IMG-20180324-WA0013

Malam itu, lagu berjudul “Kamu yang Kutunggu”  yang dinyanyikan oleh Afgan dan Rosa sontak memiliki warna yang berbeda dari biasanya. Hasil duet antara Dito dan Maria Simorangkir berhasil membuat tercengang para juri dan seluruh penonton di dalam studio MNCTV.  Richard Dito Arianto,  peraih gelar the winner dalam kompetisi I Can See Your Voice Indonesia asal pacitan tersebut merupakan mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM). Berasal dari keluarga pecinta musik, pria yang hobi menyanyi ini pun mulai bercerita kepada penulis di sela-sela waktu senggangnya.
Dito, begitulah sapaan akrabnya sejak kecil. Kehilangan sosok ayah ketika masih kecil menjadi suplemen bagi Dito untuk terus berjuang demi keluarganya. Telah tertanam jiwa pantang menyerah dan pribadi yang tegar dalam dirinya. Dito kecil mulai diajarkan memainkan alat musik, salah satunya adalah drum. “Pertama kali bisa main alat musik yaitu drum, setelah itu jadi lebih tertantang mendalami musik,“ ujar Dito. Kemampuan dalam bidang tarik suara yang telah diturunkan oleh ibunya juga mampu menghantarkan Dito ke berbagai ajang menyanyi nasional. Dengan bakat yang dimiliki ia telah disaksikan oleh jutaan pasang mata.
Sejak kecil, pria kelahiran 16 Januari 1999 ini memang telah memiliki segudang prestasi di bidang menyanyi, ia sempat memiliki sebuah grup band ketika duduk dibangku Sekolah Dasar (SD). Berawal dari terbentuknya sebuah grup band kecil di masa SD nya, Dito menjadi pribadi yang lebih percaya diri untuk bernyanyi di hadapan publik. Dito pernah meraih Juara 1 lomba menyanyi nasional, Juara 1 Duta Wisata Kethuk-Kenang Pacitan, dan juga Duta Batik Nusantara. Adanya pengalaman-pengalaman tersebut membuat dirinya semakin ingin terus melaju meraih keinginannya, salah satunya mengembangkan bakatnya dalam bidang tarik suara. Bukan hanya dalam kompetisi tarik suara, ia juga terjun dalam dunia permodelan dan mengikuti Duta Wisata Raka-Raki Jawa Timur. Muda dan berbakat, itulah karakter yang tergambar dari sosoknya.
Dito yang terlahir sebagai satu-satunya anak lelaki dalam keluarganya secara otomatis mengemban amanat besar untuk menjadi tulang punggung keluarganya. Mahasiswa yang sempat mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Swara Satata Çakti (SSÇ) ini harus rela meninggalkan kegiatannya dan memilih bekerja. Ia tidak ingin membebani keluarga, terutama ibunya. Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia angkatan 2017 ini juga bekerja sebagai salah satu presenter dan news anchor  stasiun televisi lokal. Kesuksesan yang telah diraih Dito ini tak lepas dari berbagai kegagalan yang ia alami, seperti kegagalannya di ajang Indonesian Idol 2018. “Saat itu sempat ikut Indonesian Idol 2018, namun tidak sampai babak specta,” tuturnya.
Bagi pria yang sangat mencintai ibunya ini kegagalan merupakan hal yang sudah biasa terjadi dalam sebuah kompetisi.  “Kalau rasa minder sih tidak, karena saya yakin setiap penyanyi memiliki ciri khas suara masing-masing,” ujarnya dengan percaya diri. Dito menuturkan bahwa permasalahan juara atau tidaknya tergantung pada selera juri. Semua kesuksesan yang diraihnya saat ini tidak luput dari dukungan ibu dan kakaknya yang selalu menyemangati ketika jatuh dan mengarahkannya ketika berhasil. Kesuksesan Dito bagai suatu peribahasa “yang tak diarah dapat, yang diarah kena”. Meskipun ia mengalami kegagalan di ajang Indonesian Idol, namun tak disangka-sangka akhirnya ia mendapatkan rezeki di ajang lain dan berhasil duet dengan Maria yang merupakan the winner Indonesian Idol 2018. “Akhirnya bisa duet dengan Maria, seperti dreams come true,” tambahnya.
Keberhasilan Dito untuk tampil di I Can see Your Voice tersebut juga tidak disangka. Ia yang biasa mencover lagu tiba-tiba dihubungi oleh salah seorang tim kreatif MNCTV. Pihak kreatif mengirim sebuah pesan melalui akun Instagram dan mengajaknya untuk ikut  serta dalam ajang menyanyi. Dito harus mengirimkan rekaman suara akapela yang diseleksi kembali oleh pihak MNCTV. Kegigihan berbuah manis, ia dihubungi kembali dan dinyatakan telah lolos tahap seleksi, melajulah Dito ke Jakarta.
Dukungan demi dukungan ia peroleh dari orang-orang di sekelilingnya, terutama ibunya. “Ibu itu suatu hal yang penting yang harus selalu ada buat saya,” ungkapnya. Teman-teman dan masyarakat kabupaten Pacitan juga ikut memberikan segala bentuk dukungan untuk Dito. Sesampainya di Jakarta ia harus menjalani proses karantina terlebih dahulu selama empat hari. Saat di hotel, ia mulai melakukan berbagai aktivitas guna persiapan sebelum tampil diatas panggung, seperti recording dengan couch Bang Indra Aziz dan vocal couch Kak Raina, fitting baju, geladi resik hingga proses syuting. Malam yang dinanti-nantikan oleh Dito pun tiba. Ia memilih nama Mr. Culun sebagai nama panggungnnya di ajang I Can See Your Voice Indonesia. Nama tersebut dipilihnya karena program ini merupakan salah satu program ajang menyanyi namun semi game show, sehingga ia harus bisa mengecoh para juri dan penonton. “Sebelumnya memilih nama Mr. Cool, namun kata tim kreatif wajahku kelihatan kalau bisa nyanyi. Akhirnya pilih nama Mr. Culun saja biar mengecoh para juri,” jelasnya.
Pada malam final stage, Dito tampak gagah dengan setelan jas hitam ditambah dengan dasi kupu-kupu berwarna merah. Ia mulai berjalan keatas panggung dengan membawa microphone. Maria Simorangkir yang saat itu menjadi bintang tamu dalam program tersebut harus memilih dari beberapa peserta untuk menjadi pasangan duetnya. Alhasil ia menyebutkan nama Mr. Culun sebagai pasangan duetnya. Wajah penasaran dan perasaan berdebar-debar dirasakan oleh para juri dan penonton, mereka ingin melihat apakah Mr. Culun memang memiliki suara indah atau bahkan sebaliknya. Musik mulai dimainkan, seluruh mata tertuju pada Maria dan Mr. Culun yang berdiri diatas panggung final. Lagu dilantunkan dengan lembutnya oleh Maria, namun hal itu sontak membuat penonton dan seluruh juri terkejut ketika Mr. Culun mulai membuka mulutnya dan mengeluarkan suaranya. Riuh gemuruh suara tepuk tangan menghiasi studio, mereka terpaku pada suara lembut dari Mr. Culun.
Dito yang saat itu bernyanyi dengan percaya dirinya semakin menunjukkan bakat bernyanyi yang dimilikinya. Ia merasa bangga atas apa yang ia lakukan. Saat itulah Dito dinyatakan sebagai the winner I Can See Your Voice Indonesia. Tak tanggung-tanggung ia juga mendapatkan special privilege bersama Maria. Hal itu lantas membuat Dito tak percaya, gerbang kesuksesan terbuka baginya. Kesuksesan ini khusus ia persembahkan untuk ibunya dan keluarganya. Ibunyalah yang selama ini selalu menemani Dito dan selalu memberikan nasihat agar ia memiliki mental baja. Apapun kompetisi yang hendak ia ikuti, ia tak lupa selalu meminta saran dari ibunya. Kini ibunya juga berperan sebagai manager pribadi Dito, karena tidak ada orang lain lagi yang ia percaya untuk menggantikan posisi ibunya. “Patuhi orang tua, insya Allah jalan menuju kesuksesan akan segera terbuka,” tuturnya. Fanisha