Meskipun bahasa asing datang silih berganti mewarnai kancah budaya Indonesia, kita sebagai bangsa yang mencintai budaya sendiri tentu tidak patut melalaikan akar budaya bangsa, khususnya bahasa. Bahasa merupakan salah satu ragam budaya yang harus  terjaga kelestariannya. Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa nenek moyang yang hampir terlupakan pada era perkembangan seperti sekarang.
Mengingat pentingnya pelestarian bahasa Jawa itulah, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sastra Indonesia (SI) Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan lomba pidato bahasa Jawa pada Selasa (2/10). Perlombaan yang digelar untuk kedua kalinya itu merupakan salah satu acara dari serangkaian peringatan Bulan Bahasa dan Sastra. Melibatkan tidak kurang dari empat puluh peserta perwakilan SMP/sederajat se-Malang Raya, lomba pidato berjalan penuh antusias dan sportif. Peserta lomba diiwajibkan memakai kostum kebaya dan batik yang menambah suasana kejawen di Aula Fakultas Sastra semakin terasa.
Perlombaan yang akhirnya dimenangkan oleh  siswi perwakilan dari SMPN 1 Poncokusumo itu, diapresiasi positif oleh para peserta dan beberapa pembina yang turut mengawal anak didiknya. “Hal ini sangat positif dan perlu dikembangkan lebih luas. Jadi, tidak hanya lomba pidato saja, mungkin tahun depan bisa ditambah dengan lomba nembang Jawa atau perlombaan lain yang sinkron dengan budaya Jawa agar budaya kita tidak punah begitu saja,” ungkap Soeharminto, pembina dari SMPN 1 Poncokusumo.
“Kami akan terus berupaya untuk selalu berkembang agar nantinya acara-acara bertajuk kebudayaan seperti ini bisa terselenggara lebih meriah dan lebih luas jangkauannya. Jadi, kita sebagai generasi muda bisa mewujudkan sebuah wacana melalui usaha yang nyata untuk terus melestarikan budaya, khususnya bahasa Jawa,” papar Hilmia selaku ketua pelaksana lomba pidato bahasa Jawa yang bertema “Membudayakan Bahasa Jawa sebagai Wujud Kecintaan terhadap Budaya Daerah” itu.Dha