“Ooh ternyata di laut ada masyarakatnya juga”. Ekspresi keheranan inilah yang terdengar dari para peserta acara bedah buku “Orang laut, Bajak laut, Raja laut: Sejarah kawasan laut sulawesi abad XIX. Ekspresi tersebut menunujukkan bahwa perhatian terhadap dunia laut masih kurang, padahal laut di Indonesia lebih luas daripada daratan.
Laut tidak hanya tempat tinggal ikan dan binatang laut tapi juga tempat tinggal manusia bersama masyarakat dan kebudayaannya. Begitu kata  Prof. Dr. Adrian B. Lapian M.A sebagai penulis buku dan pemateri utama dalam acara tersebut. Selain itu ada juga 3 pemateri lainnya yang bertindak sebagai pembanding diantaranya,  Dr. R. Reza Hudiyanto M.Hum (sejarawan UM), Drs. Irawan M.Hum (antropolog), dan Drs. M. Dwi Cahyono M.Hum (arkeolog UM).
Acara yang bertempat di aula perpustakaan pusat UM pada hari jum’at (23/10) ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sejarah UM.
Sebelumnya (18/08) HMJ sejarah juga telah mengadakan acara serupa yaitu bedah buku “Tan Malaka, Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia jilid 2: Maret 1946-1947”. Pada acara ini yang menjadi pembicara adalah, Harry A. Poeze Ph.D (sejarawan Universitas Leiden dan Direktur KITLV press Leiden), Prof. Dr. Hariyono, M.Pd. (Kajur Sejarah UM), dan Dr. Robertus Wijanarko, CM (ahli filsafat politik dan postcolonial study, STFT Widya Sasana Malang).
HMJ Sejarah bisa dibilang produktif dalam mengadakan acara bedah buku seperti ini, setelah dua acara bedah buku ini HMJ sejarah akan mengadakan acara-acara serupa lagi untuk menambah pengetahuan sejarah mahasiswa UM khususnya jurusan sejarah . ujar Sisco selaku ketua HMJ Sejarah. ?Afm