Mengulik Kisah Inspiratif Sang Maha Guru
Prof. Dr. H. A. Syukur Ghazali, M.Pd. lahir di Pamekasan, 22 Desember 1950 dari ibu Hj. Kusniah dan ayah H. Achmad Ghazali, M.Pd. Beliau mengenyam pendidikan dasar hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pamekasan, Jawa Timur. Setelahnya, beliau menempuh pendidikan tinggi di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Malang, yakni pada jenjang Sarjana (S1) tahun 1975, Magister (S2) tahun 1988, dan Doktor (S3) tahun 1997.
Selain itu, Maha Guru Departemen Bahasa Indonesia (DBI) di Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (FS UM) ini juga pernah menempuh pendidikan Diploma Applied Linguistic di RELC, Singapura (1980), Short Course Bidang Pengajaran Bahasa di IOWA University (1996), dan mengajar di Walailak University, Thailand (2006).
Karier Sang Maha Guru semakin gemilang ketika menjadi dosen di DBI FS, UM. Lewat pengalaman mengajar selama 44 tahun, Prof. Dr. H. A. Syukur Ghazali, M.Pd. bertekun dalam bidang pengajaran bahasa, psikolinguistik, sastra, dan drama.
“Dulu saya pernah menjabat sebagai sekretaris di Asrama Putra IKIP Malang. Kala itu, pengurus asrama diberikan ruangan khusus sebagai base camp dan saya menjadi salah satu pengurus yang diberikan kunci dari ruangan tersebut. Saya memanfaatkan kesempatan itu dengan menerima jasa sebagai juru ketik skripsi bagi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia maupun Jurusan Sastra Inggris. Berbekal kemampuan di bidang kepenulisan, saya bertekad untuk bekerja dengan rajin dan tekun. Akhirnya, saya menjadi paham tentang bahasa Inggris walaupun saya berkuliah di Jurusan Bahasa Indonesia,” Tutur narasumber.
Syukur Ghazali juga dikenal sebagai tokoh budayawan sekaligus pengajar bahasa Madura yang berperan aktif menjadi konsultan, pengembang buku, dan penyusun kurikulum bahasa Madura. Karya Prof. Dr. H. A. Syukur Ghazali, M.Pd. yang baru saja dipublikasikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur adalah Buku Sejarah Madura, di mana proses penulisannya melibatkan tokoh-tokoh akademik, budayawan, sejarawan, ulama, dan pemerintah daerah Madura.
Sejak usia muda, beliau aktif menekuni ilmu agama. Ketika tiba masa purna bakti di UM, beliau memfokuskan diri untuk mengabdi sebagai majelis umat. Hal ini merupakan wujud dari keinginan beliau untuk terus menerapkan ilmu agama baik bagi dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat, khususnya kaum muslim.
Berbagai kisah inspiratif selalu beliau bagikan kepada mahasiswa di DBI FS, UM agar mahasiswa termotivasi untuk memanfaatkan masa mudanya dengan berbagai kegiatan positif dan memberikan sumbangsih berupa prestasi kepada almamater UM.
Dilansir dari episode khusus yang diunggah di kanal Youtube Kenas Kenes Podcast, Prof. Dr. H. A. Syukur Ghazali, M.Pd. berkenan membagikan sedikit cerita tentang pengalaman hidupnya.
“Saat SMP, saya pernah membaca buku hasil terjemahan yang berjudul Around The World in Eighty Days atau 80 Hari Mengelilingi Dunia karya Jules Verne. Novel tersebut menceritakan tentang seorang wartawan yang pergi mengelilingi dunia dalam 80 hari. Buku tersebut memotivasi saya untuk menjadi seorang wartawan. Ketika bertolak dari daerah asal lalu berangkat ke Surabaya, saya menuju ke AWS (Akademi Wartawan Surabaya). Namun ternyata, masa pendaftaran siswa di AWS belum dibuka. Akhirnya, saya diajak ke Malang oleh saudara saya. Saya didaftarkan di Jurusan Bahasa Indonesia, IKIP Malang, di mana saat itu belum menjadi UM seperti sekarang,” Ujar Prof. Dr. H. A. Syukur Ghazali, M.Pd. saat diwawancarai oleh Ibu Dwi Sulistyorini, S. S, M.Hum. dan Bapak Leo Tanimaju.
Prof. Dr. H. A. Syukur Ghazali, M.Pd. mulai mengejar kembali cita-citanya untuk menjadi seorang wartawan dengan bergabung ke dalam organisasi koran kampus UM yang dulu bernama Dinamika Mahasiswa. Saat ini, Dinamika Mahasiswa telah berubah nama menjadi Majalah Komunikasi UM. Di masa itu, Sang Maha Guru merasa sangat bangga karena beliau dapat pergi berkeliling Kota Malang dan sekitarnya dengan membawa kamera untuk mendokumentasikan kegiatan selama perjalanan.
Tidak hanya berprofesi sebagai wartawan kampus, saat itu Prof. Dr. H. A. Syukur Ghazali, M.Pd. juga menjadi anggota di Majelis Permusyawaratan Mahasiswa. Saat ini, masa purna bakti beliau sudah tiba. Namun, UM terkhusus DBI FS akan selalu mengenang Prof. Dr. H. A. Syukur Ghazali, M.Pd. dengan berbagai kisah inspiratifnya yang mampu memicu kobaran semangat seluruh civitas akademika UM.
Reporter: Naufal Yuan Nabila