ini.
Perlombaan panjat tidak hanya pada kekuatan saja, melainkan pada keseimbangan tangan dan kaki. Point yang melekat pada wall banyak sekali macam dan bentuknya. Ada point yang hanya menipu, seperti point sleep, point drop, dan sebagainya. Point-point tersebut akan menjatuhkan pemanjat  jika kurang hati-hati dan dilakukan terburu-buru dalam pemanjatan. Point easy merupakan point yang mudah untuk dijadikan pijakan. Ciri yang mudah dilihat yaitu ada tempat khusus untuk pegangan atau pijakan. Point cenderung besar dan dari bentuknya ada berbagai macam ragam. Dalam pemanjatan, alat-alat yang harus tersedia yaitu tali kernmantle, carabiner, harness, sepatu panjat (jika perlu), chalk bag, dan bubuk magnesium. Itu semua merupakan peralatan standar pemanjatan yang ada pada lomba pemanjatan ini.
Perlombaan panjat diadakan di wall climbing MPA Jonggring Salaka UM, tepatnya di Jalan Surabaya 6. Perlombaan panjat sendiri diadakan pada Jumat-Minggu (6–8 Mei 2011). Kategori perlombaan dibagi menjadi empat, yaitu lead umum putra, speed umum putra, lead junior putra (U-19), dan lead junior putri (U-19). Total keseluruhan peserta JSCC II yaitu 129 peserta. Dari kategori speed umum putra ada 17 peserta, lead umum putra 38 peserta, lead junior putra 42 peserta, dan lead junior putri 32 peserta. Pada hari pertama lomba, dibuka dengan upacara pembukaan yang dihadiri oleh Dr. Zulkarnain Nasution, M.Pd. selaku Pembina Teknis MPA Jonggring Salaka, Bapak Rohman, dan staff Humas lainnya. Usai pembukaan, dilanjutkan dengan perlombaan kategori speed umum putra. Para peserta sebelum masuk pada perlombaan terlebih dahulu wajib memasuki ruang karantina. Tujuannya yaitu agar peserta tidak melihat pembuatan jalur yang dilakukan oleh tim teknis.
Setelah para peserta dikarantina, semua peserta dibawa ke depan wall climbing untuk orientasi medan yang akan dipanjat atau orientasi wall. Waktu yang diberikan kisaran 7–10 menit. Peserta sudah memiliki nomor urut pemanjatan. Pemanjatan disesuaikan dengan nomor urut tersebut. Karena perlombaan pertama adalah speed umum putra, maka ada dua peserta yang diperlombakan. Sisi wall sebelah kanan dan sisi wall sebelah kiri. Begitu juga harus adil, jadi dua kali pemanjatan dengan bertukar tempat. Untuk pemenang diambil siapa yang paling cepat dan mampu sampai atas. Peserta kategori ini harus menggunakan waktu dengan baik dan harus dengan disertai kehati-hatian. Kategori ini langsung pada penentuan juara. Langsung babak final. Tanpa ada babak kualifikasi. Ditemukan pemenangnya langsung, yaitu juara I diraih oleh Amiru Syaifuddin (Mupalas Surabaya), juara II diraih oleh Trias Vonny A. (MCC 021 Sidoarjo), dan juara III disabet oleh Andy Fabrian (Ganendra Giri-Polinema).
Selesai perlombaan kategori speed umum putra, kemudian dilanjutkan dengan perlombaan kategori lead junior putra. Para peserta yang kebanyakan masih usia SMP/SMA ini mampu berkompetisi secara sehat dan penuh taktik pemanjatan. Bahkan ada juga yang masih SD tidak menyerah untuk mengalahkan setingkat jenjang di atasnya. Kecil-kecil cabe rawit. Mungkin itu yang cocok dikatakan jika kita melihat pertandingan ini. Meski masih seumur jagung, tapi teknik yang dimiliki dalam pemanjatan sudah luwes dan penuh lekuk-lekuk gaya khas dalam memasukkan tali ke dalam carabinner pada runner. Sungguh atraktif penuh keseimbangan. Pada kategori ini, berlaku babak kualifikasi. Babak semifinal dilakukan pada sabtu, 7 Mei 2011.
Kategori selanjutnya yaitu lead umum putra. Pada kategori ini juga hampir sama dengan kategori lead junior putra. Babak yang berlaku adalah babak kualifikasi. Demikian perlomabaan pada hari pertama berjalan dengan lancar.
Pemanjatan hari kedua yaitu babak semifinal. Kesempatan kedua jangan sampai disia-siakan. Itulah yang ada pada benak setiap peserta lomba panjat. Sebelum memasuki babak semifinal, lead junior putri berjuang terlebih dahulu di babak kualifikasi putri. Setelah itu, babak semifinal dimulai. Jantung para peserta berdebaran seakan tidak percaya dengan posisi dan tingkat pemanjatan yang ditempel pada papan pengumuman. Selanjutnya, peserta lead umum putra sudah berada di bangku karantina. Banyak sekali ulah yang dilakukan di karantina. Ada yang tidak bisa diam, ada yang ramai sendiri, ada pula yang menyemangati diri. Berbagai warna hati peserta mulai bergumam sendiri-sendiri. Menyapa dari perkataan menang atau belum mempunyai kesempatan menang. Sungguh penuh gejolak. Babak semifinal dimulai lead umum putra, disusul lead junior putra (U-19). Ricuh sorak canda, senyum garang para peserta, dan penonton yang mengisi lapangan.
Pemanjatan hari ketiga dimulai dengan semifinal lead umum putri. Final lead umum putri. Pemenang kategori ini yaitu, juara I Nindy Febriyanti (FPTI kota Probolinggo), juara II disabet oleh Laras (RHC), juara II Laila Diana Elsa (Pataga Climbing Sport). Dilanjutkan dengan final kategori lead junior putra. Pemenangnya yaitu, juara I M. Agus Amirul (Spider Blitz), juara II yaitu Evall Septi Jawara (SCT Surabaya), dan juara III diraih oleh Ahmad Fitroh (Tuke Surabaya). Karena cuaca tidak secerah hari sebelumnya, maka untuk kategori lead umum putra menggunakan hasil di semifinal. Ditemukan juara semifinal sebagai juara final, yaitu juara I diraih oleh Evall Septi Jawara (SCT Surabaya), juara II Amiru Syaifuddin, dan juara II diduduki Trias Vonny A. (MCC 021 Sidoarjo). Itulah perlombaan panjat yang telah diadakan oleh MPA Jonggring Salaka. Keberhasilan acara ini juga tidak terlepas dari dukungan UM yang juga memberikan semangat di setiap langkah UKM.

Penulis adalah Mahasiswi Sastra Indonesia 2008, aktif di MPA Jonggring Salaka