Selamat berjumpa kembali, pembaca Komunikasi. Di edisi menyambut Dies Natalis UM yang ke-59 ini, Komunikasi menyajikan laporan utama tentang Akreditasi Institusi. Suatu ikhtiar universitas tercinta kita untuk mendapatkan pengakuan dari lembaga independen Badan Akreditasi Nasional (BAN) PT, tentang berbagai indikator layanan bermutu yang diberikan kepada stake holder-nya.

Ikhtiar kelembagaan itu telah dilakukan secara sistematis dan maksimal. Mengerahkan segenap sumber daya, melibatkan pimpinan pucuk hingga unit, dan bahkan mempekerjalemburkan tim task force tingkat universitas hingga program studi. Siang malam mengakses data, mencermatinya, dan mengerucutkan ke dalam borang sebagai bahan untuk melakukan evaluasi diri. Review internal terhadap borang dan evaluasi diri pun dilakukan secara berulang, sehingga penyempurnaan atas borang dan laporan evaluasi diri juga dilakukan secara kontinyu, nyaris never ending. Sebagai bentuk komitmen kita atas continues quality improvement itu.
Apa pun predikat yang diperoleh, yang jelas kita harus menerimanya dengan lapang, karena predikat akreditasi itu adalah hasil pemotretan asesor BAN PT, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Bisa terjadi, hasil pemotretan asesor BAN PT itu, benar-benar seindah wajah asli kita, tetapi juga tidak mustahil lebih minus dari realitas keindahan wajah asli kita. Tak heran, jika hasil dari proses-proses akreditasi yang dilakukan oleh asesor BAN PT, juga kerap direspon secara beragam oleh perguruan tinggi yang dinilai. Bahkan, mungkin karena ada yang kurang puas dengan hasil akreditasi yang diperoleh, muncullah wacana agar dibentuk Badan Akreditasi Mandiri.
Harus diakui, tenaga dan waktu yang dapat disediakan oleh para asesor BAN PT itu demikian terbatasnya, sementara apa yang semestinya dipotret demikian luas dan rumitnya. Oleh karena itu, cara memotretnya pun juga tidak langsung ke sasaran tembaknya, melainkan melalui desk evaluation terhadap hasil jepretan para tim task force, yang berupa borang dan laporan evaluasi diri, yang secara umum mesti berbobot (karena sangat tebal). Untuk verifikasi, dilakukanlah kunjung lapang, yang lazim dikenal dengan site visit itu. Sebagai upaya untuk mencocokkan hasil jepretan tim task force dengan data konkret dan bukti fisiknya.
Pengakuan BAN PT atas kinerja dan layanan yang kita berikan itu memang penting. Kalau tidak, kita tidak akan pernah berikhtiar untuk mendapatkan nilai terbaik (A). Namun, yang lebih penting lagi adalah komitmen kita atas perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan itu, tidak boleh surut. Sebagai bagian dari sivitas akademika, sepatutnya kita berkontribusi terhadap perluasan akses dan peningkatan mutu perguruan tinggi kita, sesuai posisi, kewenangan, keahlian, dan kapasitas yang kita miliki. Hakikat evaluasi diri itu sebagaimana yang selalu kita lakukan adalah adanya kesadaran mendalam tentang kekurangan dan kekuatan kita, ancaman dan peluang yang kita memiliki. Selanjutnya, kita jadikan sebagai pijakan untuk memperbaiki diri.
Unit yang bertugas melakukan penjaminan mutu pada institusi kita juga telah lama terbentuk dan telah menjalankan fungsinya. Pengendalian mutu telah dilakukan secara terus-menerus di tengah-tengah tuntutan perluasan akses pendidikan yang kian menggurita. Manual mutu telah banyak dihasilkan, standar operasional prosedur yang terkait dengan pendongkrakkan mutu juga telah dioperasikan. Pengawalan atas proses-proses pencapaian mutu juga telah dilakukan oleh sivitas akademika.
Kita telah menjadi bagian dari arus besar (mainstream) peningkatan akses dan mutu pendidikan, yang mengerucut ke pemerataan mutu pendidikan untuk semua (quality education for all). Kehormatan yang dimandatkan kepada kita, sepatutnya menghadirkan kesadaran mendalam bahwa sesungguhnya semua warga Negara Indonesia berhak mendapatkan layanan pendidikan yang terbaik, tanpa terkecuali. Konstitusi kita, terutama pada bagian pembukaan, telah lama mengamanatkan pencapaian tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Meski, kita juga masih berada dalam keterbatasan jumlah sumber daya manusia, dibandingkan dengan jumlah mahasiswa yang secara kuantitatif terus meningkat setiap tahun.
Pembaca Komunikasi, selamat menikmati hidangan lezat yang kami ramu dari dapur redaksi Komunikasi. Dirgahayu UM, pada Dies Natalis yang ke-59.
Penulis adalah Penyunting Komunikasi, Guru Besar Prodi Administrasi/Manajemen Pendidikan, dan Asesor BAN-PTĀ Oleh Ali Imron