Senyum hangat tersungging di wajah para Kru Majalah Komunikasi
saat menyambut kedatangan para alumni Majalah Komunikasi. Pelukan hangat lama tak jumpa serta pelukan perkenalan dengan para kru semakin mempererat silaturahmi pada Sabtu (17/09) di Gedung A3 lantai 3. Silaturahmi antar-Kru Majalah Komunikasi dengan para alumni tersebut dibuka dengan sambutan dari A.J.E Toenlioe selaku Ketua Penyunting Redaksi dan sambutan dari Nida Anisatus Sholihah, Ketua Pelaksana yang juga sebagai Redaktur Pelaksana Redaksi Komunikasi.
Mengusung tema “Bersulang Cerita dalam Tali Komunikasi“, para alumni menceritakan kisah petualangan  mereka usai lulus dari Universitas Negeri Malang (UM). Berbagai kisah tertuang pada pagi nan cerah tersebut. Dimulai dengan cerita dari Afidatul Husniah yang studi lanjut ke United Kingdom (UK) dengan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Gadis yang dulu menjadi reporter  tersebut mengungkapkan, “Apa yang kalian lihat di instagram saya itu hanyalah kamuflase. Padahal 95 % itu stres dan 5%  seneng,“ ungkap Afidatul sambil tertawa. Pasalnya, ia harus menyelesaikan banyak tugas, belum lagi membaca jurnal minimal empat jurnal. Dalam sehari, kurikulum yang seharusnya ditempuh dalam waktu dua tahun, hanya diselesaikan satu tahun saja.
Kesedihan kekurangan air hingga harus minum segelas air dalam sehari dan sebuah berkah ketika musim hujan  turun  sehingga sekolah diliburkan untuk mengumpulkan air merupakan secuil kisah unik salah satu alumni saat mengikuti SM3T yang ditempatkan di pelosok Papua. Ditambah pula pengalaman mengajar Bahasa Indonesia di Thailand, cerita menjadi wartawan di Jawa Pos dengan siklus kerja  yang cepat. Apalagi harus ditempatkan di rubrik Hukum dan Kriminal, sehingga harus berurusan dengan kasus- kasus merupakan kisah yang menarik untuk disimak. Tidak hanya itu, masih banyak lagi kisah-kisah menarik lainya yang datang dari para alumni.
Tak jarang pula gelak tawa dan celoteh menambah kehangatan dalam silaturahmi tersebut. Antusiasme datang dari para kru, terbukti dengan berbagai pertanyaan yang  mereka ajukan. Mendengar berbagai kisah tersebut seolah menjadi paket lengkap yang didapat oleh para kru sebagai tambahan wawasan saat mereka lulus dari UM kelak.
Tak lupa, mereka juga bernostalgia ketika masih menjadi kru Majalah Komunikasi. “Dulu pernah saat lemburan malam lampu Gedung A3 lantai 3 mati dan terkunci di dalam,” ujar Moh. Alfin Kholily, selaku desainer dan illustrator Majalah Komunikasi saat menjadi kru dulu.
Silaturahmi tersebut juga dihadiri oleh Ketua II Pengurus Pusat Ikatan Alumni UM (IKA UM), Drs. Bambang Mujiono bersama dengan pengelola buletin IKA UM. Mereka memperkenalkan tentang IKA  UM dan juga mereka mengajak para alumni untuk berkontribusi menulis di buletin dan website IKA UM. Selain itu, mereka juga bertukar pikiran dengan para alumni tentang eksistensi IKA UM.
Selanjutnya, acara silaturahmi ditutup dengan berfoto bersama dan saling bercakap santai dengan para kru dan alumni.Shintiya