designoholic[1]

Sejumlah karya tugas akhir semester mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), Universitas Negeri Malang (UM) terjejer rapi sejak (17-20/05). Bertemakan “Desain dan Industri Kreatif” pameran tersebut digelar di Digital Lounge, Jalan Basuki Rahmat 7-9 Malang. “Kami dari Jurusan Seni dan Desain berusaha merespon semangat Kota Malang yang mencanangkan diri sebagai kota kreatif lewat Indonesia Creative City Conference (ICCC) dan Malang Creative Fusion untuk membentuk badan ekonomi kreatif. Dari situ akhirnya kami sepakat untuk mengangkat tema desain dan industri kreatif,” papar Andreas Syah Pahlevi selaku penggiat Designoholic.
Produk yang mereka pamerkan di antaranya packaging design, computer aided design, social project design, advertising design, visual merchandising, environmental graphic design, corporate identity serta video screening. Dalam pengerjaannya mahasiswa melakukan observasi sehingga mereka benar- benar bertemu dengan klien secara langsung.
“Kebetulan yang tampil hari ini design iklan. Ini merupakan periklanan- periklanan komersil. Hal ini dapat mengedukasi masyarakat bahwa desain tidak sekedar gambar namun dapat memberikan solusi,” jelas pria yang pernah menempuh pendidikan di Institut Seni Indonesia Yogyakarta itu. Seperti halnya Muhammad Bisman Fahmi yang mengangkat tentang ASCKAL. “Jadi, ASCKAL ini merupakan gagasan baru dari teman-teman ASC untuk  mengumpulkan orang-orang  kaligrafi yang ada di UM. ASCKAL ini  kebetulan membutuhkan desainer untuk membuat branding. Nah, di sini saya di bidang desainer untuk pemasarannya,” ujar mahasiswa angkatan 2013 itu.
Karya- karya tersebut untuk memenuhi tugas matakuliah desain kemasan, desain iklan, identitas korporat, visual merchandising, gambar teknik, dan videografi. Karya tersebut bukan sekedar untuk memenuhi matakuliah saja melainkan konsep pameran disetting menjadi karya yang siap diapresiasi masyarakat.
“Alhamdulillah kemarin ada kunjungan dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan serta Pemkot Malang, mereka merespon baik hal ini,” tutur Andreas. Bahkan ada beberapa sampel karya mahasiswa yang dibawa ke Jakarta sampai ada salah satu mahasiswa yang  diwawancarai proses produksinya.
Sebanyak 428 karya yang masuk berasal dari mahasiswa angkatan 2013, 2014 dan 2015, akan tetapi tidak semua karya tersebut ditampilkan mengingat jumlah karya yang begitu banyak. Designoholic ini merupakan yang keempat kalinya atau disebut designoholic 4.0 yang diselenggarakan setiap akhir semester. Awal pelaksanaan pada tahun 2010, namun hanya sekedar pameran dan sempat terhenti dua tahun. Selanjutnya pada tahun 2013 muncullah designoholic pertama hingga sekarang ini.
Ciri khas dari Designoholic adalah creative sharing. Creative sharing ini mendatangkan narasumber dari Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) Malang, Uteru Indonesia, dan Orkha Creative.
“Harapannya, Designoholic dapat menjadi even iconic di Malang. Bukan hanya di UM saja, sementara even-even yang sejenis masih terpisah-pisah,” ungkap Andreas mengakhiri sesi wawancara.Shintiya