UM sebagai salah satu perguruan tinggi unggul di Jawa Timur merayakan Dies Natalis VIX dengan tema Pemantapan Kelembagaan UM sebagai The Learning University

Menurut Rektor UM, Prof. Dr. Suparno, tema yang diambil sesuai dengan jati diri UM sebagai The Learning University. “Tema tersebut dipilih karena memiliki makna yang dalam bagi UM dalam mencapai cita-cita yang sudah terumuskan secara eksplisit dalam visi dan misi, serta tujuan UM,” ungkapnya.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, kegiatan dies natalis UM diawali dengan pameran akademik. Hal tersebut bertujuan untuk menunjukkan pada masyarakat bahwa UM adalah lembaga perguruan tinggi yang mencetak produk-produk akademik berkualitas setiap tahunnya. Tahun ini, pameran akademik dilaksanakan selama dua hari (16-17/10), bertempat di Gedung Graha Cakrawala. Peserta dalam kegiatan pameran akademik berasal dari delapan fakultas, pascasarjana, SD, SMP, SMA Laboratorium UM, bagian Kemahasiswaan, bagian Humas, Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Pusat Pengkajian Pancasila, Balai Bahasa dan Budaya, serta PKBI, dan PABTI.
Beberapa produk yang dipamerkan antara lain adalah jurnal, buku, proccedings, media pembelajaran, alat permainan edukatif, karya pengabdian masyarakat, peralatan laboratorium, hasil penelitrian, produk online enterpreneurs, dokumentasi UM dari masa ke masa, karya teknologi, dan berbagai wujud pelayanan UM pada masyarakat. Salah satu stand pameran yang menjadi sorotan positif adalah milik FMIPA. Hal itu karena produk dalam stand tersebut didominasi oleh hasil mendaur ulang barang-barang bekas, antara lain kardus untuk mengintip permukaan bulan, roket peluncur, yang dapat digunakan untuk memotret permukaan bumi dengan ketinggian tertentu, roket air yang dipompa mirip ban sepeda, dan masih banyak lagi. Peralatan itu sering kali digunakan sebagai rujukan untuk membuat media pembelajaran di berbagai sekolah. Para tamu undangan yang hadir bertepuk tangan ketika roket air diluncurkan oleh rektor. Tentu saja hal itu membuat sang kreator, Drs. Winarto, M.Pd., sangat bangga. “Roket ini sengaja saya modifikasi sendiri agar belajar fisika terasa menyenangkan,” ungkap dosen Fisika FMIPA UM itu.

Pemilihan Duta Kampus
Salah satu agenda dies natalis UM adalah pemilihan duta kampus. Ajang pemilihan duta kampus tahun ketiga itu dihelat pada Rabu (16/10). Lantunan musik orkestra menjadi sajian pembuka dalam ajang pemilihan duta kampus UM, yaitu Cahaya Cakrawala Orkestra (CCO) menyajikan sajian tersebut. Grup musik orkestra yang baru saja diresmikan oleh rektor itu menyajikan lima lagu dan mampu membuat penonton serta para undangan bertepuk tangan riuh. Setelah puas menyaksikan penampilan CCO, giliran parade model dari Malang Flower Carnival dan siluet model yang tampil unjuk kebolehan. Para model yang menampilkan karya desainer Agus Sunandar itu, berjalan di panggung dengan iringan lagu bere-bere bara, sehingga mambuat suasana semakin meriah.
Terdapat dua puluh finalis yang diadu kecerdasan serta kemampuannya dalam pemilihan duta kampus tahun ini. Kedua puluh finalis tersebut telah berhasil menyisihkan finalis lain dalam tahap sebelumnya. Para finalis berasal dari berbagai jurusan di UM, mulai dari Matematika, Bahasa dan Sastra Indonesia, Satra Inggris, Bimbingan dan Konseling, hingga Pascasarjana, juga ikut ambil bagian. Para penonton sangat histeris ketika kedua puluh finalis itu menyusuri panggung Graha Cakrawala. Beberapa penonton bahkan rela mengangkat spanduk bertuliskan nama rekan yang mereka dukung. Sungguh sangat meriah.
Bukan hanya penampilan menarik saja yang diutamakan dalam pemilihan duta kampus, kualitas mereka juga diuji di sini. Para finalis diuji dengan cara menjawab pertanyaan dari juri. Tentu tidak mudah, karena pertanyaan yang dilontarkan berupa isu-isu sosial serta pengetahuan tentang kampus UM. Sebagai calon duta kampus, tentu mereka harus mampu memecahkan permasalahan sosial yang seringkali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Dari proses penyaringan yang panjang tersebut, diperolehlah hasilnya. Arief Efendi dari FIK dan Rani Kentiana dari Jurusan Bimbingan dan Konseling (FIP) lolos dan terpilih menjadi duta kampus UM 2013.

Jalan Sehat
Jalan sehat merupakan kegiatan pamungkas dies natalis UM 2013. Kegiatan yang dimulai pada Minggu (20/10) itu digelar di lapangan Gedung A2 UM. Rektor, dan jajaran pejabat UM turut hadir bersama ratusan warga UM untuk mengikuti kegiatan yang menyegarkan itu. Acara jalan sehat dibuka dengan senam pagi dan diikuti oleh semua peserta. Setelah senam, Rektor membuka kegiatan dengan mengangkat bendera tanda dimulainya jalan sehat.
Tawa dan senyum riang terbersit di antara para peserta yang hadir. Ada yang membawa anak dan sanak saudaranya, ada pula yang mengajak orang tuanya. Beberapa kelompok mahasiswa berjalan bergerombol, bahkan ada yang mengenakan seragam UKM yang diikutinya. Mereka berjalan dengan senang dan sesekali menyanyikan yel-yel atau lagu.
Setelah jalan sehat, para peserta diajak untuk menyaksikan pertandingan futsal antara bank mitra berhadapan dengan UM. Pertandingan yang bertajuk persahabatan ini merupakan wujud kekerabatan UM dengan bank yang digandeng menjadi mitranya. Usai menyaksikan futsal, para pengunjung diajak untuk larut bergembira bersama dalam kemeriahan panggung hiburan. Grup band dari UKM OPUS didaulat sebagai pembuka acara. Seperti biasa, grup band Tani Maju tidak turut ketinggalan. Layaknya tahun-tahun sebelumnya, grup band itu selalu membawakan lagu kebanggaannya, yaitu Kastol. Acara jalan sehat ditutup dengan pembagian hadiah serta door prize. Dengan demikian, maka selesailah sudah perhelatan dies natalis UM ke-59.Ardi