luar negeri3

Belakangan ini telah menjadi tren mahasiswa UM terutama yang ada di jenjang sarjana berbondong-bondong ke luar negeri, baik mengikuti kompetisi, konferensi, paper presentation, short study, atau yang lainnya. Namun, dari sekian jenis kegiatan, yang sering diikuti adalah konferensi, paper presentation, dan kompetisi.
Beberapa mahasiswa yang mengikuti tren tersebut memiliki kegiatan dan latar belakang yang berbeda. Fara Nisa, mahasiswa FMIPA memaparkan bahwa kegiatannya di Thailand adalah untuk Forum Konferensi tentang bidang penelitian, dimana dari bidang tersebut diwadahi oleh organisasi Asia-Pacific Chemical, Biological and Environmental Engineering Society (ACPBEES). Ada juga Ulfah, mahasiswa FE, yang berencana berangkat ke Australia untuk agenda Konferensi Internasional yang di dalamnya membahas tentang kajian keislaman dengan paper presentation. Lain lagi dengan Rahmad, mahasiswa FS ini telah melakukan kegiatan di Singapura untuk mengikuti kompetisi entrepreneur.
Rata-rata para mahasiswa mengikuti kegiatan di luar negeri untuk mencari atau menambah pengalaman dengan mahasiswa lain di luar negeri. Di sana para mahasiswa juga bersaing dan beradu argumen. Rahmad menjelaskan bahwa mengukur seberapa kemampuan diri sendiri dengan skala level internasional adalah salah satu alasan yang membuat dirinya semangat mengikuti kegiatan di luar negeri. Ketika ditanya mengenai manfaat yang didapatkan, para mahasiswa sepakat menjawab bertambahnya wawasan dan teman baru dari negara yang berbeda-beda.
Proses yang diambil dari kegiatan mahasiswa tersebut rata-rata melalui pengiriman abstrak atau paper. Setelah proses pengiriman, nantinya akan diseleksi oleh pihak penyelenggara. Abstrak atau paper yang berhak mengikuti kegiatan tersebut, akan dikonfirmasi melalui email.
Masalah yang sering dikeluhkan oleh para mahasiswa adalah masalah biaya akomodasi. Para mahasiswa mengeluhkan sedikitnya bantuan dana dari pihak universitas sehingga mahasiswa harus berusaha sendiri mencari biaya kepada pihak-pihak sponsor. Ketika dikonfirmasi, Dr. Syamsul Hadi, M.Pd. M.Ed, selaku Wakil Rektor III UM menuturkan, “Keikutsertaan mahasiswa di event internasional harus selektif dan terpilih, juga diperlukan kriteria-kriteria yang sangat ketat dalam menjalankan mekanismenya”. Beliau  menambahkan bahwa banyak faktor yang menjadi pertimbangan dalam kegiatan mahasiswa di luar negeri.
Ada beberapa prosedur yang harus ditaati mahasiswa dalam kegiatan ke luar negeri untuk mendapatkan biaya dari universitas. Salah satu yang terpenting adalah kemampuan bahasa asing atau bahasa negara tujuan mahasiswa yang bersangkutan. Selain itu, bidang kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa harus linear dengan jurusan mahasiswa tersebut, sebut saja apabila mahasiswa FMIPA yang ingin mengikuti kegiatan di luar negeri haruslah berhubungan dengan penelitian atau karya ilmiah. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah lembaga penyelenggara kegiatan di luar negeri haruslah pihak yang kredibel.
Wakil Rektor III menambahkan bahwa para mahasiswa yang memiliki kegiatan di luar negeri harus menjaga etika demi menjaga nama baik UM. “Harapannya, para mahasiswa lebih condong kepada kepenulisan di jurnal-jurnal internasional daripada harus jauh-jauh ke luar negeri, karena pertimbangannya adalah added value dan investment bagi UM,” tegasnya.Faris