Pada Senin (19/08) UM menyambut maba dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Perguruan Tinggi (PKPT). Tidak tanggung-tanggung, para maba yang berjumlah 7.080 mahasiswa itu disambut oleh Rektor UM, Prof. Dr. H. Suparno di Gedung Graha Cakrawala. Selain Rektor, para pejabat dan dosen UM juga turut menyambut mereka.
Dalam sambutannya, Bapak Suparno mengatakan bahwa mahasiswa UM harus menjunjung tinggi kualitas, khususnya kualitas pendidikan. “PKPT bertujuan untuk membantu para mahasiswa baru UM agar memiliki kemampuan beradaptasi dengan kehidupan kampus UM,” terangnya.
Sebanyak 7.080 maba yang diterima di UM, dibagi dalam 8 fakultas dan 62 program studi, dengan rincian: FS sebanyak 1.120 mahasiswa, FIP sebanyak 1.008 mahasiswa, FE sebanyak 1.145 mahasiswa, FT sebanyak 1.168 mahasiswa, FMIPA sebanyak 875 mahasiswa, FIS sebanyak 758 mahasiswa, FPPsi sebanyak 185 mahasiswa, dan FIK sebanyak 521 mahasiswa.
Kegiatan hari pertama PKPT di Graha Cakrawala dimeriahkan oleh empat belas UKM seni dan bela diri yang tampil cukup atraktif, serta pembinaan kerohanian. Pada hari berikutnya, kegiatan diselenggarakan di masing-masing fakultas. Pembekalan yang diberikan, meliputi kegiatan pengenalan program pendidikan, peraturan akademik, administrasi akademik, fasilitas kampus yang dapat digunakan mahasiswa, dan program kegiatan kemahasiswaan.
Pemateri yang dilibatkan dalam PKPT adalah dosen, tenaga administrasi, tenaga teknisi, dan mahasiswa senior yang memiliki prestasi secara akademik serta aktif dalam berbagai kegiatan organisasi di kampus.
Tahun ini, UM mengemas konsep PKPT berbasis kelas. Hal tersebut berarti bahwa PKPT dilaksanakan tanpa ada kekerasan agar tidak berpotensi melanggar HAM dan menghindarkan kegiatan yang tidak relevan serta tidak masuk akal.
Namun, mahasiswa FT itu menyayangkan masih ditemukan pelanggaran di hari pertama pelaksanaan PKPT di beberapa fakultas. Pelanggaran tersebut berupa pembarisan atau pengondisian lapangan. Padahal sebelumnya peraturan sudah ditetapkan dengan jelas. “Semoga pada pelaksanaan PKPT ke depannya tidak ditemukan lagi pelanggaran-pelanggaran seperti ini, karena PKPT telah dikemas secara lebih edukatif dan mengedepankan hal-hal penting yang memang harus dilakukan,” harap Sudianto, Ketua Pelaksana PKPT.Ardi