Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Kependidikan SD dan Prasekolah (KSDP) Universitas Negeri Malang (UM) mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Kongres Nasional I Ikatan Mahasiswa (Ikma) PGSD se-Indonesia selama empat hari (02-04). Agenda yang diselenggarakan untuk pertama kalinya ini terdiri dari kongres pembentukan Ikma PGSD se-Indonesa  di Vila Bukit Sakti Batu, seminar nasional di Sasana Budaya UM, dan sarasehan mahasiswa PGSD di aula utama gedung E1 FIP UM. Pada seminar nasional yang dihadiri sekitar 250 mahasiswa PGSD se-Indonesia ini mengundang sebagai pembicara Dr. H. Istamar Syamsuri, M. Pd., Dekan Fakultas MIPA UM dan pelatih sekaligus motivator Derby Dian Utama S. Pd. dari Jakarta.
Dalam sambutanya, Pem­­­­bantu Rektor bidang Ke­ma­hasiswaan, Drs. H. Kadim Masjkur, M.Pd. mem­­berikan apresiasi atas ter­selenggaranya aca­­ra yang mampu mem­per­te­mukan delegasi ma­­­ha­siswa PGSD dari ber­­bagai kampus se-In­do­nesia. “Semoga dari aca­ra Kongres Nasional I Ikma PGSD ini mampu merumuskan dasar-dasar pergerakan PGSD yang akan diikuti dan diterjemahkan ke kongres-kongres be­rikutnya,” ujar beliau.
Pada seminar nasional ini bertindak sebagai moderator yakni Wahyu Widodo, Ketua HMJ KSDP UM. Kesempatan tampil pertama diberikan kepada Dr. H. Istamar Syamsuri, M. Pd. yang menjelaskan definisi sekaligus hal-hal mengenai lesson study. Menurut beliau lesson study merupakan studi pembelajaran secara kolaboratif oleh sekelompok guru dalam situasi kelas. “Tidak ada guru yang sempurna, karena itu proses belajar bagi seorang guru harus dilakukan guna meningkatkan keprofesionalan mereka sehingga pada akhirnya akan meningkatkan mutu pendidikan bangsa,” terang Bapak Istamar.
Beranjak pada materi selanjutnya, peserta semakin larut dalam acara. Setelah memahami makna dan peran lesson study pada proses pembelajaran, peserta  diajak untuk mengenal lebih jauh tentang sekolah sebagai organisasi belajar oleh pemateri Derby Dian Utama S. Pd. Sebagai pembuka materi, Bapak Derby melontarkan beberapa pertanyaan mengenai definisi guru, siswa, sekolah, dan belajar yang langsung disambut peserta dengan penuh antusias untuk menjawab. Bapak Derby menjelaskan bahwa terdapat lima dimensi organisasi belajar pada sekolah sebagai organisasi pembelajaran, yaitu personal mistery, team learning, shared vision, mental modal, dan system thinking. ”Dengan kelima dimensi ini sekolah tidak hanya menjadi tempat menuntut ilmu dan mengajar saja, namun mampu menjadi tempat penguatan karakter,” tambahnya.
Kongres nasional yang mengangkat tema “Merajut Komitmen Mahasiswa PGSD untuk Pendidikan Indonesia” ini  diikuti oleh peserta perwakilan dari tiga puluh universitas di seluruh Indonesia, seperti UNY (Yogyakarta), UNM (Makasar), Unesa (Surabaya), UNG (Gorontalo), Unej (Jember), dan Universitas Negeri Lampung . Menurut Wahyu Widodo, acara ini merupakan tindak lanjut dari hasil Sidang Forum Ikatan Mahasiswa PGSD se-Jawa di Universitas Negeri Semarang.

Num