Meriah: peragaan busana yang ditampilkan oleh peserta MF3

Satu lagi bukti bahwa Universitas Negeri Malang eksis di event kota. Kali ini giliran para mahasiswa Teknik Industri, Program Studi Pendidikan Tata Busana yang unjuk kebolehan. Tahun ini, dalam rangka memeringati Hari Jadi Kota Malang yang ke-96 dan Kunjungan Wisata kota Malang tahun 2010, Pemerintah Kota Malang mengadakan suatu event besar, yaitu Malang Flower and Fashion Festival (MF3).


Acara Malang Flower and Fashion Festival ini terbagi menjadi dua event yang sama-sama menyedot antusiasme warga Malang. Yang pertama adalah pameran desain dan busana bunga yang bertempat di Mall Olympic Garden (MOG) kota Malang pada tanggal 1-3 April 2010.  Puluhan gambar desain busana bunga dipajang di pintu masuk utama MOG, tidak terkecuali milik mahasiswa Tata Busana UM. Pameran busana yang bertempat di lantai III mall ini juga sukses menarik keingintahuan masyarakat. Berbagai desain bertema bunga yang terpajang menunjukkan kreativitas mahasiswa. Beberapa sketsa kostum lengkap dengan judulnya terpampang di dekat busana. Terdapat berbagai variasi busana yang akan diikutsertakan dalam Festival Bunga ini. Hebatnya, dari 78 busana yang diikutkan dalam lomba, 58 di antaranya adalah milik Mahasiswa Universitas Negeri Malang.

Memikat: salah satu model karnaval
Semua busana yang diikutsertakan oleh mahasiswa Tata Busana UM tidak ada yang menggunakan bunga asli. Kreativitas para mahasiswa benar-benar diuji pada kompetisi ini. Selain kain, beberapa di antaranya bahkan menggunakan bahan daur ulang seperti plastik dan kertas. Namun, dengan bahan yang sederhana seperti itu pun para mahasiswa Tata Busana sanggup menyulapnya menjadi busana yang indah dan menarik. Mulai dari hiasan pada kepala, sampai aksesoris pada kaki semuanya telah diperhitungkan dengan baik oleh para mahasiswa. Selain busana yang dipakai di tubuh, para mahasiswa juga menyiapkan berbagai kelengkapan untuk memercantik desain mereka, misalnya jubah bunga, rangkaian bunga, dan tongkat yang dihiasi dengan lilitan bunga.
Busana yang diikutkan pada Malang Flower and Fashion Festival tidak hanya dipamerkan di MOG, tetapi juga diperagakan oleh model secara langsung di depan masyarakat. Tepatnya pada tanggal 4 April 2010, diadakan event lanjutan dari Malang Flower and Fashion Festival, yakni Flower and Fashion Carnaval yang diadakan di sepanjang Jalan Ijen Kota Malang dan berakhir di Mall Olympic Garden. Kesibukan benar-benar terlihat pada mahasiswa Tata Busana UM. Event yang diikuti oleh mahasiswa angkatan 2007-2009 ini memang merupakan gawe besar Fakultas Teknik Industri. Kegiatan ini juga didukung oleh berbagai pejabat universitas. Selain dari Fakultas Teknik sendiri, Pembantu Rektor III bidang Kemahasiswaan juga turut memberikan dukungan.

Beragam: contoh-contoh rancangan busana yang dipamerkan
Acara yang dibuka langsung oleh Walikota Malang, Drs. Peni Suparto M. AP ini terbilang sukses walaupun berlangsung di bawah guyuran hujan. Para model yang terdiri dari laki-laki, perempuan, maupun transgender sukses membawakan busana bunga dengan atraktif. Model transgender terlihat lebih mendominasi, karena memang busana bunga yang ditampikan sebagian besar memiliki bobot yang tak ringan, sehingga untuk memakainya diperlukan kekuatan yang kuat, karena itulah model transgender dipilih untuk membawakannya. Hebatnya, seluruh tata rias muka dan tata rambut dilakukan oleh mahasiswa sendiri. Penampilan dan pernak-pernik yang dipakai oleh model sangat unik dan berhasil menarik simpati ratusan masyarakat untuk melihat karnaval lebih dekat. Hal itu sedikit mempersulit panitia dalam mengatur jalannya acara.
Ditanya mengenai kesiapan, beberapa mahasiswa mengaku bangga dan gembira dapat ambil bagian di even tingkat kota ini. “Seandainya tahun depan masih diberi kesempatan, saya ingin mengikutinya lagi,” celetuk Pauline, mahasiswa Tata Busana angkatan 2009, UM. Menurutnya keberhasilannya mengikuti even ini tidak lepas dari bantuan dosen, teman-teman, dan orang tua yang memberikan berbagai dukungan, baik dalam hal pengerjaan dan materiil.
Jarti, mahasiswa Tata Busana UM angkatan 2009 menambahkan, persiapan yang dilakukan untuk mengikuti even ini memakan waktu sekitar 3 minggu. Menurutnya, waktu tersebut sangat minim. Pernyataan Jarti juga diamini oleh beberapa mahasiswa lain yang mengikuti kompetisi ini. Dalam pengerjaan busana, banyak mahasiswa yang rela lembur bahkan menginap untuk menyelesaikan busana tepat waktu. Selain itu biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit. Untungnya pihak Fakultas memberi bantuan dana, walaupun sebagian besar dana yang dikeluarkan masih ditanggung oleh mahasiswa. Walau begitu, ia mengaku puas dengan hasil yang didapat dan berharap dapat mengikuti kompetisi ini tahun depan.
Menurut Dra. Endang Prahastuti M.Pd, dosen Pendidikan Tata Busana, Teknik Industri, UM, terdapat tahap penyeleksian untuk mendapatkan 58 orang yang diikutkan dalam even Malang Flower and Fashion Festival. Beliau menambahkan, kegiatan ini sangat positif karena dapat menampung aktualisasi dan kreativitas mahasiswa. Ke depannya Ibu Endang berharap para mahasiswanya dapat memiliki wawasan dan ekspresi yang semakin luas dan dapat melihat peluang di masyarakat. Jeng