“Raditya… Bang Dika….” Teriakan histeris seketika membahana tatkala sang bintang tamu, Raditya Dika memasuki gedung Sasana Budaya. Pada Selasa (18/09), Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri (Himti) kembali menghadirkan penulis kocak tersebut untuk kedua kalinya. Kali ini dalam acara bertema Beauty, Behavior, and Be Smart. Talkshow dan kuliah tamu yang bertempat di Sasana Budaya itu merupakan acara hasil kerja sama dengan pihak La Tulipe Cosmetiques.
Awalnya, panitia mematok kuota peserta sejumlah enam ratus orang. Namun, fakta peserta yang mendaftar melebihi kuota. “Ya, ini mungkin karena demam Raditya Dika. Kami sangat bersyukur karena antusiasme peserta sangat luar biasa,” terang Wenda, salah satu panitia.
Atraksi bottle shake oleh Bar Republic dari mahasiswa Tata Boga menjadi pembuka dalam acara yang berlangsung selama hampir lima jam itu. Turut diundang pula Hj. Emmy Nurhudi dari pihak La Tulipe Cosmetiques sebagai narasumber yang mengupas materi tentang Tips Atasi Problem Jerawat.
Menurutnya, faktor penyebab masalah kulit itu ada dua. Pertama, faktor lingkungan yang diakibatkan oleh polusi dan sinar UV. Kedua, faktor individu. Seringkali jerawat timbul akibat minyak berlebih pada wajah yang tidak dibersihkan. Dalam materinya, ia juga menyampaikan kronologi kemunculan jerawat, usia-usia individu mulai berjerawat, hingga jenis-jenis jerawat mulai dari yang ringan hingga ekstrem.
Berkaitan dengan jerawat, Emmy memberikan tips, bagi yang memiliki kulit berminyak lebih baik menggunakan tabir surya daripada pelembab. Jangan lupa membersihkan wajah dengan sabun khusus dan hindari penggunaan sabun mandi di wajah atau yang memiliki busa banyak. Jika wajah sedang berjerawat, jangan menggunakan peeling, karena ketika pecah jerawat malah tumbuh di sekitarnya. “Rawatlah jerawat Anda dengan baik, jangan malah ditutupi,” tandas beliau di penghujung materi.
Usai mengupas tuntas materi jerawat, disampaikan pula Tips Make Up Minimalis by La Tulipe oleh Desi Avi. Ia adalah salah seorang tata rias senior yang telah berpengalaman merias artis SCTV, juga menjadi pengajar tata rias di sekolah modelling Jakarta. Ia pun lantas mempraktikkan make up minimalis pada tiga orang model di hadapan peserta, mulai dari cara make up minimalis bagi mahasiswa yang hendak ke kampus, make up bagi para pekerja kantor, hingga untuk acara pesta.
Sebagai hiburan, fashion show by siluet model turut menjadi pemeriah suasana. Tampak seorang model mulai memasuki panggung dengan balutan kostum kuning glamor nan atraktif. Kostum tersebut merupakan salah satu kostum yang diperagakan pada Malang Flower Carnival beberapa bulan lalu. Disusul beberapa model lainnya yang berlenggak-lenggok dan berpose dengan kostum yang lebih sederhana tetapi tetap menampilkan kesan mewah.
Hingga tibalah saat yang ditunggu-tunggu. “Saya memang ada kuliah, tapi karena ingin tahu Raditya Dika, saya lebih memilih ke sini,” ujar Ara, salah seorang mahasiswa Sastra yang absen kuliah demi sang idola. Tatkala hiburan band disuguhkan, pandangan peserta bukannya fokus ke depan, tetapi justru ramai melihat ke belakang. Fokus mereka adalah pada sosok yang tengah duduk di belakang dan menjadi magnet utama acara.
Kekocakan dan kekonyolan Raditya mengundang gelak tawa seisi ruangan tatkala materi Remaja Masa Kini, Remaja Berprestasi  ia sampaikan. Pasalnya, ia ber-stand up comedy dalam memaparkan materi tersebut. Dengan gaya ala Raditya yang terkenal alay, kegugupan peserta yang melontarkan pertanyaan pun berubah menjadi tawa akibat aksi dan komentar sang pemateri.
“Mahasiswa saat ini rata-rata kebanyakan galau, dikit-dikit galau. Harusnya lakukan aja apa yang lo suka, karena seorang mahasiswa itu harusnya menjadi creator dan aktif, jangan malah terbawa arus. Misalnya, saya menjadi penulis karena suka nulis dan saya emang suka nglakuinnya walaupun agak bencong.” Gelak tawa penonton kembali menggema tatkala materi disampaikan dengan bumbu humor ala komedian ternama itu.
Tidak hanya materi, cerita yang pernah ia tulis, mulai dari Cinta Brontosaurus, Kambing Jantan, hingga Manusia Setengah Salmon pun turut mewarnai pembicaraannya. “Cowok itu ga pernah jujur, karena cowok emang harus bohong. Kalau ditanya tentang hukumnya, ‘jujur’ bagi cowok itu ga haram, tapi sunah. Contohnya gini, seorang cewek berbadan sedikit gemuk bertanya pada cowoknya. ‘Sayang, ini yang kekecilan bajunya, kan? Iya sayang, lepas… bakar… bakar….’” Salah satu humor Raditya ketika menyampaikan skenario kebohongan yang ditulis pada salah satu novelnya. Lagi-lagi, penonton kembali terpingkal akibat aksi dan ekspresinya yang mengocok perut.
Sesi tanya-jawab pun seolah berubah menjadi meet and great. Pasalnya, banyak peserta yang antusias mengacungkan tangan dan pada akhir pertanyaan mereka meminta foto bareng beserta tanda tangan. Banyak pula peserta yang membawa semua novel Raditya milik mereka demi minta tanda tangan. Akibatnya, panggung pun menjadi tempat berfoto ria. “Ini tanya jawab, apa meet and great, yah?” gumam salah seorang peserta akibat melihat aksi peserta lainnya.
“Intinya, kalau mau jadi mahasiswa kreatif jangan cuma berkecimpung di satu hal, tapi konsen juga sama yang lain,” pesan Raditya kepada peserta yang hadir. Ia juga mempromosikan filmnya yang berjudul Cinta Brontosaurus akan segera tayang. “Insya allah Februari 2013. Doakan ya,” tutupnya mengakhiri pembicaraan.
Berkaitan dengan acara, Wenda kembali berkomentar, ”Talkshow kali ini sangat luar biasa. Intinya, kami harap peserta benar-benar memperoleh kecantikan setelah mendengar tips cantik minimalis dan bebas jerawat serta behavior and be smart melalui pengalaman yang disampaikan oleh pembicara.Rima