Ms. Kristen F. Baeuer, Konsul Jendral Amerika Serikat bertandang ke UM (16/06) dalam acara ceramah pendidikan. Acara yang bertopik Pendidikan di Amerika Serikat Abad 21 dan Peluang Pendidikan di Amerika ini dihadiri oleh ratusan undangan. Peserta ceramah yang hadir mayoritas adalah mahasiswa PPs yang mengambil gelar ganda. Namun, tidak sedikit mahasiswa yang turut hadir memadati Aula A3 lantai II. Acara ini digelar oleh bagian Hubungan Internasinal UM dengan tujuan untuk menyampaikan berbagai informasi mengenai peluang bersekolah dan kuliah di Amerika Serikat.
Ceramah Pendidikan tersebut diawali oleh sambutan Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. I Nyoman S. Degeng, M.Pd. Kemudian acara dilanjutkan oleh penyampaian berbagai informasi terkait pendidikan di Amerika Serikat. Dengan antusias Ms. Kristen mempromosikan kualitas pendidikan di Amerika. Beliau menceritakan berbagai kesamaan antara Indonesia dan Amerika. Dalam ceramah tersebut, beliau dengan gamblang menerangkan bahwa Amerika dan Indonesia tidak jauh berbeda. Kedua, negara tersebut merupakan negara yang sangat majemuk, baik dari populasi, maupun agama. Beliau memaparkan bahwa kemajemukan itu bukanlah penghalang untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Melalui perjanjian komprehensif antara Indonesia dan Amerika, ditempuhlah suatu kesepakatan bahwa jumlah pertukaran pelajar akan dinaikkan. Hal ini dinilai dapat memajukan pendidikan dari kedua belah pihak.
“Di Amerika, guru selalu mengajak para muridnya untuk berpikir kreatif. Misalnya dalam pembelajaran sains. “Para siswa lebih ditekankan untuk praktik daripada menghafal rumus secara monoton di kelas,” papar Ms. Kristen dalam ceramahnya. Budaya seperti inilah yang menjadi magnet bagi Amerika sehingga sekitar 10.000 universitas di sana selalu padat peminat.
Selain memberikan wawasan tentang keadaan pendidikan di Amerika, Konsul Jenderal Amerika tersebut juga memberikan berbagai informasi mengenai cara untuk bisa bersekolah di Amerika. Bermacam-macam beasiswa beliau informasikan dengan penuh semangat. Dari cara mudah untuk mendapatkan VISA hingga cara untuk mendapatkan beasiswa perantara. Beasiswa perantara adalah beasiswa untuk mendapatkan beasiswa yang lebih besar yang dinilai cukup untuk membiayai kuliah di Amerika. Beliau menyatakan, membuka kesempatan lebar-lebar bagi mereka yang ingin berkonsultasi terkait pendidikan di Amerika melalui Education USA. Beliau dan timnya akan memberikan wawasan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Setelah ceramah selesai. Acara dilanjutkan dengan dialog interaktif bersama mahasiswa UM, Universitas Brawijaya, dan Universitas Islam Negeri Maliki. Acara dialog berjalan lancar. Peserta dialog nampak antusias mengikuti jalannya acara. “Acara seperti bagus untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai informasi untuk diterima di perguruan tinggi Amerika. Namun, lebih baik jika publikasi acara lebih diperluas ke kalangan mahasiswa,” ungkap Dwi, mahasiswa Jurusan HKn UM saat diwawancara terkait jalannya acara.Dha