Oleh Mohammad Rosyid Arif Amrulloh

Berbaris di kapal kapal para nahkoda.
Oleh karena rahmat-Mu camar-camar bertengger
mengasah paruh.
Oleh karena rahmat-Mu tunduklah angin.
Meniupkan layar kapal-kapal.
Merentengi mutiara dan ikan-ikan.
Oleh karena rahmat-Mu kantung-kantung kulit terisi.
Oleh Angin yang engkau tiupkan pada layar-layar kami.
Sebagai pentunjuk dan peringatan.

Malang, 2016

Penulis adalah mahasiswa Sastra Indonesia
dan Anggota Komunitas Sastraisme UM.