meski dunia ini menggemakan kengerian
bau racun dan air mata
kau akan mencariku untuk yang pertama,
untuk dilipat dalam sakumu yang hangat
aku membawakanmu sebuah magenta bukan
sienna
namun kau akan meletakkannya di singgasana, bukan tanah
pijak yang mentah-mentah
meskipun
kurasa tak perlu mengatakan serapah kasih atau anyelir
di kebunmu yang tenang
tiada pedulimu
karna aku ; taman gladiolmu
Ibu adalah pusakaku berjalan di antah berantah, menyelami
petang yang tak selalu kadang
dan meskipun
kasihku kadang tak lebih dari setengah cangkir saja