Oleh: Murdibjono

Pagelaran musik yang dilaksanakan Kamis malam tanggal 3 Desember 2009 betul-betul pestanya alumni UM yang ada di Jakarta. Malam itu, bertempat di hall Gran Melia, hotel bintang 5 yang mewah di Jakarta, digelar Malam Pelestarian Keroncong yang diprakarsai oleh keluarga besar alumni FKIP UNAIR yang anggotanya jelas sudah sangat senior tetapi masih mempunyai semangat juang yang hebat. Sebagian besar panitia adalah para alumni FKIP UNAIR digabung dengan alumni IKIP MALANG dan alumni UM. Benar-benar panitia lintas generasi.
Program spektakuler yang dikomandani oleh Ibu Elly Tjan (alumni Jurusan Bahasa Inggris 1959) ini menampilkan para jawara keroncong kaliber nasional yang sudah kerap kali mengadakan pagelaran di luar negeri. Ada Tuti Mariyati, pembawa acara Gebyar Keroncong di TVRI dkk., Paduan Suara Anak Indonesia yang sudah berkali-kali melakukan konser di luar negeri, ada pegelaran tari yang indah sekali yang dibawakan oleh anak-anak yang mempunyai berbagai jenis cacat tubuh. Selain itu ditampilkan juga Keroncong Tugu, satu-satunya keroncong asli yang semua anggotanya adalah keturuan Portugis dari kampung Tugu. Keroncong ini adalah bagian dari cagar budaya yang dibina oleh Pemda DKI. Acara yang luar biasa ini diakhiri dengan penampilan Didik Nini Thowok maestro tari yang hebat dari Yogyakarta. Benar-benar malam yang mengesankan.
Acara yang digelar oleh IKA FKIP UNAIR/IKIP MALANG/UM wilayah Jakarta ini menjadi lebih berbobot karena dibuka oleh Menbudpar Bpk. Jero Watjik serta dihadiri oleh beberapa duta besar Negara sahabat, sejumlah mantan pejabat Negara seperti Harmoko, Emil Salim, Oetoyo Usman, Hayono Isman, sejumlah tokoh seperti Guntur Soekarno Putra, Mien Uno, Koes Hendratmo dan masih banyak yang lain. Benar-benar malam yang membanggakan kita sebagai anggota keluarga besar UM.
Karena kegiatan ini juga dilaksanakan untuk penggalian dana, pada akhir acara Ibu Elly Tjan selaku Ketua Panitia menyerahkan bantuan untuk Gesang, tokoh keroncong nasional, Keroncong Tugu yang dilestarikan oleh Pemda DKI, dan beberapa yayasan sosial yang lain.
Menurut Bambang Mudjiono, Ketua PW IKA UM Jakarta, gawe gede ini bisa terlaksana karena kerjasama yang baik antara para alumni dari berbagai generasi mulai yang paling tua (alumni FKIP UNAIR), yang tengah-tengah (alumni IKIP MALANG) dan yang relatif muda (alumni UM).
? Penulis adalah Ketua Umum Pengurus Harian IKA UM dan dosen Fakultas Sastra UM.