Oleh Uyunun Safira

cloudy_with_a_chance_of_meatballs_2_poster-other1

Setelah sukses dengan film pertamanya, Couldy With A Chance of Meetball. Sony Picture Animation kembali menghadirkan sekuel kedua film tersebut dengan judul Couldy with A Chance of Meetball 2. Film ini mengisahkan ilmuan muda, Flint Lockwood yang begitu terobsesi untuk mengubah dunia dengan penemuan mutakhir ciptaannya. Pada film pertama, Flint telah berhasil menemukan alat pencipta makanan Fiatonic Super Mutating Dynamic Food Replicator (FLDSMDFR). Benda ini mampu memproses air menjadi berbagai makanan yang diinginkan. Namun, keberadaan FLDSMDFR menjadi petaka ketika mesin tersebut memproses
makanan dengan jumlah dan ukuran yang tak terkendali. Lockwood sang penemu alat tersebut berjuang ditemani Sam Sparks, Steve, Chiken Brent, dan Manny untuk menghentikan kinerja FLDSMDFR.
Pada sekuel kedua ini, Flint kembali dihadapkan pada masalah baru.
FLDSMDFR mampu menciptakan makanan yang hidup. Swallow Falls kini berubah menjadi ekosistem baru bagi makanan-makanan tersebut.

Pada film Couldy with A Chance of Meetball 2, penonton akan menemukan tokoh baru, Chester V. Chester V adalah ilmuan besar pemilik perusahaan Live Corp. Perusahaan ini memproduksi makanan ringan bernama Food Bar. Chester selalu mencari talenta dari penemu-penemu baru untuk dijadikan “Thinkquanaut”.
Pada suatu hari Chester membujuk penduduk setempat untuk pindah ke perumahan Live Corp di San Franjose, California. Flint tidak menyadari bahwa sesungguhnya Chester mengincar FLDSMDFR untuk mengembangkan bisnis Food Barnya. Untuk mempermulus sandiwaranya, Chester kemudian menawarkan perkerjaan kepada Flint sebagai ilmuwan di Live Corp. Live Corp
memiliki program pemilihan Thinkquanaut setiap enam bulan sekali. Flint bekerja keras agar dapat menjadi Thinkquanaut, tapi kali itu dia gagal.
Di sisi lain Chester mendapat kabar dari para Thinkquanaut di Swallow Falls bahwa mereka tidak dapat menemukan mesin FLDSMDFR milik Flint. Chester akhirnya menyusun rencana baru. Dia mengangkat Flint sebagai Thinkquanaut dan memberikan misi untuk menemukan dan menghentikan kinerja FLDSMDFR pada Flint sebab mesin tersebut telah menciptkan monster makanan yang akan mengancam keberadaan manusia di bumi.
Flint tentu bertanggung jawab atas hal itu. Dia dan rekannya segera menuju Swallow Falls untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun, Chester lebih menyukai jika Flint bekerja sendiri untuk menyelesaikan misi ini agar rencana busuknya tidak terendus oleh sahabat-sahabat Flint. Akhirnya Flint dan para sahabatnya bertengkar.

Sam Sparks, Steve, Brent, dan Manny berjalan menuju dermaga. Namun, ditengah perjalanan mereka dihadang oleh burger keju raksasa yang siap memangsa. Sam berusaha tenang. Dia memberanikan diri mendekat pada burger tersebut dan berusaha menjinakkannya. Dengan sangat hati-hati, Sam membelai burger keju tersebut. Di luar dugaan ternyata burger tersebut
menyukai belaian Sam. Barulah mereka sadar bahwa Flint telah dimanfaatkan oleh Chester.
Di sisi lain Flint masih terus melacak keberadaan mesin temuannya dengan alat FLFSTPM. Setelah menempuh perjalanan yang panjang bersama Chester, Flint berhasil menemukan FLDSMDFR. Betapa takjubnya Flint ketika melihat FLDSMDFR menciptkan marsmallow kecil yang lucu berenang menuju sekawanannya. Flint baru menyadari bahwa keputusannya untuk mematikan alat tersebut secara tidak langsung akan membunuh ekosistem mereka.
Namun, Chester yang menyadari perubahan sikap Flint segera mengambil BSUSB dan memasukkannya pada program FLDSMDFR. Chester memprogram ulang mesin tersebut dan melakukan operasi iris cincang untuk menjadikan makanan makanan tersebut sebagai bahan utama pembuatan Food Bar 8.0.

Tidak tinggal diam, Flint dan para sahabatnya beserta kawanan makanan hidup di Swallow Falls melakukan penyerangan terhadap Chester V. Chester dikepung dari segala penjuru, tanpa diduga sang burger keju raksasa menangkapnya dengan jaring keju dan langsung
melahap sang ‘dewa ilmu’.

Couldy with A Chance of Meetball 2 menyajikan banyak adegan petuangan Flint dan kawan-kawan yang menegangkan. Petualangan tersebut dikemas apik dengan efek 3D. Efek 3D ini memunculkan nuansa nyata dalam setiap adegan yang diputar. Selain nilai
visualnya yang memanjakan mata, banyak nilai positif yang dapat dipetik dalam film ini. Salah satunya adalah rasa tanggung jawab kita atas apa yang telah disediakan oleh alam. Keserakahan Chester V merupakan cerminan manusia modern yang serakah. Bisnis adalah tujuan utama tanpa memperhatikan kelangsungan ekosistem/
lingkungan. Meskipun film ini bergenre animasi namun nilai sosialnya sangat relevan dengan kondisi sosial saat ini. Dengan film ini, anak akan lebih mudah mendapatkan pemahaman akan pentingnya menjaga ekosistem. Film ini menjadi media edukasi untuk anak. Orang tua dapat mudah memberikan pandangan baru
terhadap anak-anak mengenai pentingnya ekosistem alam dalam kelangsungan hidup manusia. Film ini dapat pula menjadi media untuk mengembangkan karakter solidaritas dan tanggung jawab pada anak. Penulis adalah mahasiswa Sastra Indonesia