Universitas Negeri Malang (UM)merupakan  penambahan fungsi tenaga kependidikan dan non kependidikan  dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Malang. Hal ini menjadikan universitas yang saat ini dipimpin oleh Prof. Dr. H. Suparno merupakan universitas yang juga unggul menjadi perguruan tinggi pendidikan. Berlatar belakang hal tersebutlah maka universitas yang kian mantap menjadi universitas berbasis IT ini banyak berperan dan berkecimpung dalam dunia pendidikan. Salah satunya dengan menjadi perguruan tinggi pembina bagi sekolah-sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA.
Pada tahun 1970an universitas yang dulunya lebih dikenal dengan nama IKIP Malang ini telah mempunyai sekolah-sekolah rintisan yang maju dan akhirnya diambil alih oleh pemerintah menjadi SMAN 8, SMPN 4 dan SDN Percobaan I.
Dalam perjalanannya, Yayasan Pendidikan Dharma Wanita mendirikan TK dan SD Unit IKIP Malang. Sedangkan Yayasan Pendidikan Bhinneka Karya Korpri IKIP Malang mendirikan SMP dan SMA. Awal mulanya pendirian sekolah ini bertujuan untuk menyediakan kesempatan pendidikan di tempat tersebut bagi warga IKIP Malang dan warga masyarakat sekitar kampus.  Fungsi awal pendidikan sekolah-sekolah tersebut bersifat sosial, tetapi dengan timbulnya kebutuhan tempat penelitian di lingkungan IKIP Malang maka sekolah-sekolah tersebut dijadikan tempat penelitian pendidikan di bawah satu Pembina, yaitu Yayasan Pendidikan Sekolah Laboratorium (YPSL) UM yang dibentuk oleh Rektor. Tujuan YPSL ini adalah untuk dapat lebih mengefisienkan dan mengefektifkan penyeragaman pembinaan sekolah laboratorium UM.
Sekolah telah berubah fungsinya, semula berfungsi sosial menjadi fungsi penelitian dan laboratorium pendidikan. Selai itu, sekolah telah melakukan fungsi laborisnya, misalnya menggunakan modul atau paket pembelajaran yang bertujuan mengaktifkan keterlibatan siswa dalam proses belajar.
Berdasarkan Statuta UM tahun 2000, rektor membentuk unit kerja yang berfungsi mengembangkan sekolah Laboratorium yaitu Unit Pengembangan Sekolah Laboratorium (UPSL). Ditemui dikantornya, Prof. Dr. Hendyat Soetopo, M.Pd, Dekan FIP  yang juga merupakan Ketua pertama kali dibentuknya UPSL menjelaskan “Perbedaan yang mendasar antara YPSL dan UPSL adalah YPSL bertugas dalam urusan keuangan dan  pembangunan sarana fisik. Sedangkan UPSL bertugas dalam hal akademik dan pengembangan tenaga kependidikan” terangnya.
Di awal berdirinya sekolah-sekolah Laboratorium yang dibina oleh YPSL tidak terintegrasi dengan UM. Namun saat ini sekolah-sekolah Laboratorium telah beralih pembinaan dibawah UPSL yang telah terintegrasi ke universitas yang mempunyai fakultas baru yakni fakultas Ilmu Sosial. Pengambilalihan pembinaan sekolah laboratorium ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2009.
Banyak prestasi yang telah ditorehkan oleh sekolah-sekolah laboratorium ini. Semua sekolah memang mengarah ke International school. Jadi, tidak mengherankan jika lantas sekolah-sekolah binaan Universitas yang tengah menyandang status BLU ini menjadi salah satu sekolah yang cukup terpandang di kota Malang. SD laboratorium  terlebih dahulu menjadi international school dan telah menyandang standard Cambridge. Tidak hanya itu, saat ini SD Lab menjadi pembina SD lain untuk merintis menjadi International School.
? MJ