ali

Pemilihan
Oleh Ali Imron
Selamat berjumpa kembali pembaca
Komunikasi. Edisi ini, Komunikasi mem-blowup
proses penjaringan dan pemilihan rektor
(Pilrek) UM masa bakti 2014-2018.

 

Saat Majalah Komunikasi pada edisi ini dicetak, tahapan yang
telah dilalui adalah penjaringan di tingkat Senat
Universitas dan pelaporan kepada Mendikbud.
Putra terbaik UM yang menjadi kandidat tersebut
adalah Prof. Dr. Dawud, M.Pd., Prof. Dr. Supriyono,
M.Pd., Dr. Sutopo, M.Si., Prof. Dr. M.E. Winarno,
M.Pd., Prof. Dr. Ahmad Rofi’uddin, M.Pd., dan Prof.
Dr. Imam Suyitno, M.Pd. Penjaringan di tingkat
senat mengerucutke tiga nama, yaitu Prof. Dr.
Ahmad Rofi’uddin, M.Pd., Prof. Dr. Supriyono,
M.Pd., dan Prof. Dr. Dawud, M.Pd.
Siapa pun kandidat terbaik yang terpilih
nantinya, diharapkan mampu menjadikan
universitas tercinta kita, jauh lebih baik. Bertekad
meneruskan program dan keberhasilan yang
telah dicapai oleh rektor sebelumnya, Prof. Dr.
Suparno, M.Pd., maka program kerja yang telah
dipresentasikan di hadapan Senat Universitas
(sehari sebelum penjaringan di tingkat senat),
diharapkan dapat diimplementasikan, setelah
pengangkatan sebagai rektor.
Sebagaimana proses-proses pemilihan
pemimpin di mana pun, proses pemilihan Rektor
UM pun penuh dinamika. Dinamika tersebut,
terjadi di kalangan mahasiswa, dosen, dan
karyawan atau tenaga kependidikan. Dinamika
itu adalah suatu keniscayaan dan patut dimaknai
secara positif, karena terkait dengan besarnya
harapan sivitas akademika akan masa depan UM
yang lebih baik. Munculnya beberapa friksi selama
proses penjaringan dan pemilihan pun menjadi
tak terhindarkan, karena proses-proses pemilihan
pemimpin selalu sarat dengan varian pandangan,
harapan, keinginan, dan idealisme.
Kita semua berharap, bahwa siapa pun yang
nantinya terpilih, diharapkan memposisikan diri
sebagai “Bapak” bagi semua sivitas akademika
UM dan tidak semata-mata menjadi “Bapak” bagi
pendukungnya. Friksi, varian pandangan, dan
perbedaan aspirasi, hendaknya dapat dikelola
dan disinergikan guna menggapai kebesaran dan
kejayaan UM di masa depan. Kita semua meyakini
bahwa para pemilih, tatkala menentukan pilihan,
pastilah tidak hanya berdasarkan atas like dan
dislike, melainkan berdasarkan atas visi pribadinya
tentang UM di masa depan. Berarti, siapa pun
kandidat yang terpilih adalah pilihan terbaik; dan
siapa pun yang menang adalah kemenangan
semua sivitas akademika UM.
Besarnya harapan terhadap rektor baru
masa bakti 2014-1018, sepatutnya tidak hanya
diwujudkan oleh sivitas akademika dalam
bentuk tuntutan. Mengambil bagian dalam
simphoni besar pengabdian kepada almamater;
melaksanakan tugas institusi sesuai tupoksi,
kapasitas dan profesionalitas yang dimiliki;
turut serta dalam implementasi program yang
dicanangkan oleh pimpinan; meningkatkan kinerja
dan loyalitas kepada institusi; bersinergi dengan
sejawat dalam penyelesaian aneka pekerjaan
institusi; adalahkonsekuensi logis tak terpisahkan
dari sebuah harapan yang dipatok itu. Demikian
juga mahasiswa, harapan besar kepada rektor,
sepatutnya juga dibarengi dengan peningkatan
kualitas diri, belajar makin bersungguh-sungguh,
mempercepat penyelesaian studi, menggapai
IP setinggi mungkin, dan menunjukkan kinerja
akademik dan non akademik dengan cara dan
hasil yang lebih baik lagi.
Akhirnya, kita sampaikan terima kasih kepada
Prof. Dr. Suparno, M.Pd., yang telah menunaikan
amanah kerektoran; dan kita ucapkan selamat
datang kepada Rektor baru UM yang nanti terpilih.
Semoga UM kita makin jaya.
Penulis adalah Penyunting Majalah Komunikasi
dan Guru Besar Manajemen Pendidikan UM.
Rektor