Sejak saat itu pemerintahan sebelum orde baru adalah pemerintahan yang kacau balau yang penuh dengan koruptif dan tak mampu menyelenggarakan negara. Demi memperbaiki itulah kelompok yang dipimpin oleh Jenderal Soeharto mengambil alih kekuasaan dan menamakan diri sebagai “ Orde Baru”. Selanjutnya kelompok ini secara sepihak menamakan rezim yang berkuasa sebelumnya dinamakan “Orde Lama”. Menurut rezim orde baru, rezim sebelumnya hanya melulu masalah penumpasan PKI sebagai masalah terbesar bagi bangsa. Saat itu muncul berbagai persepsi negatif mengenai rezim sebelumnya terhaap administrasi pemerintahan Indonesia. Tertanam pandangan bahwa saat itu Indonesia runyam secara ekonomis. Sementara itu orde baru dipandang sebagai “penyelamat bangsa” karena dianggap mampu mengentasakan negeri ini dari keterpurukan dari segi politis dan ekonomis.

Seperti yang diketahui banyak orang bahwa Soeharto adalah sosok yang tidak banyak bicara. Ia adalah sosok yang lebih suka bertindak daripada bicara. Soeharto memulai orde baru dalam dunia politik indonesia dan secara dramatis mengubah kebijakan dalam negeri dan luar negeri dari jalan yang ditempuh soekarno di akhir masa jabatannya. Orde baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh kebijakannya melalu struktur administratif yang didominasi militer namun dengan nasihat ahli ekonomi didikan barat.

Melalui program programnya rezim orde baru berhasil mengentaskan rakyat Indonesia dari kemiskinan. Banyaknya program modernisasi yang ditempuh, berbagai bentuk pembangunan sarana sarana umum, berikut pesatnya penanaman modal asing di Indonesia, merupakan tanda akan suksesnya rezim orde baru dalam pembangunan bangsa. Bahkan saat itu Indonesia menjadi “Macan Asia” yang sangat disegani para negara negara khususnya di kawasan Asia. Orde baru dinikmati sebagai masa yang menenangkan, menyenangkan, dan mengenyangkan. Stabilits nasional hampir tak pernah terganggu. Jika pun terganggu Soeharto dengan mudah mampu mengatasinya.

Pembangunan dipandang sebagai kata kunci yang membawa kemakmuran rakyat Indonesia. lahirnya berbagai simbol modernitas dan terciptanya segala bentuk kemudahan yang terjadi selama orde baru dirasakan sebagai bukti keberhasilan rezim orde baru.  Maklum jika saat itu penanaman modal  asing di Indonesia sangat berkembang dengan pesat karana apa yang dilakukan Soeharto saat itu nampak sangat “ramah” terhadap modal asing.

Pada masa jabatannya presiden soeharto menetapkan pertumbuhan ekonomi sebagai pokok tugas dan tujuan pemerintah. Dia mengangkat banyak teknokrat dan ahli ekonomi. Pada masanya Indonesia mendapatkan bantuan ekonomi dan keuangan dari negara negara donor (negara negara maju) yang tergabung dalam IGGI ( dibentuk pada bulan oktober) yang di sponsori oleh pemerintah belanda.

Di bidang politik, presiden soeharto melakukan penyatuan partai-partai politik sehingga pada masa itu dikenal sebagai masa tiga partai politik yaitu Partai Persaruan Indonesia (PPP), Golongan Karya (Golkar), dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI)dalam upayanya menyederhanakan kehidupan berpolitik di Indonesia sebagai akibat dari politik masa presiden Soekarno yang menggunakan sistem multipartai yang mengakibatkan jatuh bangunnya kabinet dan sebagai penyebab mandeknya pembangunan. Kemudian dikeluarkannya UU politik dan asas tunggal Pamcasila yang mewarnai kehidupan politik saat itu.

Diatas merupakan kelebihan yang sangat ditonjolkan rezim orde baru dibawah pimpinan Presiden Soeharto. Pergantian rezim berarti pergantian sistem. Itulah kenyataan yang terjadi di Indonesia. sekarang memasuki era reformasi. Seperi dulu pada rezim orde baru yang memberantas seluruh sistem yang dibuat oleh rezim Soekarno. Rezim orde baru benar benar bersih membuang seluruh kebijakan kebijakan yang dibuat oleh soekarno. Bgitu pula saa ini, era reformasi, yang seakan akan bermain dengan kekuasaannya. Mereka seakan egois terhadap pendapat masing masing, bahwa kebijakan yang dibuat saat ini merupakan kebijakan yang terbaik untuk bangsa dengn mengaca kebijakan terdahulu yang dianggap “tidak cocok” untuk diterapkan dalam masyarakat Indonesia.

Apakah Indonesia akan terus seperti ini ? berganti rezim berarti berganti pula seluruh tatanan negara. Bukankah lebih baik mengambil apa yang baik baik dari rezim rezim terdahulu dan menerapkannya demi terwujudnya sebuah negara Indonesia sesuai yang dicita-citakan para pendiri bangsa. Ini merupakan tugas kita sebagai mahasiswa untuk lebih mampu berpikir dan menelaah segala bentuk kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

 

 

penulis:

NAMA            : AHMAD EKHA YUSTIRA

NIM                : 150711601339

FAKULTAS   : FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN      : HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN