Oleh: Noor Halimah

Penyakit darah tinggi atau hipertensi ini disebut juga pembunuh gelap. Hal ini dikarenakan penyakit hipertensi dapat tiba-tiba mematikan seseorang tanpa diketahui gejalanya terlebih dahulu. Gejala penyakit ini sangat bervariasi dan pada umumnya hampir sama dengan penyakit biasa. Gejalanya antara lain sakit kepala, jantung berdebar-debar, sulit bernafas setelah beraktivitas, mudah lelah, penglihat kabur, wajah memerah, hidung berdarah, saat malam hari sering buang air kecil, telinga berdenging, dan dunia terasa berputar (vertigo).
Seseorang divonis terkena darah tinggi apabila tekanan darahnya jauh melebihi batas normal yaitu 120 / 80 mmHg, ini berarti tekanan sistolik 120 mmHg dan tekanan diastolik 80 mmHg. Akan tetapi hipertensi  ada banyak macamnya sesuai dengan kondisi tekaan darah. Berikut adalah tabel kondisi hipertensi menurut tekanan darah.

Saat mengukur  tekanan darah seharusnya pasien dianjurkan untk duduk istirahat selama ± 5 menit agar idak terjadi kekeliruan menbaca data saat pengukuran. Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah namanya tensimeter. Tensimeter ada tiga macam, yaitu dengan menggunakan air raksa, dengan menggunakan aneroid yang disebut sphygmomanometer aneroid, dan sphygmomanometer elektronik. Namun yang sering digunakan adalah tipe air raksa.
Hipertensi disebabkan oleh tiga hal yaitu gaya hidup modern, pola makan yang salah, dan berat badan berlebih.

1. Faktor gaya hidup modern
Orang zaman sekarang sibuk menomersatukan pekerjaan untuk mencapai kesuksesan. Kesibukan dan kerja keras mengakibatkan timbulnya rasa stress dan tekanan. Perasaan yang tertekan membuat tekanan darah menjadi naik. Selain itu, orang yang sibuk juga tidak punya untuk berolahraga sehingga lemak dalam tubuh dapat menghambat aliran darah. Pembuluh yang terhimpit oleh tumpukan lemak tekanan darah menjadi tinggi.

2. Faktor pola makan yang salah
Orang yang gemr makan makanan yang asin berpeluang terkena hipertensi. Kandungan Na dalam garam yang berlebihan dapat menahan air (retensi) sehingga meningkatkan jumlah volum darah. Akibatnya jantung harus berkerja keras memompa daran dan tekanan darah menjadi naik.

3. Faktor kelebihan berat badan
Orang yang berat badannya berlebih mengalami kesulitan untuk bergerak secara bebas. Untuk bisa menggerakkan tubuhnya, maka jantung harus memompa darah dan membuat tekan darah naik. Maka dari itu kegemukan juga faktor dari hipertensi.
Namun, bagaimanakah seseorang dapat mengetahui kalau dirinya termasuk obesitas atau tidak? Berikut rumus yang digunakan untuk mengukur kelebihan berat badan dengan menghitung BMI (Body Mass IndexI).
BMI =  Berat (kg)
Tinggi2(m)
Keterangan :
BMI < 20    = kurang berat badan
BMI 20-24    = normal atau sehat
BMI 25-29    = gemuk atau kelebihan
berat badan
BMI >30    = obesitas
Termasuk manakah anda?
Jika Anda positif terkena hipertensi jangan khawatir terlebih dahulu. Banyak cara yang sudah ditemukan untuk mengobati penyakit ini. Pengobatan secara alami tebih aman jika dibandingkan dengan mengkonsumsi obat yang justru banyak efek sampingnya. Pengobatannya dapat dilakukan dengan diet hipertensi, olahraga hipertensi, dan upaya pengobatan komplementer.
1) Diet hipertensi dapat dilakukan dengan mengurangi asupan garam dengan menggunakan sekitar satu sendok teh saja per hari, memperbanyak mengkonsumsi serat karena serat dapat memperlancar buang air besar dan mengurangi asupan natrium, menghentikan kebiasaan buruk seperti minum minuman alkohol dan kopi yang dapat memacu detak jantung, memperbanyak asupan kalium karena kalium dapat membantu mengatasi kelebihan natrium.
2) Olahraga hipertensi dapat dilakukan dengan latihan aerobik dengan ketentuan tahap pemanasan selama 5–10 menit, tahap latihan selama 15–20, tahap pendinginan selama 5–10 menit. Namun, jika tubuh tidak kuat, olahraga boleh dihentikan dan segera beristirahatlah.
3) Upaya pengobatan komplementer yang berupa terapi. Pengobatan komplementer ada banyak macamnya, yaitu terapi herba yang obatnya berasal dari tumbuhan misalnya bawang ptih, bawang merah, seledri, tomat yang dapat menurukan tekanan darah; terapi nutrisi yang menggunakan food supplementuntk mengendalikan hipertensi misalnya potalium, magnesium, kalsium, asam lemak esensial, vitamin C; relaksasi progresif dengan menggunakan teknik Jacobson yang terdiri dari penegangan dan pengenduran otot di deluruh tubuh; meditasi; akupuntur yang dikenal dengan tusuk jarum; akupresur  dengan mengggunakan teknik penekanan dan pemijatan pada titik tertentu di seluruh tubuh yang bertujuan menyingkirkan hambatan sehingga energi hidup kembali dan organ yang terganggu kembali berfungsi normal; homeopati; terapi musik diduga dapat mengurangi stress pada seseorang; aromaterapi; terapi bach flower remedy; refleksologi adalah cara pengobatan dengan merangsang berbagai daerah reflek di kaki.
Jadi, jangan terlalu khawatir kalau Anda positif terkena hipertensi karena banyak cara yang dapat dilakukan untuk penyembuhannya tentunya dengan cara yang aman bagi kesehatan Anda.

Penulis adalah mahasiswa UM.